Chapter 33

69 4 4
                                    

Tanggal 28 juli pun akhirnya tiba. Di mana hari tes kepantasan itu akhirnya menyambut mereka. Seluruh murid SD Cindora dari kelas 1 hingga 6 sudah bersiap untuk melakukan tes kepantasan dan berharap untuk naik kelas dan lulus.

Begitu pun dengan kelompok 4 dari kelas 6-1 yang sudah berkumpul di bawah pohon rindang yang sering mereka tempati.

"Bagaimana ini?" Keluh Napa.

"Kenapa kita harus mendapatkan masalah seperti ini?" Disusul oleh Sage.

"Ronma itu selalu saja membuat kita kesulitan," disusul oleh Sizi.

Tiba tiba ada suara yang tak asing di telinga mereka yang berasal dari atas mereka yaitu di pohon rindang tersebut.

"Apa kalian membutuhkanku?"

Seketika mereka berempat langsung menoleh ke atas dan terkejut dengan apa yang mereka lihat.

"Kau ini!" Teriak Sizi dengan sangat kesal.

"Dari mana saja kau Ronma?" Tanya Napa.

Ronma pun langsung turun dari pohon besar itu dan mendarat dengan sangat sempurna.

"Aku ada saja. Hanya saja aku terlalu disibukan oleh latihanku..."

"Kita berkelompok, bukan individu!" Ujar Sizi dengan kesal yang langsung bertatap wajah dengannya.

Ronma pun tak bisa menahan emosinya dan langsung merasa jengkel, "Kau ini! Yang terpenting aku sudah datang kan!"

"Tapi kau telat!"

"Telat dari mana! Tesnya saja belum mulai!"

"Intinya kau salah!"

"Haaaahhhh aku salah!"

"Iyaaa!"

Sage yang melihatnya pun langsung mendekati mereka dengan sebuah senyuman terpaksa, "Sudahlah sudahlah, ayoo kita berkumpul dengan kelas 6 lainnya. Acaranya akan dimulai..."

Seketika Sizi dan Ronma pun langsung menoleh ke arah Sage dengan raut wajah mereka yang sangat kesal.

"Diam kau!"

Sage terkejut dan langsung kembali lagi ke tempat di mana dia berada.

Sizi dan Ronma terus saja berdebat dengan sangat kencang sedangkan ketiga temannya hanya bisa melihat mereka bertengkar.

Tak lama dari itu, terdengar sebuah suara yang sangat besar hingga sampai ke telinga mereka berlima dan membuat mereka terdiam.

"Kepada seluruh kelas 6, diharap menuju ke lapangan. Karena tes kepantasan untuk kelas 6 akan segera dimulai."

Sekilas setelah suara peringatan tersebut suasana di daerah merka berlima langsung sunyi.

"Yasudah, aku minta maaf akan kelakuanku..." ujar Ronma.

Sizi tidak mejawabnya sama sekali melankan terdiam tanpa kata. Tak lama kemudian Sizi pun menghela nafasnya.

"Sudahlah, ayo kita berkumpul di lapangan..." ujar Sizi yang langsung berlari menuju lapangan.

Keempat temannya itu, tanpa berpikir panjang langsung menyusul Sizi yang sedang berlari menuju lapangan. Begitupula dengan Ronma yang sebelumnya bertengkar dengan Sizi, langsung berlari menyusul keempat temannya yang berlari menuju lapangan.

Setelah mereka sampai di lapangan, mereka berlima langsung berkumpul dengan sekumpulan kelasnya dan kelas lain.

"Buatlah, barisan perkelas dan perkelompok mulai dari kelas 6-1 di sebelah kiri, dan disusul oleh kelas lain beserta kelompoknya."

Sang PengendaliTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang