A Special Gift

229 13 3
                                    

Sebulan telah berlalu, Aris dan Arka makin mesra, Putra sudah mulai aktif kerja dan kuliah lagi. Dan aku mulai disibukan dengan pekerjaan kantor ku.
Hari ini aku ada tugas keluar kota selama seminggu dan hari ini adalah hari terakhir ku disini.
"Ga, hari ini kamu ada acara nggak? " tanya jessy yang baru keluar dari kamar mandi.
"nggak tuh jess, ada apa? "
"hari ini tanggal berapa? "
"tanggal 25 mei, astaga... Aku lupa hari ini aku ulang tahun " kata ku kaget sambil menepuk jidat ku.
"dih dasar.... Ulang tahun sendiri lupa" kata marina yang tiba tiba nongol dari kamar nya.
"selamat pagi sayang, bagaimana tidurnya semalam? " tanya Jessy sambil mencium kening kekasihnya, Marina.
"semalam sungguh malam yang indah, aku mau mandi dulu ya sayang ". Kata marina sambil berjalan ke kamar mandi.
"nggak nyangka kalian bisa jadian. " kata ku heran sambil meminum secangkir coklat yang disediakan oleh resort tempat kami menginap.
"makanya kamu juga buruan jadian sama Putra biar ada yang disayang setiap pagi dan temen tidur, eh lupa kalian kan udah tidur bersama. Hehehe" ledek jessy.

"dih berisik... "
Aku pun melanjutkan membaca koran dan menikmati pemandangan indah di pegunungan. Sesekali aku cek handphone ku, berharap ada chat ucapan dari Aris ataupun Arka tapi nihil nggak ada satupun chat dari mereka.
"Sore ini aku balik dulu sama marina, kamu pulang sendiri naik travel aja ya?"
"kalian mau kemana ? Mau jalan jalan, lagian nunggu traktiran dari kamu juga nggak bakal ada".
"dih jangan gitu lah,... Nggak asik kamu jess? "
"kita mau honeymoon, jadi kamu nggak boleh ikut kak". Kata Marina yang tiba tiba muncul dari kamar mandi.
"makanya buruan cari pacar, sayang aku tunggu di depan ya? " kata Jessy sambil mencium Marina.
Aku hanya bisa diam dan melanjutkan membaca koran lagi.
Selang 15 menit Marina keluar dan pamit.
"kak, saya pamit dulu ya, jaga diri ya... Bye bye " kata marina keluar sambil membawa kopernya.
"sendiri deh, benar benar hari ulang tahun yang nggak ada special nya sama sekali" aku pun pergi ke kamar mandi dan menyiapkan diri untuk balik ke kota. Namun saat hendak masuk ke kamar mandi tiba tiba terdengar pintu diketuk.
"tok tok tok... "
"iya sebentar... " aku berjalan menuju ke pintu dan membuka nya. Dan.....
"Surprizeees......! "
Terlihat Putra membawa kue ulang tahun yang di belakang nya ada Arka dan Aris.
Aku pun kaget dan terharu.
"kalian semua ya benar benar menyebalkan " kata ku sambil mengusap air mata haru ku.
"hahahah... Maafkan kita bro, selamat ulang tahun ya.. " ucap Arka sambil memeluku.
"kakak, maafin Aris ya, selamat ulang tahun kakak ku, ayo kita tiup lilin nya".
"tiup lilin nya tiup lilin nya, tiup lilin nya sekarang juga, sekarang juga.. Sekarang juga "
Mereka pun menyanyi
"ayo tiup lilin nya sayang " kata Putra.
"hmmmm.... Sejak kapan aku jadi sayang mu? " tanya ku ketus.
"hehehe.. Ayo lah jangan ngambek ini kan hari special mu" bujuk Putra.
"ayolah kak jangan ngambek " kata Aris.
Aku pun mulai meniup lilin.
"semoga apa yang kakak harap kan terkabul, Aamiin " ucap Aris.
"eh bro, aku sama Aris balik dulu ya. Kamu pulang sama Putra saja ya"
"lha kok. .. " belum sempat selesai bicara Aris dan Arka pun lari keluar meninggal kan aku dan Putra berdua di kamar. Suasana menjadi canggung. Padahal kita udah tidur sekamar tapi ntah saat ini semua menjadi canggung.
"ehm..... "
"ehm.. Apa ga? "
"nggak apa apa put"
"lha.... Ini rasain" tiba tiba putra mencolek kan jarinya ke cream kue dan mengoleskan ke wajah ku.
"eh.... Berani ya... ini rasakan balasan ku" aku pun membalas mengoleskan cream ke wajah dan mengenai mulutnya putra.
"dah berani ya sama aku" kata Putra sambil mengoleskan cream kue ke bibirnya dan langsung memegang leher ku lalu mencium bibir ku dengan bibir yang penuh cream.
Aku pun kaget dan mendorong pelan tubuh putra.
"kenapa Ga? Kamu marah sama a...."
Belum selesai bicara aku mencium bibir Putra. Dia pun kaget dengan apa yang aku lakukan.
Dia langsung melumat pelan bibir ku dan menggigit kecil bibir ku. Aku menghentikan ciuman dan menatap kedua matanya.
"apa kamu mau serius dengan aku? " tanya ku sambil menatap terus ke matanya.
"aku serius dan aku benar benar mencintai mu Ga" jawab Putra dengan yakin.
"kamu tahu kan umur ku tak muda dan kita tak seumuran, apa kamu tetap mau denganku? "
"bagiku umur tidaklah penting, yang terpenting kita saling mencinta satu sama lain"
Jawab Putra dengan serius.
Aku pun langsung mencium bibir nya. Dan dia pun membalas nya. Kami saling melumat bibir dan lidah kami saling beradu. putra pun menyudahi ciuman kami.
"sayang.... I love you " kata Putra sambil mencium kening ku.
"I love you too" balas ku sambil memeluk tubuhnya.
Ntah rasanya pagi ini aku sangat bahagia.
" kamu tunggu di luar ya, aku mau mengemas pakaian ku" kata ku sambil berjalan ke kamar.
"oke yang" kata putra sambil memberi kecupan kecil di kening ku lalu berjalan keluar.
Aku pun mulai mengemas pakaian ku dan bergegas menghampiri Putra yang sudah di dalam mobil ku.
"maaf ya membuat mu menunggu lama"
"nggak apa apa kog sayang, biasanya kan aku yang sering membuat mu menunggu" kata putra sambil membukakan pintu mobil.
Aku memasukan barang barang ku dan mulai duduk di kursi depan sebelah Putra.
"sudah siap untuk pulang dan menerima kejutan dari aku? " tanya Putra sambil menyalakan mesin mobil.
Aku pun hanya tersenyum dan menatap nya.
"duuuh manis nya kalo senyum, pacar siapa ini? " ledek Putra
" nggak usah mulai deh...."
" aku harap suatu saat nanti kala aku tak lagi disamping mu, senyum manis mu akan tetap ada" kata Putra sambil mencubit pipi ku.
"kamu ngomong apa, jangan bicara gitu. Kita jalani aja yang ada saat ini jangan ngomong yang aneh aneh"
"aku takut sayang, kalo suatu hari nanti aku nggak ada disamping mu, menemani mu, melihat senyum mu dan menghapus air mata mu lagi seperti ini." kata dia sambil menghapus air mata ku yang tak terasa mengalir di pipi ku.
"i love you, i miss you and i need you baby" Kata putra sambil mengusap kepala ku.
" i love you too and i need you " balas ku sambil menarik tangan nya dan mencium nya.
"sekarang jangan nangis lagi, nanti kalau nangis hidung nya makin nyungsep ke dalam lho. Hehehe" kata Putra menenangkan ku.
"kamu ya bisa aja " kata ku sambil tersenyum dan menghapus air mata ku.
"mari kita pulang, Arka sama Aris udah nunggu di pom bensin dekat pintu keluar "
Aku hanya mengangguk dan tersenyum kepada Putra.
