16. Flashback!

Começar do início
                                    

"Musuh?" Kevan akhirnya bersuara, ia menatap wajah Keylo kecil polos.

"Iya, kamu nyebelin! Gak pantes jadi temenku, pantesnya jadi musuh!"

"Lah?"

Kevan melongo dengan wajah lemotnya, emaknya benar soal dunia luar. Makhluk hidup memang beraneka bentuknya dan aneh-aneh.

"Kepan kira cuma Mama satu-satunya makhluk aneh yang Tuhan ciptain, ternyata masih ada."

"Apa kamu bilang?!" Keylo melotot garang, mata bulatnya terlihat lucu jika sedang seperti ini.

"Cantik.." puji Kevan yang spontan membuat Keylo menggembungkan pipinya sebal. "Aku cowok tau!"

"Kenapa jadi cowok? Pantesan jadi cewek."

"Berisik ya! Aku tabok pake kutang Mama ku baru tau rasa!" Ucap Keylo sebal. Kevan hanya tertawa kecil, ia menatap wajah Keylo geli. "Coba aja, tar kepan juga bawa kutang Mama kepan.. biar kita bisa adu, kutang Mama siapa yang ukurannya paling gede!"

"Ok!"

Dua bocah barbar yang bertemu tak sengaja itu pun kini jadi musuh bebuyutan. Mereka saling beradu wilayah satu sama lain. Masing-masing dari mereka membuat satu aliansi, yang sampai sekarang masih berlangsung meskipun beda generasi. Begitulah ceritanya awal permusuhan antara raja kegelapan dan sang alpha.

"TAMAT"

Eh, belum! belum!


Enak aja :'v



Kevan bangun dari tidurnya. Ia tersenyum tipis mengingat masa kecilnya yang unik, saat-saat dimana pertama kalinya ia mengenal Keylo. Kevan sama sekali tidak pernah membencinya, ia hanya penasaran.

"Mulai sekarang kita musuhan!"

Ucapan Keylo kecil masih terngiang jelas di pikirannya. Semudah itu Keylo mengibarkan bendera perang dengan Kevan? Kevan tidak takut dengan Keylo, hanya saja.. dia merasa geli setiap kali Keylo mengajak nya berantem.

"Van, besok kita berantem di lapang yok!"

Kevan menggelengkan kepalanya pelan, tingkah Keylo tidak pernah berubah dari dulu. Bocah kecil itu memang aneh dari sejak pertama kali Kevan memungutnya di jalan. Keylo selalu saja mengajaknya berkelahi, tapi ajakan Keylo itu terlihat lucu di mata Kevan.

Kevan ingat saat itu dia terpancing emosi dan kesal, ia melukai Keylo tanpa sengaja. Keylo menangis kencang, bocah lelaki itu nampak lemah dari keliatannya.

Sejak saat itu Kevan merasa bersalah, ia berjanji kepada dirinya sendiri untuk selalu mengalah demi Keylo. Saat itu juga Kevan menemukan kesenangan nya. Keylo yang terlihat senang, Keylo yang terlihat kuat, Keylo yang terlihat dingin. Kevan menyukai nya! Dia menyukai Keylo nya seperti itu!

"Van! Sekolah anying!" Kevan tersenyum lebar, nah kan Keylo nya itu manis! Lama-lama Kevan jadi takut diabetes gara-gara Keylo.

"Kevan anjir!" Keylo yang awalnya hanya mengetuk pintu pun mulai menyelonong masuk ke kamar Kevan tak sabaran. Ia menatap geli wajah Kevan yang masih berbaring di kasur sambil menyengir lebar.

"Kayaknya ini anak calon pasien RSJ dah.." ucap Keylo sambil menggelengkan kepalanya pelan. Ia menabok kepala Kevan refleks, membuat wajah cowok itu menoleh dengan ekspresi tak terima kearahnya.

"Ah Key.." ucap Kevan kesal. Keylo hanya tersenyum tipis, ia menarik tangan Kevan cepat. "Mandi Van, bau!"

"Mager Key.." ucap Kevan melas, Keylo spontan cemberut. Ia menjewer telinga Kevan kesal. "Lu mau bolos lagi hm?"

Kevan tertawa lepas. Cowok berahang kokoh itu menggenggam tangan Keylo lembut, mencoba melepaskan tangan Keylo dari kupingnya. "Iya.. iya.. gue mandi.." ucap Kevan, ia mengacak-acak rambut Keylo dan berjalan pergi ke toilet. Keylo hanya mendengus kasar, ia tersenyum tipis dan mendudukkan tubuhnya di sisi ranjang Kevan.

Yah, kayak gini..

Gak buruk juga.

***

Gilang mondar-mandir di dalam kelas. Seperti biasa cowok itu sedang melakukan patroli pagi. Ia mencari-cari keberadaan Kevan kesana-kemari, tapi sial! Temen bobroknya itu tak kunjung ketemu.

"Sial Kevan, padahal darurat!" Ucap Gilang menggebu-gebu, Randy yang ada di sebelahnya hanya bisa menghembuskan nafasnya kasar. "Ran, coba lu telpon dah si Kevan.."

"Udah.." ucap Randy sambil menampilkan layar ponselnya, disitu ada tanda Randy menelpon Kevan sebanyak 10 kali, tapi Kevan sama sekali tidak menjawab panggilannya.

"Gila tuh bocah, pasti lagi sama si Keylo nih.." Gilang mulai nampak gelisah, ia menghembuskan nafasnya kasar dan melanjutkan aktivitasnya mondar-mandir di dalam kelas.

Kevan yang baru saja datang pun melongo heran, menatap muka kusut teman-teman bobroknya di pagi hari. "Lu berdua kenapa?" Tanyanya yang spontan membuat Gilang menoleh antusias ke arahnya.

"Van, syukur dah lu dateng juga!"

Kevan makin di buat bingung, tumben sekali Gilang merasa bersyukur bertemu dengannya hari ini. Padahal kan biasanya Gilang tidak seperti ini.

"Kenapa Lang?"

"Gue ada kabar buruk!"

Kevan menaikan sebelah alisnya, ia menatap wajah Gilang pekat. "Hm, apa?"






"Ini soal Keylo.."







______________Zzz_______________

Setelah tamat cerita ini, gw bakalan luncurin cerita yaoi baru hehe :') cuma sekedar info sih, kalo berkenan mampir ya nanti :') gw sangat butuh readers buat penyemangat :') thanks you all!

Btw don't forget to vote and comment ya.

MY STUPID ENEMY ✓Onde as histórias ganham vida. Descobre agora