2.0; sebuah pesan

1K 171 0
                                    

  Delapan belas tahun yang lalu, di saat Kim Do Young berusia 10 tahun, kedua orang tuanya bercerai akibat Ayahnya yang memiliki banyak hutang dan berakhir sang Ibu yang tidak tahan dengan kelakuan sang suami. Mereka pun bercerai, namun salah satu dari mereka seakan tak menganggap Do Young ada.

  Perceraian itu seakan berita dadakan yang Do Young dengar setelah seorang wanita yang dia ketahui berteman dengan Ibunya datang ke rumah. Mengatakan bahwa Do Young harus tinggal bersamanya. Do Young kecil tentu tidak paham dengan situasi namun sempat memberontak karena tidak ingin ikut dengan Bibi Hwang.

"Aku harus menunggu Ibu dan Ayah sampai pulang. Aku tidak bisa ikut Bibi. Bagaimana jika mereka pulang dan tidak mendapatiku di rumah?"

  Namun Bibi Hwang tak menyerah dan mengatakan suatu alasan bahwa kedua orang tua Do Young sedang pergi dan menitipkan dirinya padanya. Bahkan beliau sempat menawarkan es krim yang dia punya di panti asuhan.

  Do Young kecil yang memang suka es krim apalagi es krim buatan Bibi Hwang akhirnya tergiur dan ikut untuk pergi ke panti asuhan.

  Bukan sekali atau dua kali Do Young pergi ke panti asuhan milik janda anak dua itu, maka dari itu Do Young terlihat nyaman saat bermain dengan teman-teman sebayanya. Seakan lupa tentang orang tuanya.

  Namun sampai keesokan hari mendatang, Do Young tidak mendapati kedua orang tuanya menjemput. Do Young sempat menangis namun sekali lagi Bibi Hwang bisa mengatasinya.

  Sampai setahun berlalu dan Do Young sudah naik ke kelas 5 SD dan dia mulai paham; kedua orang tuanya meninggalkan dirinya. Alasan pertama, kemudian alasan keduanya adalah karena mereka bercerai. Do Young mendengarnya dari bocah laki-laki bernama Lee Tae Yong. Anak panti asuhan milik Bibi Hwang.

  Awalnya Do Young tak percaya namun dia mengenal sosok itu yang selalu mengatakan hal yang benar adanya. Tak pernah mengada-ada.

  Do Young bertanya pada Bibi Hwang. Tentu beliau tak langsung menjawab dengan jujur. Namun Do Young mengancam akan pergi dari panti asuhan jika wanita 38 tahun itu tak berkata jujur. Akhirnya beliau mengalah.

  Semenjak itu, Do Young mulai menanamkan rasa benci terhadap ayah dan ibunya. Rasa benci akibat kepergian mereka yang begitu tega terhadapnya. Yang membuatnya juga seolah-olah hidup sebatang kara tanpa kedua orang tua.

  Namun siapa sangka bahwa semenjak Bibi Hwang membawanya untuk tinggal di panti asuhan, sosok Do Young telah memiliki insomnia. Setiap malam dia selalu menunggu ayah dan ibunya untuk menjemput. Bahkan sampai pagi datang dan membuatnya selalu ketiduran di sekolah. Dan hal itu terus sampai sebelum dia bertemu dengan Se Jeong. Atau lebih tepatnya sebelum dia benar-benar sadar bahwa hanya Se Jeong yang bisa menyembuhkan penyakit itu. Setiap malam dia selalu berterimakasih pada wanita yang dia cintai itu.

  Walau begitu, bahkan setelah mendeklarasikan perasaan benci pada kedua orang tuanya, siapa sangka bahwa terkadang dia juga merindukan mereka. Dan 18 tahun berlalu, dia baru bertemu dengan sang Ibu walau mereka memberi sikap seperti tak mengenal satu sama lain.

 Dan 18 tahun berlalu, dia baru bertemu dengan sang Ibu walau mereka memberi sikap seperti tak mengenal satu sama lain

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Se Jeong-ah.. "

"Hmm? Ada apa, Do Young-ah?"

"I-ini.. "

  Se Jeong yang saat itu sedang menyetrika dibuat bingung dengan sikap Do Young saat itu. Bahkan semakin bingung saat pria itu menunjukkan layar ponselnya. Ada sebuah pesan dari nomor tak dikenal.

Dari : 010---
Do Young-ah.. ini Ibu.
Bisakah kita bertemu malam ini di tempat yang kemarin? Ada yang ingin Ibu katakan padamu.
Kau juga bisa mengajak istrimu.

"Do Young.. i-ini.. benarkah ini Ibumu?"

"Aku tidak yakin, tapi kurasa ini benar Ibu."

"Kalau begitu, tunggu apa lagi? Cepat bersiap-siap. Ayo.. "

"Tapi.. a-aku takut. "

"Apa yang harus kau takutkan, Do Young? Ini merupakan kesempatanmu dan kalian bisa berbincang banyak hal. Kau juga bilang bahwa kau penasaran tentang alasan mengapa dia meninggalkanmu. Jadi, tunggu apa lagi?"

  Detik kemudian, Se Jeong bangkit dari duduknya dan menarik laki-laki itu untuk bangkit. Bermaksud untuk menyuruhnya bersiap-siap.

"Jangan takut ataupun ragu. Atau kau akan menyesal."

to be continue

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

to be continue..

dikit lagi nih.. apa sekalian aku publish semua?? 😂😂

enggak ah.. enak bgt. canda canda

maaf kalo masih ada typos, makasih sudah baca, dan.. ANNYEONG~

💮정키키  -  감사합니다💮

Insomnia and Trauma [DoJeong Fanfiction]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang