Part 9

2.7K 229 31
                                    

Haii! Oke sesuai janjiku, aku Up cepet ya:)

Happy Enjoy

.
.
.
Ceklek

"Op, Oppa".

Kedua manusia yang tengah menikmati kegiatannya dengan spontan berhenti dengan Sang gadis yang mendorong kedua bahu pria tersebut supaya jarak mereka berjauhan. Ekspresi yang ditunjukkan kedua pasangan tersebut. Ralat, Sekretaris dan Sang boss tersebut masing-masing berbeda. Sang boss dengan ekspresi terkejut, sedangkan Sang sekretaris dengan ekspresi memerah malu.

"Aa, Apa, apa-apaan ini?", Sang gadis yang kini berdiri di depan pintu masuk terbata karena masih syok dengan apa yang baru saja ia lihat.

"Suzy-ya? Kenapa kau masuk tanpa mengetuk pintu!", Tanpa membalas pertanyaan gadis itu yang ternyata Bae Suzy, Kim bum justru berucap tegas menatap Suzy.

"Aku sudah coba mengetuk pintu. Tapi Oppa tidak menyahut sama sekali. Selain itu, aku sudah mencari sekretaris Oppa untuk izin ke ruangan ini tapi Sekretaris Oppa tidak ada di ruangannya", Suzy kembali menormalkan mimik wajahnya yang sempat kaget.

Benarkah yang dikatakan Suzy bahwa dirinya sudah mengetuk pintu sebelumnya? Lalu mengapa tidak terdengar sama sekali pikir kimbum.

Kim soeun yang melihat kondisi seperti ini hanya diam menyimak, tidak tahu harus bagaimana. Dirinya kembali merutuki kata hatinya yang menginginkan kimbum dan dengan bodohnya mencium pria itu. Doraemon aku butuh pintu ajaibmu, batin soeun sedikit sedih.

"Maafkan Oppa, aku tak mendengarnya, kita bicarakan di dalam nde", Balas kimbum melembut dan menghampiri Suzy untuk ia tuntun masuk ke ruangannya.

Cih seperti anak bebek saja pakai dituntun segala, batin soeun tiba-tiba kesal.

"Kau Nona, keluar dari ruanganku", Ucap kimbum tegas tertuju kepada soeun tanpa menatapnya yang kini mencerbikkan bibirnya kesal.

Dengan tingkahnya jika kesal Soeun akan menghentakkan kakinya dan pergi keluar dengan pipi mengembung kesal.

'Sial. Sial. Sial! Hati tegarlah. Lama kelamaan kau akan kebal dengan antigen ciptaan kimbum sialan!", Batin Soeun sambil memukul dada kirinya pelan seolah-olah menguatkan sang hati.

______________________

Waktu begitu cepat berlalu menunjukkan hari sudah sore, yang artinya segala aktivitas pekerjaan telah selesai sampai matahari akan terbenam.

Cuaca sedikit mendung, awan sudah terlihat bergumpal berwarna gelap. Sepertinya hujan akan turun sebentar lagi, tiba-tiba rintikan hujan jatuh menyapa bumi, aroma tanah menyeruak khas ketika dibasahi oleh tetesan hujan, menyegarkan tumbuhan yang tak pernah terjamah oleh air terlihat menenangkan.

Disaat seperti ini, sebagian orang mungkin senang dengan hawa hujan yang dapat menghantarkan tidur dengan nyaman. Begitu pula pemikiran gadis bertubuh mungil yang baru saja keluar dari kantornya, tersenyum melihat hujan karena hujan membuatnya damai.

'Hai hujan, lama tak berjumpa', Batinnya tersenyum.

Kim soeun melangkahkan kakinya ke arah parkiran, karena hujan belum turun deras, jadi tak membuatnya basah untuk sampai di parkiran.

Memasuki mobilnya lalu berdiam diri. Sekitar 5 menit berlalu, gadis itu yakni Kim Soeun mengambil ponselnya di tas kemudian mengirimi pesan kepada Oppa-nya. Setelah itu, dirinya menyalakan mobil dan bersiap untuk melesat pergi.

'Aku akan mandi hujan sebentar', Ucapnya membatin.

______________________

Impressive (END)Where stories live. Discover now