Putra melaju kan mobil dengan cepat. Tiba tiba saja ada chat masuk dari Arka.
"bro, aku sama aris balik dulu jadi kalian bisa honeymoon dulu. Wkwkwkw"
Langsung ku matikan handphone ku dan menatap ke arah Putra.
"kenapa menatap aku seperti itu? Nggak pernah liat cowok cakep ya? " kata Putra dengan pede.
"dih...." aku pun langsung membuang muka dan menatap ke arah jendela.
Satu jam telah berlalu dan baru setengah perjalanan yang baru kita tempuh.
"Putra kita istirahat dulu bagaimana? "
"nggak perlu sayang, aku masih kuat kog" kata Putra sambil menarik bahu ku dan mencium kening ku.
"kalo capek bilang ya, aku nggak mau kamu kecapekan" kata ku sambil tersenyum ke arah Putra.
"oke sayang ku, cinta ku, istriku "
"udah kamu fokus menyetir saja"
"siap sayang.... " ucap Putra sambil mengedipkan mata kanannya.
Putra pun kembali fokus mengemudi dan melajukan mobil dengan kencang karena waktu sudah menunjukkan pukul 14.13.
Aku merasa ngantuk dan akhirnya aku pun tertidur di samping Putra.
"sebenarnya manis juga kamu kalo tidur gini, tapi kalo marah dan bangun nyeremin mirip mak lampir. Dan mungkin aku akan merindukan kecerewetan mu ini" kata Putra sambil mengusap kepala ku.
Akhirnya kita berdua sampai dirumah dan Putra membangun kan ku.
"sayang kita sudah sampai. Ayo bangun! "
"udah sampai ya? Mana Arka dan Aris? "
"iya yang, udah sampai. Nggak tau mereka kemana. Sekarang kamu mandi dulu biar barang barang kamu aku yang bawa masuk"
Kata Putra sambil keluar mobil dan mengambil barang barang.
Aku meninggalkan Putra dan pergi mandi. Hari ini terasa capek namun ntah mengapa aku merasa sangat bahagia.
Ku lepaskan semua pakaian ku dan ku nyalakan shower kamar mandi membiarkan dingin nya air membasahi tubuhku yang lelah ini.
Aku tak pernah menyangka akan mempunyai kekasih. Dan itu seorang lelaki. Lelaki yang pernah membuat hariku penuh kesialan.
Aku sudahi mandi ku dan ku balut tubuh ku dengan handuk piyama. Saat keluar dari kamar mandi.
"surrrprizee..... "
Kudapati Putra membuat kejutan dengan kue ulang tahun kecil dengan lilin menghiasai di atasnya.
"astaga.... Sayang" aku pun kaget dan terharu. Ku hampiri Putra.
"tiup lilinnya sayang, dan jangan lupa buat permohonan" kata Putra sambil menaruh kue.
Ku pejam kan mata ku dan ku buat permohonan lalu ku tiup lilinnya.
"makasih ya Putra"
"aku ada kado buat kamu, tunggu sebentar" kata putra sambil mengeluarkan sebuah kotak cincin dari saku nya.
"Will you Marry me? " tanya Putra sambil jongkok di depan ku.
Seperti sebuah mimpi akupun kaget dan nggak tau mau berkata apa.
"apakah kamu mau menikah dengan ku, aku ingin hubungan ini menjadi hubungan ku yang terakhir dan aku ingin serius dengan mu" kata Putra meyakinkan aku.
"yes, i do" jawab ku
Putra pun memasang kan cincin ke jari manis ku.
"sekarang kamu ganti pasang cincin ini ke jari ku" putra pun menyerah kan cincin dan aku memasang kan di jari manis nya.
"makasih sayang, ini benar benar kado terindah yang pernah aku dapatkan" kata ku sambil memeluk putra dan dia pun membalas nya. Lalu dia melepas pelukan ku secara perlahan dan menatap ke arah ku. Aku hanya bisa diam terpaku menatap nya. Tangan nya yang ada dipundak ku perlahan turun dan membuka tali piyama ku dan melepaskan piyama yang aku pakai dan membuang nya ke lantai kamar ku. Kini aku hanya mengenakan boxer saja.
