CUTE BOY FRIEND

05. Badai Pasti Berlalu

#happyreading^^

jam pelajaran berakhir 15 menit lebih awal karena guru yang sedang persiapan rapat sekolah. athala keluar dari kelasnya berjalan di koridor menuju gerbang skolah dengan seragamnya yang basah. ditambah bulir keringat didahinya terlihat athala yang begitu sexy.

athala menoleh kaget siswa yang bermain basket bersamanya tadi memasangkan jaket jeansnya dan kini sudah melekat pada tubuhnya. "gue gak mau siswa lain natap lo liar" ucap keenan serius.

"kenapa ?" athala melihat ujung sepatunya hingga seragamnya heran.
lalu kembali menatap keenan menunggu jawabannya "udah pokoknya pakek"

ia mengeluarkan ponsel dari saku bajunya mencari nomer yang hendak akan menjemputnya.

seperti pepatah mengatakan pucuk dicinta ulam pun tiba, yang ditunggu pun tiba

lo dimana ? pacaran dulu ? gue pegel nungguin lama ini.

"gue disebelah lo , lo noleh bukain tuh pintu". tukas athala.

trus disebelah lo ?

athala memijat pelipisnya. keenan masih mengikutinya dibelakang. verrel yang menyadari orang disebelah adiknya hanya tersenyum miring. apakah verrel sudah mengenalnya ?

athala menoleh tanpa ekspresi
"gue mau nganterin lo biar aman" ucap keenan cengengesan.

"ayo kak pulang" ajak athala.
"trus pacar lo gak diajak ba-" athala memotong cepat

"apansi kak gue gak kenal" athala tak mau kalah.

"gak kenal tapi pake jaketnya" athala melirik melepas jaket yang dipakainya melemparkannya pada tuannya, kemudian bergegas masuk kedalam mobil.

keenan cepat menangkap jaketnya kemudian ia pakai kembali "kita udah menyatu kan" gumam keenan

athala memperhatikan bingung. kakaknya yang berbincang dengan orang yang tidak ia kenal. apakah verrel seakrab itu pada seseorang?

verrel masuk dalam mobil setelah selesai berbicara pada keenan melirik sebelahnya tertawa melihat raut wajah athala yang kebingungan.

*********

"sudah pulang dear ?".
"mommy ? kapan pulang ?" memeluk wanita didepannya yang masih terlihat anggun dan cantik di usianya yang sekarang.

"jam 10 sayang mommy di jemput daddy." ganti pakaianmu thala kita makan bersama kau pasti merindukan masakan mommy right?" ucap marriane.
athala  hanya mengangguk dan menaikki anak tangga mencari kamarnya.

dari arah blok lainnya keenan menghempaskan tubuhnya kasar ke kasur ia terus memikirkan athala hanya athala yang ada pada setiap lamunan dan pikiriannya.

bunyi pintu pun terdengar
  "gue boleh masuk gak" terdengar seseorang meminta ijin.

  "tinggal masuk" keenan mengubah posisinya menjadi duduk.

Daren masuk berjalan menuju ranjang keenan dan duduk di tepi ranjangnya.

  "kee nannti malam lo ikut gue ya kerumah om Christ, bokap minta kita buat hadir makan malam proyek om Christ gol tuh

  "lu aja pergi ah gue males"
  "ketemu keenan sekalian kan kita lama gak main mama juga ikut, lo tau ngga athala adik keenan udah balik dari Amrik "

keenan mengingat pertemuannya dengan verrel tadi di sekolah mengapa ia sempatnya melontarkan kata males padahal ia bisa bertemu dengan gadisnya.

gadisnya ? apakah athala sudah menerimanya ? sejak kapan? ini baru dimulai keenan, athala belum jadi milik lo.

*********
AUTHOR POV

perusahaan yang sempat terjatuh kini perlahan bangkit , dengan bantuan dari semua relasi Christ, ia dapat mengembalikan citra perusahaannya lagi. rekan kerja christ berhasil ditangkap di Amerika dan dipenjarakan dengan kasus penipuan dan penggelapan uang perusahaan serta mengancam akan mencelakai athala. keadaanpun berangsur membaik.

"terlalu percaya terhadap seseorang tidak selalu mengantarkan kalian pada keberhasilan. teman yang dirasanya dekat dapat menusuk begitu dalam. teman adalah teman saat kita berada diluar. sedangkan dalam urusan bisnis atasan dan bawahan memang perlu adanya batasan.

terimaksih atas kesempatan yang kalian berikan. dikesempatan ini saya akan lebih kompeten dan lenih teliti terhadap hal terkecilpun.

dengan haru Christ telah selesai mengucapkan pidatonya pada tamu dan staff yang hadir dalam pertemuan itu.

Juan Diharja Dirgantara berjalan memeluk erat Christ menepuk punggung christ pelan. "datanglah bersama Vela, Daren dan Keenan kerumah. saya mengadakan acara makan malam" ucap Christ di sela kegiatannya.

  "saya akan terbang ke Jerman setelah ini Christ. mungkin hanya Vela, Daren, dan Keenan yang datang apakah kau keberatan ?" melepaskan pelukanya menatap sahabatnya itu.

   "kau selalu sibuk seperti biasanya Juan"
mereka hanya tertawa saling menatap

*********

athala masuk kedalam ruangan bernuansa abu abu itu dengan khas maskulin ruangan itu membuatnya selalu nyaman berada diruangan ini.

  "dih langsung tidur" ucap verrel hanya menoleh sekilas.

  "kak main ps mulu. cari pacar sana"
athala membuka topik pembicaraan.

  "nanti ah kelar skripsi gue bawain lo kakak ipar"
  "kalah nih kalah" verrel berseru dengan stick nya berteriak heboh sendiri.

athala terkekeh melihat tingkah kakaknya yang seperti anak anak kecil hanya sibuk dengan stick ps dan nongkrongnya.

  "lo ngapain kesini dek?" ucap Verrel
  "gue dapet ginian lagi"  melemparkan sepucuk kertas ke arah Verrel.

athala sering mendapatkan puisi, surat cinta, buqet bunga, boneka dan lainnya hanya verrel yang menerima itu semua.

pecah tawa Verrel bangkit  beralih duduk disamping  adiknya yang sudah asik dengan novel pada genggaman tangannya.

"gue baca buat lo"  tanpa menunggu persetujuan athala verrel membuka kertas itu baru saja ingin membuka mulutnya ia melihat si pengirim di pojok kanan bawah lalu menutup kembali mulutnya lebih memilih membaca dalam hati dengan teliti setiap kalimat itu.
iya tersenyum tipis.

athala menoleh keenan ia tak bersuara untuk sekian detik. entah kalimat apa yang berisi pada secarik kertas itu yang berhasil membuat keenan membisu.
"kak isinya apaan ?"

verrel mengerjapkan matanya 3 detik ia tersenyum cengengesan menatap adiknya
"penggemar lo egois deh gue rasa la"

"au deh" Athala memilih bodoamat ia juga tidak curiga mengapa Verrel tidak jadi membacakan surat itu. athala memilih memejamkan matanya untuk beberapa saat.

"lo slalu spesial dimata orang lain ya la" batinnya sambil mengelus rambut adiknya.