"Anastasya!"
Gadis berambut sebahu itu terlonjak dari mimpi indahnya kala suara Bu Susi sudah menggema di telinganya bersamaan dengan dentuman dahsyat yang dihasilkan dari meja kayu yang dipukul begitu kencang. Pandangannya yang buram sebisa mungkin menangkap sosok yang tengah berdiri tepat di sisi bangkunya tersebut.
"Memang tidak pernah bisa dikasih tahu, ya!" Bu Susi mulai mengamuk. "Selalu ada aja kesalahan kamu selama pelajaran ibu."
"Saya gak bisa Kimia, Bu," jawab si gadis dengan nama Kiara Anastasya tersebut dengan polosnya.
"Kalau kamu tidak bisa itu belajar, sampai kapan kamu mau bilang tidak bisa dan tidak ada kemajuan."
"Otaknya udah nyendat, tuh, Bu!" sahut Bagas, salah satu anggota Geng Macan, yang katanya semua anggotanya memiliki pesona di atas rata-rata. Tapi kini sudah Kiara menyadari bahwa hanya ocehan mereka yang mempesona.
Bu Susi sepertinya termakan kata-kata konyol Bagas. Kalau tidak, ia tidak akan menjatuhi Kiara hukuman berdiri di depan kelas sampai jam pelajaran berakhir.
Hari ini nasibnya cukup menyedihkan karena saat perjalanan menuju ke sekolah pagi ini, ia tidak sengaja mengarahkan sepedanya ke arah kubangan kering yang cukup besar sehingga membuatnya kehilangan kendali dan jatuh. Akibatnya lututnya luka.
Semalam ia tidak bisa tidur memikirkan kejadian yang sempat dilihatnya waktu itu. Sehingga pagi tadi ia bangun kesiangan dan melewatkan sarapannya. Juga sialnya, ia ketiduran saat jam pelajaran Kimia dan menjadikannya korban hukuman berdiri sampai jam pelajaran habis.
Dan sampai sekarang, ia belum bisa bicara dengan Jaewon.
Belum juga sekali.
———
Another One
#07#
———
Dari kelas itu mulai bercucuran para murid dengan untaian cerita mereka hari itu sembari masing-masing membawa satu gelas plastik kemasan yang diisi tanah. Satu persatu mulai habis, kelas menjadi semakin sepi. Gadis itu cemas, tidak menemukan batang hidung seseorang yang dinantinya.
"Ki?"
Panggilan itu membuat sang gadis terkejut. Dongho tiba-tiba saja sudah berada di belakangnya.
"Lo nyari Jaewon?" tanya Dongho yang sepertinya baru saja dari kamar mandi terlihat dari wajahnya yang sedikit dibasahi.
Gadis itu mengangguk lemah. "Iya, Kak," jawabnya loyo.
Rupanya sahabat Jaewon ini menangkap situasi asing dari percakapan mereka. Kiara seperti sedang dirundung gundah. Namun, apa alasannya? Dan, apa Kiara tidak tahu bahwa Jaewon tidak masuk sekolah hari ini?
"Dia gak masuk hari ini," jawab Dongho demi menjawab keresahan Kiara yang ternyata malah meresahkannya.
Gadis itu menengadah, seketika ada sesuatu yang mengganggu di hatinya. Ia pun kebingungan, "Kenapa, Kak?"
Dongho teringat, bagaimana Jaewon merespon telepon Jaebum pagi tadi.
"Oi, mati lu?" ujar Jaebum di panggilan bersama Jaewon hingga membuat Daniel menggeplak kepalanya.
"Lo aja yang mati duluan."
"Terus lo nyusul ya, Nyet," sahut Dongho.
"Ya, gue tetep idup lah. Konyol."
"Gak, woi, serius. Kenapa lo gak masuk, Bro? Padahal ada praktikum kecambah."
"Ada lah. Gue harus nganterin seseorang," jawabnya kemudian.
BINABASA MO ANG
Another One [Jung Jaewon FF]
FanfictionKetika semua titik terang mulai menggelap, disitulah dia mulai menyadarinya. Segalanya yang telah terjadi. Maka dari itu, ia menyesalinya. "Ki, tolong, tetap di sini." (c) leggeo, 2019 sequel book of: The One
![Another One [Jung Jaewon FF]](https://img.wattpad.com/cover/155000960-64-k424394.jpg)