Putra mulai menciumi leher ku dan turun ke dada secara perlahan. Namun dia berhenti ketika sampai dipusar ku. Aku hanya diam tanpa ada lenguhan dan penolakan apapun dari aku. Aku menatap ke arah dia dan dia menatap ke atas ke arah ku. Seolah dia meminta ijin untuk melakukan hal lain.
Aku hanya mengangguk memberi ijin untuk Putra.
Dia berdiri dan mulai  mencumbu tubuh ku,  mencium i leher ku meninggal kan kiss mark kecil.
"aaahh.. " desah ku lirih..
Putra berhenti menciumi leher ku dan menatap ku.
"apa kamu yakin untuk melakukan ini? " kata dia meyakinkan ku.
Aku hanya mengangguk dan dia langsung mencium bibir ku dan melumat nya. lalu dia menuntun ku dan menidurkan tubuh ku di atas kasur secara perlahan. Putra pun mulai melucuti pakaiannya sehingga dia benar benar telanjang bulat. Junior nya sudah berdiri tegak mengarah ke atas dan siap menyerangku. perlahan dia mendekati ku dan menarik celana boxer satu satunya kain yang masih melekat di tubuhku. kini aku benar benar telanjang bulat. Putra membuka kaki ku sehingga terlihat lubang ku yang masih perawan.
Senjata nya yang sudah siap menyerang ku kini terpampang jelas dengan balutan jaket karet.
"kamu yakin yang?" tanya  putra sekali lagi.
"iya sayang "
"aku masukan ya? " tanya Putra sambil perlahan memasukan  senjata nya ke tempat ku.
"aaauu... Sakit yang" teriak ku lirih.
"tenang sayang,  hanya Sebentar sakit nya" kata putra menenang kan ku sambil  memasukan senjatanya.
Aku hanya bisa menutup mata dan menahan sakit pada bagian tubuh ku itu.  Sekarang semua senjata Putra sudah masuk  dan sangat terasa penuh pada lubang ku.  Senjatanya yanh lumayan besar membuatku kesakitan.
Pelan pelan dia memaju mundur kan pinggul nya karena dia tau ini pertama kalinya bagiku. Dia nggak mau aku kesakitan.
"gimana sayang? Enak kan? "
Aku hanya mengangguk dan menahan rasa sakit. Dia memajukan badan nya dan menciumi puting sambil terus melakukan serangan. Bibirnya terus mencumbu ku dan menciumi bibir ku.
"aaauuu sayang...  Kamu benar benar masih sempit,  rasanya junior ku diremas remas ... Aaahhh"
Dia terus memajukan pinggul nya dan sesekali melakukan goyangan pinggul.
Gerakan nya makin cepat dan makin cepat.
"sayang aku mau keluar "
"aku juga sayang" kata ku sambil memainkan junior ku.
Dia mencabut junior nya dan melakukan masturbasi di atas tubuh ku.
"aaaaaaaaaahhhhh.....  Sayang " erang kami berdua di waktu bersamaan.
Lava putih keluar dari junior kita dan berceceran diatas tubuh ku.
putra pun menjatuhkan tubuhnya di atas tubuh ku dan memeluku . Akupun memeluk nya.
"makasih sayang" katanya sambil mengecup kening ku.  Dia pun berdiri dan mengambil celana nya dan boxer ku lalu memakai nya dan berbaring di samping ku.
"sayang.... Terimakasih atas kado yang kamu berikan hari ini.  Kamu adalah kado terindah yang pernah aku punya" kata ku sambil memeluk nya.
"sama sama sayang dan terimakasih sudah mau menerima lamaran ku dan memberikan ku sesuatu yang nikmat untuk malam ini. " balas dia sambil mencium kening ku dan memeluk ku.
Aku pun terlelap dalam pelukan nya. Hari ini adalah  hari terindah yang pernah aku jalani.

My First Boyfriend (Tamat)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang