14

5.3K 574 84
                                    

Jaemin POV

"Haha iya kali, gak tau gue."

Tiba-tiba handpone gue geter-geter, kan jadi geli paha gue.

"Bentar, gue angkat telepon dulu."

Gue liat ternyata yang nelepon si Somi. Yaelah ngapain tu anak pake telepon segala, masih disekolah juga.

"Ya, Halo Som?"

"Jaem, lo cepetan ke ruang latihan kita deh siniiii."

"Ha? Ngapain kesana?"

"Udah cepetan ajaa. Bawa kak Jungwoo juga sekalian."

"Lah ngapain bawa-bawa Jungwoo kesana? Ada apa sih?"

"Ihh Jaem! Kepo lo cepetan dah kesini buset. Minju jatohhh!"

"Jatoh? Bentar bentar maks-"

tutt tutt...

Lah Somi gajelas amat. Minju jatoh? Bawa Jungwoo kesana?

Kok gue gak ngerti ya.

Eh, tunggu-tunggu.

Minju, jatoh.

Gue, disuruh kesana.

Bawa Jungwoo.

Ahsiapp..

Minju kenapa?!!

***

Nyampe diruang latihan mereka anak-anak cheers, gue liat disana Minju udah terbaring dilantai dengan mereka semua yang wajahnya udah panik semua.

Nggak semua.

Tzuyu mukanya biasa aja. Malah, gue liat kayaknya dia seneng.

Ini pasti gara-gara dia.

"Astaga adek gua. Dek, Minju bangun. Lo kenapa?" Jungwoo ngeguncangin tubuh Minju yang udah pingsan.

Jungwoo khawatir banget sama keadaan adeknya.

Yaiyalah. Walau gue tau Jungwoo sama Minju sering juga gak akur, tapi mereka tetep perhatian satu sama lain.

Apalagi Jungwoo, dia bener-bener sayang banget sama adeknya.

"Som, Yen. Ini adek gue kenapa? Kenapa bisa sampe pingsan gini? Dan- astaga!"

Jungwoo sekaligus gue kaget banget pas ngeliat ke bagian kakinya Minju.

Kakinya Minju udah biru-biru banget. Gila gak bisa gue bilangin lagi kakinya udah kayak gimana.

"Woo, kayaknya kita harus bawa Minju ke RS. Gue takut kaki Minju kenapa-napa," kata gue.

"Ah, iya iya. Tapi gue bawanya motor, Jaem."

"Gue bawa mobil," Mark.

Jaemin POV end.

Jaemin POV end

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.


Jungwoo POV

📍Rumah Sakit

"Ini sebenernya kenapa Minju bisa sampe kayak gini sih? Tolong jelasin."

Demi apapun kali ini gue rasanya khawatir banget sama adek gue, Minju. Gue khawatir liat keadaan dia yang tadi udah pingsan dan juga kakinya yang biru kayak gitu.

"S-sebenernya tadi Minju jatuh waktu dia naik ke kita, dia dipaling atas," kata Yena temen adek gue ngejelasin.

"Astaga.. Minju."

Gue bener-bener khawatir dan cemas. Semoga gak terjadi apa-apa sama Minju.

"Gue kok curiga sama Tzuyu ya?" kata Jaemin tiba-tiba yang disamping gue.

"Tzuyu?"

"Iya. Ini pasti ulah lo kan. Ngaku lo," Jaemin.

"Dih. Apa-apaan lo main nuduh-nuduh orang aja. Sok tau lo!" Tzuyu.

"Gue yakin pasti ini ulah lo. Kalo gak, gak mungkin Minju kayak gini sekarang!" Jaemin.

"Udah, Jaem. Jangan nuduh Tzuyu. Mungkin memang bukan Tzuyu pelakunya," Mark.

"Mark, lo gak tau apa-apa. Udah diam aja!"

Gue liat dari wajahnya, Jaemin udah mulai kebawa emosi ke Tzuyu.

Tapi gue setengahnya agak heran sama Jaemin akhir-akhir ini. Kayaknya makin kesini sikap Jaemin ke Minju mulai berubah/?

Ah tapi masa iya sih.

Jaemin sama Minju kan emang sahabatan dari kecil. Haha ada ada aja pikiran gue.

"Ngaku lo!"

"Udah Jaem, jangan ribut-ribut di Rumah Sakit kayak gini," Mark.

"Mark, lo tu gak tau. Semalem Tzuyu habis labrak Minju lewat Line, dan itu gara-gara lo! Gue yakin pasti semua ini rencana dia. Dia yang bikin Minju sampe pingsan kayak gini!"

Jaemin bener-bener emosi sedangkan gue, gue gak bisa apa-apa mau marah juga gak tau siapa yang salah disini.

"Permisi, disini ada keluarga dari pasien?" tanya dokter keluar dari ruangan Minju.

"Saya, dok. Saya kakaknya. Gimana kondisi Minju sekarang, dok?"

"Begini, pasien mengalami patah tulang yang cukup serius dibagian pergelangan kaki kirinya."

"Astaga. Kira-kira sembuhnya sampai berapa lama dok?"

"1 atau 2 bulan, tapi itupun jika pasien rutin untuk kontrol."

"Oh, terimakasih dok."

Abis itu gue, Jaemin sama temen-temen Minju yang lain termasuk Mark dan Tzuyu masuk ke ruangan Minju.

"Dek, kok lo bisa sampe jatoh sih," gue ngelus kepala Minju lembut.

Ya gak biasanya gue kayak gini. Tapi di kondisi Minju yang kayak sekarang, gue sebagai kakaknya bener-bener khawatir.

"Maaf, kak. Gue kurang fokus tadi hehe."

Dikondisi dia yang patah tulang gini, masih bisa aja nyengir-nyengir kuda. Dasar adek gua.

"Lain kali lo harus hati-hati dek. Gue gak mau ini terjadi lagi ok."

"Tuh kan. Udah gue bilang, bukan salah gue! Sok tau emang lo," kata Tzuyu dengan nada bicaranya yang tinggi ke Jaemin.

Gila emang Tzuyu, bisa-bisanya dirumah sakit begini dengan kondisi Minju yang terbaring lemah kayak gini.

"Tzu, cukup! Mending lo pergi dari sini. Kasian Minju, dia butuh istirahat," gue dengan terpaksa ngusir Tzuyu dari sini.

Gue gak mau Tzuyu bikin Minju terganggu dan gak bisa istirahat.

Mungkin ada benarnya juga kata Jaemin, dibalik semua ini pasti ada ulah dari si Ketua Cheers itu.

Jungwoo POV end

Jungwoo POV end

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.
Ketos Tamvan | Mark Lee ✔Where stories live. Discover now