1

118K 3K 18
                                    

Vote before you read please🙏💖
Happy reading🥰
______________________________


Sapphire's POV
Matahari sudah terbit dan menunjukkan sinarnya di atas langit. Aku terbangun karena suara pintu kamar yang diketuk oleh seorang pelayan. Setelah mengijinkannya masuk, pelayan tersebut mulai berbicara "selamat pagi, nona! Maaf mengganggu anda, saya diperintahkan oleh ayah anda untuk membantu anda bersiap siap, pernikahan akan di mulai sekitar 3 jam lagi."

Aku mengangguk dan kemudian bangun dari kasurku lalu masuk ke dalam wc untuk membersihkan diri. Setelah 30 menit di dalam akhirnya aku menyelesaikan ritual mandiku. Aku dibantu mengenakan pakaianku oleh beberapa pelayan yang sudah ada di dalam kamarku. Wajahku juga di makeup, aku bahkan tidak percaya bahwa ini aku. Aku tampak benar benar berbeda hari ini.

Setelah berjam jam di dalam kamar, akhirnya aku selesai beesiap siap. Kami melaksanakan acara pernikahan dengan cepat. Aku yang didampingi ayah berjalan ke atas altar terpaku saat pertama kali melihat calon suamiku, Dominic yang berdiri di hadapan pastor, di atas altar.

Ia tampak sangat tampan di dalam balutan jas pernikahan mahalnya. Setelah saling memasangkan cincin pernikahan dan dinyatakan sebagai suami istri yang sah, Ia mencium keningku. Kurasa agar tidak ada yang curiga bahwa kami hanya dijodohkan dan menikah tanpa cinta. Namun saat ia melakukan itu, aku dapat merasakan jantungku berdebar dengan sangat cepat.

Suara tepuk tangan dari para tamu terdengar sangat riuh saat hal tersebut terjadi. Sudah 2 jam lebih kami berdiri menyalami para tamu dengan senyuman palsu yang menghiasi wajah masing masing.

Sekitar jam 11 lewat para tamu sudah mulai pulang. Ayah menyuruh kami untuk pulang saja. Dalam perjalanan pulang, tidak satupun dari kami yang berbicara. Kami sampai di dalam penthouse milik Dominic.

Saat sampai di dalam, ia mulai membuka suaranya

"Kita akan tidur terpisah, aku di kamar sana dan kau bisa tidur di kamar sebelahnya."

Aku mengernyit

"Apa maksudmu?"

Dia menjawab pertanyaanku masih dengan tatapan dinginnya

"Bukannya sudah jelas? Kita menikah hanya karena dijodohkan. Aku tidak ingin wanita asing sepertimu masuk ke dalam ruangan pribadiku. Kita hanya akan bertindak bagai pasangan suami istri di depan ayahmu dan publik." Ujarnya dan kemudian masuk ke dalam kamarnya sendiri.

Aku diam sambil menahan tangisku kemudian berjalan menuju kamar yang sudah ia tunjuk tadi. Aku masuk ke dalam dan kemudian membuka gaunku. Tidak sulit, karena saat di rumah ayah aku sudah mengganti gaun pengantinku dengan dress pendek selutut. Aku menarik koperku dan menaruhnya di sebelah kasur, aku baru akan mengepaknya besok karena aku sudah sangat lelah sekarang.

Setelah membuka dressku, aku menaruh dress tersebut ke dalam keranjang baju kotor yang ada di dalam kamar mandi.

Setelah menyelesaikan ritual mandiku, aku langsung mengenakan baju tidurku kemudian membaringkan tubuhku di atas kasur. Ini sudah jam 12 lewat namun aku masih belum bisa menutup mataku.

Tetes demi tetes air mata mulai membanjiri bantalku. Yah, aku memang cengeng. Aku merindukan ibuku, di saat saat seperti ini dulu hanya dia yang bisa menghiburku. Namun semenjak umurku menginjak angka 13, dia meninggal karena sebuah kecelakaan.

Saat itu aku masih menduduki bangku smp. Mendengar berita meninggalnya ibuku membuatku depresi. Sejak saat itu, aku menjadi pendiam. Namun setelah setahun lewat, aku mulai kembali seperti biasa meski kadang setiap malam aku masih menangis karena merindukan ibuku.

Aku benar benar berharap seandainya ibu berada di sini, aku pasti tidak harus menikah dengan pria itu kan? Dia bahkan tidak mau sekamar denganku, padahal kami adalah suami istri.

Dari dulu aku selalu berharap dapat menikah dengan seorang pria yang mencintaiku dengan sepenuh hati. Namun sepertinya impianku harus hancur karena ayahku sendiri.

Terlalu lama berpikir membuatku mulai mengantuk. Aku memasang alaram jam 6 pagi pada ponselku agar bisa bangun awal untuk memasak sarapan. Meskipun kami tidak dekat, bukannya itu memang sudah tugasku sebagai seorang istri?

Aku mulai memejamkan mataku dan kemudian tertidur.

Dominic's POV
Setelah acara pernikahan sialan itu, aku dan wanita itu pulang ke penthouseku. Kami pisah kamar, well kamarku hanya akan ditempati oleh aku dan wanita yang ku cintai. Meski aku yakin tidak akan ada.

Wanita yang dijodohkan denganku itu memang cantik, namun aku benar benar benci melihat dirinya. Kalian tau sendiri bahwa aku menikahinya karena ibuku yang meminta.

Aku masuk ke dalam kamarku dan kemudian menuju ke kamar mandi untuk membersihkan diriku.

Setelah selesai mandi, aku langsung mengambil ponselku dan kemudian meminta asisten pribadiku membuatkan kontrak pernikahan untuk ku berikan kepada wanita itu. Aku tidak ingin ada hubungan serius di antara kami dan aku tidak ingin dia untuk mengatur atur hidupku.

Setelah selesai berbicara dengan asistenku, aku mulai memejamkan mataku dan terjun ke dunia mimpi.

To be continue...

Don't forget to vote and comment💝
Semoga suka sama part ini ya! Kritik dan sarannya akan selalu author nantikan🙏🥰


•Revision: Done•
~23-5-2020~

That Bastard Is My Husband [COMPLETE]Where stories live. Discover now