01🔪

1K 47 7
                                    

Happy Reading
Jangan lupa Vote And Follow
Komen kalunya ada kesalahan




Langkahnya beradu dengan langkah seseorang yang ada di sebelahnya. Lyna berjalan di koridor sekolah yang sepi karena jam pelajaran telah di mulai, dia ditemani oleh Pak Reyhan Wali kelasnya.


Langit mendung hari ini, suasana semakin mencekam karena dirinya telah berada di depan kelasnya.

Lyna menatap punggung Pak Reyhan yang termakan pintu kelas yang ditutup.

Sembari menunggu dirinya dipanggil, Lyna mengambil kaca yang ada di dalam tasnya. Tangannya mulai bergerak membenarkan rambut yang sekira berantakan, memakaikan lipblam agar bibirnya tidak kering.

" Silahkan Masuk! "

Suara bariton itu menghentikan aktivitasnya, dengan cepat Lyna memasukkan barang-barang yang ada ditangannya ke dalam tas.

Dengan perasaan yang gugup,  tangannya mendorong pintu kelas. Semua mata tampak menatap ke arahnya, langkahnya terhenti di depan papan tulis yang masih kosong.

" Perkenalkan dirimu! " Pinta Pak Reyhan

" Hai! Aku Lyna Anatasya, panggil aja Lyna. Salam kenal " Lyna menunduk

" Lyna silahkan duduk di kursi yang kosong dibelakang sana " Suruh Pak Reyhan sambil menunjuk bangku kosong satu-satunya dikelas.

Sial sekali, dia harus satu bangku dengan laki-laki. Ingin sekali rasanya meminta untuk tukar tempat duduk dengan siswa lain, namun sayangnya Lyna tidak seberani itu.

Lyna mengambil peralatan tulisnya yang kemudian dia taruh di atas meja.

" Hari ini kita akan meneruskan materi kemarin, silahkan buka halaman 37 " Ucap Pak Reyhan " Erlang, bagi buku paket kamu dengan Lyna. Dan Lyna nanti tebus buku ke kantor Bapa " Lanjut Pak Reyhan

Erlang membuka buku paket miliknya dan kemudian meletakkan di batas meja mereka. Entah kenapa, Lyna sedikit tidak nyaman dengan aura yang dikeluarkan cowo yang bernama Erlang ini.

Tidak ada pembicaraan dari mereka berdua, dua-duanya tampak fokus menyimak penjelasan oleh Pak Reyhan.

Bel istirahat sudah berbunyi, Lyna sedang di kantor guru untuk menebus buku yang disuruh oleh wali kelasnya tadi.

" Ini bukunya, soal pembayaran sudah di lunasi ayahmu " Ucap Pak Reyhan sambil menyerahkan beberapa buku yang harus dia tebus.

" Iya pak, terima kasih "

Lyna keluar dari kantor, berjalan di koridor sekolah yang sedikit ramai dengan membawa beberapa buku di tangannya. Untung saja dia pulang di jemput, kalau tidak bagaimana dia harus membawa buku sebanyak ini kerumahnya.

Kelasnya sepi menyisakan satu orang yang tampak sibuk dengan ponselnya. Erlang, pria itu tampak tidak memperdulikan Lyna yang baru datang sambil membawa segebrak buku.

" Huftt, berat juga ni buku " Ucap Lyna sambil menyeka keringat di dahinya, dia meletakkan buku-buku itu di belakang kursinya.

My Husband Psycho |REVISI|Where stories live. Discover now