07 | Bulan Madu

Mulai dari awal
                                    

Keifani telah berhasil menekan degupan jantungnya kembali normal, dia segera naik ke ranjang tanpa peduli kelopak mawar berhambur jatuh ke lantai. Dirinya segera mengistirahatkan tubuhnya yang lelah seharian dengan acara pernikahannya.

Matanya terlelap begitu kepalanya menyentuh bantal, alam sadarnya mulai menghilang sedikit demi sedikit sampai napasnya mulai teratur.

***

"Mami udah menyiapkan tiket buat bulan madu kalian," Shalu menunjukkan sebuah tiket di atas meja. "Kei, kamu mau ke mana? Bali atau Korea?"

Keifani menggaruk kepalanya tak gatal, matanya melirik Darius yang tampak sibuk dengan ponselnya mengabaikan dua perempuan beda generasi itu di sekitarnya.

"Bali aja, Mi. Lebih dekat juga," jawab Keifani.

"Kenapa bukan di Korea? Atau kamu mau bulan madunya ke Paris? Atau Dubai?" Keifani dengan cepat menggelengkan kepalanya.

"Bali aja, Mi. Aku ingin ke pantai."

Shalu akhirnya mengalah, bukan tanpa alasan. Perempuan paruh baya itu hanya ingin memberikan yang terbaik untuk menantu tersayangnya.

"Jadi Bali, ya?" Keifani kembali mengangguk.

"Dar, kamu lagi ngapain sih? Dari tadi Mami lihat kamu sibuk sama hape terus." Teguran Shalu sontak membuat Darius menyimpan ponselnya di atas meja.

"Masalah kerjaan, Mi." Darius berbohong. Sejak semalam dia begitu gelisah tak mendapat kabar dari Bella.

"Kamu baru aja nikah, Dar. Urusan kerjaan serahkan saja sama Opik, sekarang fokus kamu menyiapkan diri untuk bulan madu."

"Bulan madu?" tanya Darius melirik ke arah Keifani yang dibalas gelengan oleh perempuan itu.

"Iya, bulan madu! Emang apa lagi kegiatan pengantin baru setelah resepsi? Ya bulan madu-lah!" Shalu mendelik kesal pada putranya.

Darius menggaruk keningnya. "Iya, Mi. Kami akan bulan madu."

"Ya memang harus itu. Kei sudah pilih tempat kalian bulan madu, besok kalian berangkat ke Bali," putus Shalu yang tak dapat diganggu gugat.

"Ya udah, aku ikut Kei aja."

"Bagus." Shalu menatap Keifani yang sejak tadi diam. "Kei, kamu istirahat di rumah Mami aja ya, biar besok Mami yang antar ke Bandara."

"Iya, Mi."

"Ya udah, kalian kembali ke kamar. Siap-siap, nanti siang Mami dan Papi jemput kalian." Shalu beranjak dari duduknya. "Mami pulang dulu, takut ganggu waktu kalian berdua." Mata perempuan paruh baya mengerling menggoda anak dan menantunya.

Darius mendengus begitu Shalu menghilang di balik pintu restoran.

"Kamu balik duluan ke kamar, saya ada urusan sebentar."

Keifani dengan cepat menoleh. "Mas mau kemana?"

"Ke apartemen Bella." Darius mengambil ponsel dan kunci mobilnya di meja lalu berjalan cepat ke arah pintu tempat mama mertuanya menghilang beberapa menit yang lalu.

Keifani menghela napas panjang, juga ikut beranjak naik ke kamarnya untuk beristirahat.

Entah dirinya harus senang atau sedih?

Senang karena bisa terhindar satu ruangan dengan Darius, tetapi juga sedih karena suaminya lebih menemui kekasih hatinya daripada menemaninya di hotel.

Keifani duduk di sofa kamarnya sambil menatap pemandangan jalan raya di luar jendela, tangannya memegang ponsel menimbang ingin menghubungi bundanya. Rasa rindu menyeruak dalam dadanya pada perempuan yang melahirkannya di dunia. Padahal baru kemarin dia bertemu bundanya.

Baru saja akan menekan nama bundanya dilayar, sebuah pesan grup aplikasi WhatsApp masuk.

Rumpita🔞

Salwa Andara : Kalian hari ini free nggak? @AmaraDiandra @TheanaKirani

Theana Kirani : Gue free, ada apa, Sal?

Amara Diandra : Gue juga kosong, Sal.

Salwa Andara : Ke rumah gue yuk, gue baru buat tiramisu. Mas Sultan lagi keluar kota, gue bete sendirian di rumah.

Amara Diandra : Kasihan 😜 weekend malah ditinggal kerja.

Salwa Andara : Makanya yuk ke rumah, temanin gue 😢

Theana Kirani : Cuss, gaskaaann

Amara Diandra : Cuss, gaskaaann (2)

Keifani menimbang sebelum ikut membalas pesan grup sahabatnya.

Keifani Malahani : Cuss, gaskaaann (3)

Amara Diandra : Eh, ada manten baru nongol. Kirain lo sibuk mantap-mantap sama suami di hotel 😝

Theana Kirani : Hahahaha ngakak njirr.

Keifani Malahani : Bacot lo, Mar 😤 @AmaraDiandra Puas amat lo ketawanya @TheanaKirani

Salwa Andara : Ternyata ada yang lebih ngenes dari gue 😂

Keifani Malahani : Jadi, nggak? Gue mau temu kangen sebelum besok bulan madu nih.

Keifani membalas pesan grup sahabatnya dengan mengabaikan ledekan untuknya.

Amara Diandra : Widihh, ada yang mau bulan madu nih. Pantas aja hari ini istirahat, besok kan mau kerja keras menghasilkan banyak keringat 😂

Brakk...

Keifani melempar ponselnya ke atas meja, sahabatnya yang satu itu berhasil menghancurkan mood-nya yang memang sudah berantakan sejak tadi. Walau begitu Keifani tidak akan bisa marah pada Amara dan lainnya karena hanya mereka lah yang selalu ada untuknya disaat suka dan duka.

Ngomong-ngomong soal bulan madu, sebaiknya Keifani menyiapkan keperluannya selama di Bali.

Ah, tidak sabar rasanya ingin main air di pantai.

Melupakan rasa kesalnya, Keifani bersenandung lirih seraya memasukkan beberapa baju yang akan dipakai di Bali.

***

BERSAMBUNG...

Asik mas Us-Us mau bulan madu, biarin mereka istirahat dulu ya sebelum melakukan sesuatu yang menghasilkan banyak keringat. Sesuatu apa hayo? 😂

Vote dan komen yuk 🙏
Spam next biar makin mangat akunya hehhe

See you next part

(FOLLOW IG : @puterizam UNTUK TAHU SEPUTAR CERITA2 AKU DAN JADWAL UPDATE)

Loveable Ties (TAMAT) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang