Apakah rasanya harus sesakit ini? Jika aku harus merasakan perihnya luka yang tak kunjung henti. Dan ketakutan selalu menghampiri perasaanku, hingga diriku tidak bisa untuk mengendalikan nya. Ketakutan ini membuat diriku hancur dengan sendirinya.
Sebuah ruangan yang dipenuhi dengan warna biru langit dan dingin nya malam hari menunjukan pada seorang wanita yang sedang mempersiapkan peralatan sekolah. Nayon mutiara seorang wanita dengan segala kesederhanaan yang ia miliki tapi, nayon selalu bersyukur dengan semua yang dimiliki saat ini.
Satu persatu nayon memasukan buku ke dalam tas miliknya. Seperti biasanya, nayon selalu merasa hampa dalam kehidupan ini. Karena tidak ada kedua orang tua yang menemani, hanya ada seorang kakak yang begitu menyayanginya. Ingin sekali nayon bertemu dengan ibu dan ayah, rasa rindu yang tak pernah terpenuhi dan sejak kecil nayon tidak pernah merasakan pelukan dari kedua orang tuanya.
Nayon membuka laci lemari dan mengambil sebuah foto yang berukuran kecil, lalu ia duduk diatas kasur sambil memandangi foto tersebut. Ibu... ayah... nayon kangen, nayon pengen ketemu sama kalian berdua. Kalian dimana sih...hiks batin nayon. Tetesan air mata di pipi nayon dan suara isakan tangis membuat raka terburu-buru menghampiri nayon.
Tok... Tok... Tok...
Karena sangat khawatir, raka langsung membuka pintu kamar nayon. Raka melihat adik kesayangannya itu sedang menangis sambil memegang sebuah foto, tidak perlu raka tanyakan kenapa nayon menangis. Nayon pasti sedang merindukan sosok kedua orang tua nya, bukan hanya nayon saja yang merindukan mereka tetapi raka juga sangat merindukannya. Raka yang sedari tadi berdiri dengan memegang gagang pintu ia segera menghampiri nayon, Raka duduk di pinggir nayon dan mengusap ujung kepala nayon lalu memeluknya.
"Udah... jangan nangis terus"
"Gue kangen sama mereka, hiks..."
Sebenarnya raka tidak sanggup jika harus melihat nayon terus menangis karena menahan rindu pada kedua orang tua nya tapi, raka bingung harus mencari ibu dan ayah nya kemana lagi.
"Tar juga ketemu ko, sabar aja ya"
Memang sulit sekali rasanya, jika harus terus seperti ini. Menahan rindu dan menunggu, berharap agar bisa bertemu dan tidak ditinggal pergi lagi. Sosok kedua orang tua yang begitu penting dalam kehidupan nayon, setiap hari nayon selalu iri ketika melihat orang lain bersama kedua orang tuanya sedangkan nayon tidak pernah merasakan hal seperti itu, ingin menyerah... dalam kehidupan ini. Tapi, nayon tetap bersyukur karena masih ada kakak nya yang selalu ada dan menemani nayon disaat nayon merasa sendiri.
~~~
Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.
~~~
* * *
Ini cerita pertama saya, Jgn Lupa divote dan dikomen yaa.