Aku Bahagia Denganmu

5 0 0
                                    

Riana sampai di kantor pukul 07.00, lebih cepat dari karyawan lain bahkan bosnya sendiri. Karena rumah Riana cukup jauh ia harus mengatur dengam disiplin waktu keberangkatannya setiap pagi.

"Masih sepi ya... telepon Dennis dulu akh" Riana menekan tombol panggilan di hape nya.

"Hallo, sayang.." suara renyah Dennis

"Sayang, kamu dimana?" Tanya Riana dengan sedikit manja

"Ini aku mau jalan ke stasiun"

"Memang kamu mau kemana?"

"Jemput pacar akulah, kamu udah sampai mana?"

"Aku udah di kantor, sayang"

"Lho kok udah sampai kantor aja. Kan aku bilang aku anter jemput kamu walau cuma sampai stasiun" Dennis sedikit bete karena tidak  bisa menjemput Riana pagi ini.

"Gak apa-apa, sayang. Aku gak mau bikin kamu kecapean dan ngerepotin kamu"

"Repot apanya sih, yank? Kamu kan pacar aku. Aku maunya selalu bisa bahagiain kamu"

"Iya aku tahu kok. Ya udah nanti sore kamu anter aku ke stasiun ya" Riana mencoba mencairkan hati Dennis, ia tau Dennis tidak marah tapi pasti Dennis akan sedikit kesal dengan hal ini.

Dennis diam tidak menjawab

"Kamu udah sarapan, sayang? Tanya Dennis kembali.

"Belum"

"Aku mampir ke kantor kamu dulu ya bawa sarapan"

"Jangan, nanti kamu repot" sela Riana

"Ri, tolong jangan pernah bilang jangan. Aku sayang banget sama kamu izinin aku bahagiain kamu semampu dan sebisa aku ya?" Kata-kata Dennis berhasil membuat mata Riana berkaca-kaca"

"Ri, kok diam?" Dennis menyadarkan Riana dalam kemellowan hatinya.

"Iya... iya... ya udah nanti kalau udah sampai parkiran kantor telepon aku ya!"

"Iya, sayang. I love you"

"Dennis apa sih pagi-pagi udah love love an" Riana tersenyum menyembunyikan kebahagian hatinya.

"Aku cuma bilang I Love you aja, salah ya? Kan bilang nya sama pacar aku bukan cewe lain. Maunya aku bilang sama cewe lain aja nih?" Dennis menggoda Riana lagi.

"Huh... iya" Riana menghela nafas

"Jawab dong, sayang"

"I love u too, sayang"

- Di rumah Dennis-

"Papi... Dennis... sarapan dulu yuk!" Suara lembut mami Dennis terdengar dari arah meja makan

Dennis segera berjalan ke meja makan, mengambil posisi duduk di depan maminya.

"Tumben pagi-pagi udah ganteng banget anak mami ini?  Ada syuting pagi kah?"  Tanya mami Dennis lembut.

Mami Dennis memiliki wajah yang cantik dan terlihat awet muda untuk seorang ibu yang memiliki anak laki-laki seusia Dennis. Wajar saja selain perawatan mahal mami Dennis ternyata menikah ketika usia 20 tahun dan mempunyai anak Dennis 1 tahun berikutnya.

"Gak ada syuting mih, nanti jam 11 baru ada syuting. Tapi nanti jam 9 mau ada meeting dengan producer"

Belum sempat mami nya bertanya lagi Dennis langsung mengalihkan pembicaraan. "Roti nya enak mih, boleh minta lagi gak?"

Mami Dennis memang dikenal super cerewet dan kepo apalagi soal anaknya. Dia bisa bertanya dengan bagitu detail seperti seorang polisi sedang mengintrogasi tersangka. Dia juga bisa membaca ekspresi wajah orang lain ketika berbicara dengan dia, wajar aja karena mami Dennis sarjana ilmu psikologi.

Commuter in LoveTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang