The last

281 11 5
                                    

Pagi telah tiba ku lihat Putra sudah bangun dan memainkan handphone nya disamping ku.
"selamat pagi istriku,  udah bangun ya? " sapa putra sambil  menaruh  handphone nya.
"siapa yang kamu panggil istri?" tanya ku sambil memicingkan mata ku.
"aduh pagi pagi udah galak" kata Putra gemes sambil mencubit pipi ku.
"apaan sih yang.. " kata ku sambil melepas cubitan nya.
"bagaimana?  Masih sakit?"
"apaan sih tanya gitu kan malu" jawab ku  dengan nada manja.
"kalo gitu satu ronde lagi yuk!" kata putra sambil menatap ku genit.
"ogah..  Mandi sono,  kamu hari ini masuk kerja"
"ayolah yang...  Sekali lagi. Nanggung nih junior udah bangun minta dimanja.  Ayo yang...  Arga sayang... "
" nggak mau.... "
"dih gitu ya ama laki sendiri " kata putra sambil berdiri lalu menindih tubuh ku.
"auuu...  Berat kamu yang... Cepetan minggir aku mau mandi"
"nggak akan minggir sebelum satu ronde lagi "
"nggak yang... Ini masih sakit. Punya mu terlalu besar untuk ku"
"dih dasar gitu ya ama laki nya" kata Putra sambil menggelitiki tubuh ku.
"ahaahhaha... yang geli..  Udah yang geli...  Hahaha" Putra tak peduli  dan terus  menggelitiki namun tiba tiba dia berhenti  dan menjatuhkan tubuhnya di atas tubuh ku lalu menaruh wajahnya ke dada ku.
"I love you,  i miss you and i need you.... Aku nggak tau apa aku bisa selalu di samping mu menjaga mu dan menghapus air mata mu. Kau kekasih terindahku yang pernah aku dapatkan " dia bergumam lirih tepat di tekukan leherku, seolah tempat itu memang tercipta untuknya
Tangan ku memeluknya ntah kenapa hati ku sangat sedih saat dia mengucapkan itu.
"i love you too  yang....  Nggak peduli  bagaimana kedepannya hubungan ini yang terpenting saat ini kita,  aku dan kamu ada."
"Makasih sayang " ucapnya sambil mengangkat wajahnya dan mendekatkan beberapa centi dari wajahku. Dan aku dapat merasakan deru nafasnya yang menghangat. perlahan bibirnya menyapu ringan bibirku, terasa lembut dan menekan, seolah semua perasaanya tersalurkan.

Arka dan Aris ternyata mereka tidak pulang ke rumah. mereka pergi liburan ke jepang semalam.

aku pun bangun dan masuk ke kamar mandi.

"yang..." panggilku lirih.

"Kenapa yang, mau mandi bareng?"  jawabnya sambil tersenyum lebar.

"he'em.. tapi jangan aneh aneh ya?"

"maksudnya?" dia tersenyum menggoda ku, seolah dia tidak mengerti ucapanku.

"kita hanya mandi, tidak yang lain" jawabku malu malu, aku merasa jika dia melihat wajah ku yang mulai merona merah.

"tapi ... lihat juniorku, kurasa dia menolak jika hanya mandi bareng dan tidak ada pemanasan". ucapnya yang terus menggoda ku. aku tak berani menatap wajahnya, aku mungkin terlihat seperti sebuah tomat merah saat ini.

"kalau gitu..kamu mandi saja dulu, aku akan mandi sendiri".  ucapku sambil berbalik ke arah keluar.

"kuat kan pertahananmu Arga, jangan sampai terbuai dengannya lagi" ucapku dalam hati

"Eh.. baiklah. tidak ada pemanasan, tidak ada olahraga maupun hal lain. kita hanya akan mandi bareng saja"

"aku di bathub dan kamu di shower"

"bagaimana kalau kita berendam bareng?" tanya Putra sambil memasang muka polos seperti anak kecil.

"baiklah, tapi ingat! kita hanya berendam bareng saja"

"siap....!" aku sangat senang melihat sikap nya yang manja seperti ini. dan aku berharap hari itu tidak akan pernah datang.

aku pun mengisi bathup dan menuangkan sabun aroma terapi ke bathup. Putra hanya melihat ku dan membasahi tubuhnya di bawah shower. tiba tiba saja dia mendekapku dari belakang dan mencium punggung ku. ku rasakan juniornya menyentuh pantat ku.

"putraaa..." kata ku sambil sedikit mendesah dengan nada manja.

dia menegakan tubuhku dan memeluk ku dari belakang. dia melingkarkan tangannya ke pinggangku. kini juniornya benar benar menempel ke tubuhku. dia mulai mencumbu tengkuk ku dan tangannya mulai merayap naik bermain main dengan puting ku.

My First Boyfriend (Tamat)Where stories live. Discover now