Chapter 16

239 8 8
                                    

Wanita berumur 21 tahun berambut ungu kehitaman dengan sebuah baju yang biasa saja dan dilapisi oleh sebuah jas panjang berwarna putih yang tak asing dimata Sizi, Napa, Sage, dan Ronma tiba tiba datang.

"Napa, apa kabar?" Tanya wanita tersebut yang tiba tiba muncul di bawah tanah tepat di hadapan Napa.

Napa yang sudah setengah sadar karena pemulihan Sizi itu tertawa dengan nada terbata bata, "Yaaa... kau... bisa... melihatnya kan, Mbak Vivi."

Lalu ada seorang pria berambut orange yang datang ke arah Sizi dan menggendongnya dan membawanya ke tempat dimana Napa tergeletak sakit.

"Apa kau tidak apa apa, Sizi?" Tanya pria tersebut dengan menggendongnya.

Sizi tidak menjawabnya sama sekali, melainkan hanya terdiam dengan raut wajah yang ketidak berdayaan dan tatapan kosongnya.

Lasri terkejut dengan kehadiran Peyki, tetapi ia tidak menyerah secepat itu, ia langsung melawannya. Ia pun langsung mengeluarkan jurus yang sama ketika ia membunuh Sila.

"Rasakan ini! Laser penem... " ketika ia sudah bersiap siap tuk mengeluarkan jurusnya tersebut seseorang yang berada di belakangnya menepuknya yang membuatnya berhenti tuk berniat mengeluarkan jurusnya tersebut, "Apa ini?" Lasri pun mengalihkan pandangannya ke belakangnya secara terpatah patah.

"Yoo! Pen... ja... hat..." Sapa seseorang dengan wajah yang tampan dengan jarinya ia jentikan tepat pada wajah Lasri.

Lasri pun merasakan ketika pria tahi lalat yang kecil pada pipi kanannya tepat di bawah matanya yang lentik itu membuatnya tidak bisa bergerak sama sekali, "Si... a... pa... kau... si... a... lan..?" Tanya Lasri dengan terbata bata.

Pria berambut hitam itu pun dengan sangat cepat langsung mengendus endus, mengelus elus, dan mencium cium tubuh Lasri yang ia mulai dari tangannya, "Bahan kain sama persis" ucapnya dan langsung berpindah pada bagian depan Lasri.

"Apa... yang... kau... lakukan...?" Lasri pun semakin kesal dengan apa yang pria tersebut lakukan.

Pria tersebut tidak menghiraukan apa yang dikatakan oleh Lasri, "Tubuh yang berbeda" pria tersebut langsung berpindah pada bagian dada wanita tersebut dan langsung melakukannya kembali, "Besar, empuk, cukup bisa memuaskan, elemen yang berbeda" pria tersebut langsung berdiri dan langsung menutup matanya sembari mendorong tubuh kebelakang dan ia pun berteriak, "Sungguh luar biasa wanita ini!"

Pria berambut orange yang sudah menyelamatkan Sizi ia pun menyelematkan Sage dan Ronma, setelah ia menyelamatkan mereka ia pun berteriak pada pria mesum yang berada di dekat Lasri, "Joku! Bagaimana hasilnya!"

Pria bernama Joku tersebut masih dalam posisi sebelumnya dan langsung membuka matanya dan memalingkan pandangannya pada pria berambut orange tersebut, "Seperti yang sudah kuduga Henta! Dia bukanlah dia tetapi orang lain!"

Lasri pun semakin kesal karena rahasianya akan terungkap dan mengeluarkan semua kemampuannya untuk bebas dari jurus pria tersebut, "Sialan kaaaaaaauuuuuuuu!" Ia pun bersikeras untuk bebas dan berteriak yang akhirnya ia bisa terbebas dan langsung memukul pria bernama Joku dari arah kanannya.

Tetapi pria bernama Joku tersebut bisa menghindarinya dengan melompat secara santai dan kembali ketempat semulanya dan menghadap ke arah Lasri, "Aduh, itu hampir saja." Ia pun langsung menatap Lasri dengan sangat tajam.

"Oohh, sepertinya kau juga sama dengan anak kecil perempuan itu yang ingin melawanku dengan jurus seperti itu, tetapi maaf aku tidak akan semudah itu untuk bisa terkena jurus itu." Kata Lasri dengan sangat sombong dan jarinya yang ada pada mulutnya.

Pria bernama Juko itu memasang raut wajah yang serius sama halnya ketika ia berhadapan dengan atasannya, "Sepertinya ini akan menjadi hal yang sangat serius." Ia pun langsung memasangkan kuda kudanya dengan sikapnya yang tenang tanpa ada gerakan sama sekali seperti halnya patung.

Sang PengendaliTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang