Melihat sang mantan istri berjalan keluar dari ruangannya sontak membuat CEO muda itu berteriak lantang, melampiaskan nasibnya yang begitu malang akibat kesalahpahaman. Jaehyun terisak kencang, mengambil vas bunga pada mejanya lalu melemparkan benda itu ke sembarang arah hingga terpecah belah. Joy yang baru saja memasuki ruangan pimpinannya itu pun memekik nyaring sebelum berhambur memeluk sosok yang juga sepupunya.
Sementara itu, Taeyong yang tengah berjalan tergesa ke arah lobby sontak menghentikan langkah ketika mendapati Tuan dan Nyonya Jung baru saja memasuki gedung kantor. Pandangan mereka bertemu namun si lelaki mungil buru-buru memutus kontak mata sebelum kembali meneruskan langkahnya yang sempat tertunda.
"Taeyong-ah," panggil Tuan Jung dengan nada bergetar saat menantunya telah berada tepat dihadapannya juga sang istri yang masih berdiri dibelakang pintu masuk. "Nak, dengarkan penjelasan Ayah."
"Tak perlu, abeo-nim." Taeyong tersenyum miring, ia yakin jika Tuan Jung telah mengetahui kabar dari kantornya pagi tadi. Ia menatap lelaki paruh baya itu dengan raut kecewa lalu kembali bersuara, "Kantorku tak akan memutus kontrak kerjasama, anda tak perlu khawatir." Katanya diikuti senyuman miris. "Lagipula jika cabang perusahaan Jung Corps di Jepang tak beroperasi lagi, karyawanmu disana akan kehilangan pekerjaan kan? Tuan Nakamoto dan aku tak mungkin setega itu."
Tuan Jung menggeleng pelan, ia tak tahu harus menjelaskan semuanya darimana. Namun ia yakin Taeyong mungkin telah berpikir jika selama ini perilakunya untuk sang menantu hanya demi mengejar kepentingan dengan perusahaan Nakamoto, terlihat dari raut wajah lelaki mungil itu yang menatapnya sendu. "Taeyong-ah, maaf tak memberitahumu sebelumnya nak. Tapi aku melakukan semua ini juga demi karyawanku di sana, tak ada maksud lain." Ucapnya pelan, "Kau pasti malu memiliki mertua sepertiku, tapi sungguh... Semuanya diluar kemauanku dan tak ada niat untuk membuatmu ikut terseret kedalam masalah ini."
Nyonya Jung yang berdiri disamping sang suami memilih untuk memalingkan wajah, Lee Taeyong yang selama ini ia anggap sampah dan benalu dalam kehidupan Jaehyun justru menyelamatkan cabang perusahaan milik keluarganya. Ia mendengar hal itu dari tuan Nakamoto yang menelpon suaminya pagi tadi,dan berkata jika Taeyong tetap ingin melanjutkan kerjasama. Lelaki menjelaskan dengan baik bahwa belum ada kerugian bagi Nakamoto Company meski Jung Corps telah mengambil keuntungan sepihak. Wanita paruh baya itu sungguh ingin berterima kasih untuk dua hal, pertama karena telah menyelamatkan reputasi perusahaannya dan kedua karena Taeyong akan pergi dari kehidupan anaknya. Namun hal itu hanya sebatas angan-angan, gengsi masih mengalahkan segalanya.
"Tak perlu meminta maaf padaku, Abeo-nim. Seharusnya kau mengatakan hal itu pada Tuan Nakamoto," ucapnya lalu menipiskan bibir. "Aku harus pergi, setengah jam lagi pesawat yang akan ku tumpangi ke Jepang akan take off." Taeyong menundukkan kepala sopan pada Tuan dan Nyonya Jung bergantian, "Sampai jumpa." Katanya sebelum melangkah dan keluar dari kantor yang menyimpan banyak kenangan manis juga pahit selama tiga bulan ditempatkan di sana. Saat itu pula Taeyong memantapkan hati untuk terlepas dari keluarga Jung dan berharap dimasa yang akan datang mereka tak akan bertemu lagi.
*****
Taeyong menghela nafasnya pelan, memandangi gedung dihadapannya lalu memejamkan mata sejenak. Ia kembali mengingat dimana tiga tahun lalu dirinya bertekad untuk tak bertemu lagi dengan keluarga Jung. Namun hari ini, Taeyong mau tak mau harus datang dan menemui mereka meski dengan keadaan yang bisa dibilang jauh dari kata baik-baik saja.
Perlahan lelaki mungil itu melangkahkan kakinya memasuki ruangan yang didominasi warna monokrom. Degupan jantungnya bertalu dengan cepat saat melihat Nyonya Jung berdiri tepat dihadapannya, "Annyeonghaseyo." Sapanya dengan suara bergetar.
YOU ARE READING
When We Meet | Jaeyong ✓
Fanfiction❝When we get back to each other and everything about you isn't what it used to be❞ M/M | ANGST | ENEMYHET/SLASH | MATURE Jung Jaehyun, seorang Presdir muda, tegas nan dingin yang di idam-idamkan kaum adam dan hawa tak pernah melakukan hal-hal konyol...
31 회 [END]
Start from the beginning
