Part 10

3K 257 30
                                    

'Bukan balas dendam, hanya memberi pelajaran'

   Matahari mulai tenggelam ke persinggahan, berganti tugas dengan Bulan yang sebenarnya bercahaya akibat bantuan sang Matahari yang baik hati kepada bumi untuk dapat melihatnya dalam versi yang tidak membuat seorang sakit mata menatapnya.

Para pekerja kantor sudah bersiap-siap untuk meninggalkan kantor karena waktu sudah memperbolehkan mereka untuk pulang.

Kini seorang gadis tengah berada di dalam lift untuk turun ke lantai dasar, memasang earphone lalu menyetel lagu favoritnya yaitu lagu lama yang sedang nge-tren saat ini.
A whole new world - Peabo Bryson, Regina Belle.

Asik sendiri dengan dunianya mendengar musik. Gadis itu tidak sadar jika kini sudah ada seorang pria yang masuk kedalam lift dan meliriknya dengan tatapan penuh arti.

Sekitar satu menit, gadis itu Kim Soeun mengedarkan pandangannya dan mendapati sosok pria yang sedang menatapnya. Ketika Soeun melihatnya, dengan cepat pria itu membuang tatapannya.

Kim Soeun tersenyum miring, lalu melepas earphonenya dan menatap pintu lift yang masih tertutup dengan datar.

Kim Sang Bum, pria itulah yang kini terjebak berdua di dalam lift dengan Soeun. Pria itu tetap memasang wajah dingin seolah-olah rencananya memang masih berjalan sempurna.

"Aku akan mengundurkan diri Sajangnim," Gadis itu berucap tanpa mengalihkan pandangan, membuat sang pria spontan menoleh dan menunjukkan wajah kaget penuh tanya.

"Besok aku akan mengirimkan surat pengunduran diri," Lanjutnya tanpa tahu kini ekspresi Kimbum yang semakin dingin dari sebelumnya.

"Aku ju.."

"Kenapa?!" Potong kimbum langsung tanpa mau mendengar lanjutan kalimat Soeun, ada nada kesal sedikit yang terdengar jika Soeun benar-benar teliti mendengarnya.

"Maaf Sajangnim, ini privacy," Balas Soeun, membuat Kimbum tiba-tiba panas sendiri mendengar balasan dari gadis itu.

"Giliran aku memecatmu kala itu, kau malah tetap ingin bekerja disini. Sekarang lihatlah kau sendiri yang ingin keluar. Apa kau hanya mempermainkan pekerjaanmu selama ini?" Ucap kimbum dingin dan membuang tatapannya dari soeun.

Kimbum memang sialan. Siapa yang mempermainkan siapa coba?
Dia bertanya hal itu, seolah-olah pria itu tak mempermainkan seseorang saja. Rasanya Soeun ingin mencakar kimbum, tidak sadarkah pria ini jika dialah yang telah mempermainkan Soeun yang merupakan calon istrinya sendiri.

Tingg

Pintu lift terbuka, sebelum benar-benar keluar Kim Soeun melirik Kimbum

"Iya mungkin pertanyaan Sajangnim tepat sasaran. Saya permisi." Tersenyum penuh arti menatap Kimbum, lalu melesat keluar dengan langkah anggunnya.

Kimbum mengepalkan tangannya, merasa frustasi atas jawaban Soeun. Ada apa dengan Soeun? Kenapa gadis itu tak seperti biasanya.

______________________

"Aku yakin dengan keputusanku Appa," Soeun berucap tegas.

"Tapi kenapa tiba-tiba?" Tanya pria tua itu mengerutkan dahinya.

"Memangnya salah jika aku ingin mengurus perusahaan kita," Soeun bertanya balik tak menghiraukan pertanyaan sang Appa.

"Yasudah kau bisa bekerja mulai besok menggantikan Appa."

"Gomawo Appa, aku tak akan mengecewakan perusahaan kita," Yakin Soeun memberi hormat kepada sang Appa sebelum berpamitan keluar.

Kim Soeun melangkah keluar dari ruang kerja Appa-nya dan langsung menuju kamar.

Impressive (END)Where stories live. Discover now