Just Me and You

3 0 0
                                    

Riana duduk di bangku gerbong laki-laki. Hari ini gerbong wanita sangat padat, Riana terlalu lelah untuk menerobos barisan penjagaan wanita-wanita perkasa sore itu.

Dia sangat lelah, sambil mendengarkan musik lewat earphone nya Riana menutup wajahnya dengan masker dan mencari posisi duduk yang nyaman untuk bisa tidur sebentar saja.

Rasa kantuk yang tak tertahan membuat dia tak sadarkan diri, Riana tertidur pulas sampai akhirnya kepalanya jatuh hampir terkena bagian sensitif seorang laki-laki yang berdiri di depannya. Sepertinya laki-laki itu sedikit mesum. Melihat Riana yang tertidur pulas laki-laki itu bahkan dengan sengaja mendekatkan tubuhnya lebih dekat lagi kearah Riana.

Ketika kereta mengerem untuk berhenti, kepala Riana nyaris menyentuh bagian sensitif laki-laki itu tadi. Tetapi dengan tiba-tiba sebuah tangan menangkap kepala Riana, menahan dan meletakkannya dipundaknya. Laki-laki tadi sontak memandangi orang di samping Riana dengan pandangan penuh marah.

Dengan santai orang di sebelah Riana berkata "mohon maaf, ini pacar saya" suara laki-laki di sebelah Riana membuat kaget laki-laki mesum tadi. Laki-laki di samping Riana menggenggam tangan Riana untuk lebih meyakinkan laki-laki mesum tadi.

Riana tidur sampai stasiun Bojong Gede. Ketika Riana sadar dari tidurnya ternyata kereta sudah sedikit kosong.

"Waduh... gw ketiduran,untung baru sampai Bojong" gumamnya dalam hati.

Riana mengecek hapenya. Ada pesan dari Dennis.

"Sayang, udah sampai mana?"

"Aku baru sampai Bojong, Den. Maaf aku baru liat pesan kamu tadi aku ketiduran ini baru keba ngun"

Tidak beberapa menit pesan balasan Dennis datang.

"Kamu ketiduran di kereta, yang? Memang kamu dapat bangku? digerbong wanita kan padat" setiap pagi dan sore hari gerbong wanita memang super lebih padat dari gerbong laki-laki atau umum, hal ini mungkin karena jumlah gerbong wanita terbatas dua di depan kereta dua di belakang. Selain itu kursi hanya berlaku untuk ibu hamil, orang jompo, ibu membawa anak dan balita jadi Dennis sangat yakin jika Riana tidak bisa dapat bangku apalagi sampai tertidur pulas.

Riana tidak membalas pesan terakhir Dennis, karena kereta sudah akan memasuki stasiun Bogor. Dia segera menyimpan hape di tasnya. Mulai baris di depan pintu CRL.

Riana memesan ojek online untuk mengantarnya pulang sampai ke rumahnya.

Sesampainya di rumah Riana langsung menjatuhkan tubuhnya di sofa ruang tengah. Sampai mamanya datang menyapa. "Kamu kayanya capek banget, Ri?"

"Ekh mama, iya nih aku capek banget banyak kerjaan yang harus Ria kerjakan dikantor" Ria adalah nama sapaan Riana sejak kecil oleh orang tuanya.

"Kereta tadi penuh ya?"

"Pennnnuuuhhhh... banget banget" Riana berbicara penuh tekanan sambil menarik nafas panjang.

"Biasalah Ri, kan hari Jum'at jadi kereta akan lebih full dari hari biasanya"

"Iya juga sih mah"

Riana masuk kamar membuka pakainnya dan bersiap untuk mandi. Baru saja Riana akan masuk kamar mandi, hape nya berbunyi. Riana hanya melirik sekilas melihat simbol hati, Dennis.

Tanpa berfikir lama segera Riana meraih hape nya dan mengusap tombol hijau dilayar. "Iya, sayang" sapanya manja

"Ri, kamu udah sampai rumah?" Tanya Dennis khawatir

"Udah dong" Riana menjawab penuh semangat tanpa memikirkan kekhawatiran pacarnya itu.

"Syukur deh, aku pikir kamu kenapa-kenapa? Habis pesan aku gak kamu balas"

Commuter in LoveWhere stories live. Discover now