❝When we get back to each other and everything about you isn't what it used to be❞
M/M | ANGST | ENEMYHET/SLASH | MATURE
Jung Jaehyun, seorang Presdir muda, tegas nan dingin yang di idam-idamkan kaum adam dan hawa tak pernah melakukan hal-hal konyol...
Jaehyun mengedarkan pandangannya, menyapu setiap sudut restoran perusahaan dengan manik kecoklatannya. Nampak jelas jika ia tengah mencari seseorang. Tak kunjung menemukan objek yang dicarinya, Jaehyun menghela nafas lalu kembali menghadap kearah meja.
"Aaaaak!"
CEO muda itu berteriak, membuat karyawan yang tengah menikmati makan siang di restoran itu sontak menoleh kearahnya.
"Aish, sejak kapan kau disini?" Jaehyun mengerutkan keningnya, "Kenapa juga nuna mendekatkan wajah kearahku?!" Gerutu Jaehyun kesal.
Pasalnya Joy yang entah sejak kapan duduk dihadapannya justru menopang dagu dengan dengan kedua tangan. Badan wanita itu sedikit condong ke depan dan tatapan tanpa ekspresinya jujur saja membuat Jaehyun sedikit terkejut dan ketakutan.
Ia kira Joy adalah hantu wanita yang sering ia lihat di drama Korea.
"Kau mencari siapa?" Tanya Joy masih dengan eskpresi datarnya.
Jaehyun membuka mulutnya namun tanpa suara. Ia melonggarkan dasi yang melingkari lehernya lalu menatap sang kakak sepupu sembari melipat lengan diatas meja.
"Aku mencarimu kakak sepupuku yang cantik," ucap Jaehyun dengan nada mengejeknya.
Joy melirik kopi yang baru saja diantarkan pelayan, sepertinya itu milik Jaehyun, pikirnya. Buru-buru ia mengambil gelas itu, membuat sang pemesan minuman dihadapan Joy menjatuhkan rahang.
"Kukira kau mencari Taeyong," ucap Joy sebelum menyeruput kopi panas itu pelan. "Ah, nikmatnya."
Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.
Jaehyun hanya mampu membuka sedikit mulutnya lalu menggeleng pelan melihat tingkah sang kakak sepupu. Lagipula apa yang Joy katakan tadi? Mencari Taeyong? Untuk apa juga mencari pria jelek itu, pikir Jaehyun.
"Ada apa dengan lenganmu?"
Joy memerhatikan Jaehyun yang tengah mengusap lengannya. CEO muda itu menggulung lengan kemejanya hingga sebatas siku, dan sangat jelas jika tangan Jaehyun bengkak.
Menyipitkan mata, Joy mendapati bekas suntikan diarea lengan pria itu. "Kau menyuntikkan narkoba ke lenganmu?!"
Jaehyun terbelalak dan menatap horor Joy yang tiba-tiba memekik. Ia menoleh pelan kearah orang-orang disekitarnya, Jaehyun menghela nafas saat sadar jika diantara mereka tak ada yang mendengar ucapan tak berbobot dari sepupunya.
"Apa aku terlihat seperti pecandu?" Jawab Jaehyun kesal, "Justru sepupumu yang baik hati dan tampan ini telah mendonorkan darah sucinya kepada anak dari manusia jelek, pendusta, pembawa sial, pemㅡ"
"Maksudmu Taeyong? Anak Taeyong?!" Potong Joy tak percaya.
Selama ini ia hanya mengingat jika Jaehyun terus saja memanggil Taeyong dengan sebutan si jelek dan pendusta. Tapi bagaimana bisa sepupunya itu mendonorkan darah pada anak Taeyong? Pikirnya.