Part 3

63 41 3
                                        

#Qila POV

Aku tiba dirumah dengan seragam yang masih terlihat basah dan tubuh yang kedinginan. Ya walaupun sebuah jaket telah mengurangi sedikit rasa kedinginan itu di tubuhku.

Dengan perlahan aku berjalan menuju kamar sambil melihat ke sekeliling rumah yang sepi dan sunyi, yang menandakan bahwa tidak ada orang lain di rumah ini selain diriku.

Hingga tanpaku sadari aku sudah sampai di depan pintu kamar dan disaat aku ingin masuk ke dalamnya aku teringat akan sebuah teriakan seseorang yang sangat ku sayangi dan kucintai dan seketika itu juga air mata ku jatuh dan perlahan air mata itu semakin deras mengalir.

"Tuhan, kenapa kau memberikan kehidupan yang seperti ini padaku, hidup tanpa orang yang menyayangiku dan mencintaiku, dan disaat aku mendapatkan sedikit kebahagiaan kenapa kau malah mengambilnya dariku untuk selama-lamanya,kenapa tuhan, KENAPA" ucapku dengan air mata yang semakin lama semakin mengalir deras.

" Apakah aku tidak layak untuk mendapatkan semua kebahagiaan itu tuhan, tapi apa salahku sehingga aku tak pantas mendapatkan kebahagiaan itu,dan apa salah mereka sehingga kau mengambil mereka dariku, Jawab aku, JAWWAABB" kataku dengan sedikit berteriak sambil melayangkan sebuah cuter ke tangan kiriku yang ku temukan terjatuh tidak jauh dari depan pintu kamarku.

Dengan seketika darah menetes dari tangan kiriku yang diikuti dengan tetesan air mata yang telah menyempurnakan rasa sakitku kini, hingga tiba-tiba aku merasa penglihatanku mengabur dan kepala  yang terasa pusing, hingga terdengar bunyi BRUKK, tubuhku terjatuh ke lantai dengan air mata yang masih mengalir dan darah yang masih menetes dari tangan kiriku.

#Author POV

Qila berjalan menyusuri koridor sekolah dengan tangan kirinya yang diperban, yang mampu membuat siswa yang berlalu-lalang menatapnya heran, namun hal itu diabaikan oleh qila dan ia lebih memilih terus berjalan untuk sampai dikelasnya.

Sesampainya di kelas ia telah disuguhi oleh pemandangan yang sungguh luar biasa, yaitu para penghuni kelas yang sibuk menyalin PR dengan cepat dan sejumlah teriakan yang terdengar cukup keras dari beberapa siswa yang sedang berebut buku contekan.

Qila hanya melihat hal yang sedang terjadi di kelasnya kini dengan berdiri di depan pintu kelas , sehingga membuat seseorang menyapanya,ya dia adalah nabila sang wakil ketua kelas X IPA 1

" Hai la, tangan lo tu kenapa" tanya nabila pada qila sambil berjalan dari dalam kelas dan menghampiri qila

" Ngg-ggkk-pppaa-ppaa kok" jawab qila dengan sedikit terbata-bata karena ini pertama kalinya ada siswi yang menyapanya dan menanyakan keadaannya, ya walaupun sebelumnya qila pernah berbicara pada seseorang yang telah menolongnya namun ia tidak sebata-bata ini saat bicara padanya dibanding dengan nabila.

" Yaudah kalau nggak papa, yuk masuk kenapa diem disini"ajak nabila pada qila sambik menarik tangan qila masuk ke dalam kelas dan mengantarkan qila untuk duduk di tempat duduknya.

#Dafa POV

Aku berjalan menyusuri koridor sekolah dengan pandangan yang kosong, hal itu dikarenakan ucapan qila waktu itu.
"Lo perlu tahu sakitnya dibenci orang lain nggak lebih sakit dari ngebenci diri lo sendiri, dan karena itu gue nggak bakal merasa lebih sakit karena dibenci dan diperlakuin kayak tadi sama orang lain, karena bagi gue rasa sakit yang paling berat adalah ngebenci diri gue sendiri"

Aku merasa seperti pernah mengucapkan hal yang sama  dengan yang qila ucapkan padaku, dan ku ucapkan kepada seseorang,tapi siapa orang itu, kapan, dan dimana aku mengatakannya.

Aku yang sudah terlalu larut dalam pikiranku sendiri hingga tidak sadar bahwa aku sekarang sudah berada di dalam kelas, yang ternyata kedatanganku telah disambut dengan sebuah pelukan dari nino

" Dafa ,dedek tadi di ejekin sama bayu, si pengumpul kaos kaki bekas" rengek nino pada dafa

" Enak aja pengumpul kaos kaki bekas, dasar taii lo " bantah bayu

" Kalau bukan pengumpul kaus kaki bekas terus pengumpul apa dong bayuuuuu" ucap nabila dengan tiba-tiba disertai senyuman manisnya dan mengayunkan tangannya ke pundak bayu

" Mmmm, pengumpul ii-ttuu bil" jawab bayu dengan gagap

" Pengumpul apa" tanya nabila sambil mempererat tangannya yang berada di pundak bayu

" Yaa, pengumpul mantan bekas lah bill, masak nggak tauuuu, Wkkwkwkw" jawab nino dengan cengengesan.

" Awas ya lo kunyuk, gue kasih pelajaran lo nanti" tantang bayu pada nino

" Ayoo sok sinihh, gue udah siap nih" tantang nino, dengan gelagatnya yang sok kuat tapi ternyata malah ngumpet di belakang dafa

" Halahhh lo berani cuman karena ada dafa aja, sini ayo kalo nggak ada dafa coba" umpat bayu yang tak menyadari bahwa nabila sekarang sedang menatapnya sinis

" Berani ngapain bayuu, mau berantem lagi" ucap nabila dengan manis sambil menarik tangan bayu untuk menjauh dari nino.

" Awas ya lo nyuk, gue bakal balas nanti dikantin" ucap bayu sebelum meninggalkan nino

" Ya nanti gua ladenin di kantin dengan gue traktrir ok bay" jawab nino dari balik tubuh dafa yang ternyata disambut senyuman dari bayu yang mendengarnya.

" Udah lo berantemnya, sekarang jauh-jauh dari gue" umpat dafa

"Aelah daf, gitu aja marah" jawab nino

" Gimana gue kagak marah, masak jeruk makan jeruk " jawab dafa dengan sedikit kesal

" Iya-iya daf, gue minta maaf udah buat kunyuk gue ini marah" bujuk nino dengan gaya imutnya yang malah membuat dafa jijik

" Udah-udah, gua jijik liat lo kayak gitu,sekarang kita duduk udah mau bel masuk" ajak dafa

" Siap 86 pak boss" jawab nino

Maaf ya kalau up nya agak telat 😁,dan sebagai gantinya gue kasih ini ya semoga suka 👇

Maaf ya kalau up nya agak telat 😁,dan sebagai gantinya gue kasih ini ya semoga suka 👇

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.


Muhammaf Farel Ardafa

Azzura Aquila Kinara




TWO NAMEWhere stories live. Discover now