Tanpa babibu gadis itu langsung memeluk irwan. Lalu mengulurkan tangan"nama ku anna."  katanya sambil tersenyum manis.

Irwan langsung menyambut uluran tangan itu"aku irwan."

"kita temenanya." seru gadis ini.

Danu hanya tersenyum mengingat awal pertama ia dekat dengan anna, Dan saat tau kalau wanita yang ia cintai mencintai sahabatnya sendiri Irwan mulai perlahan membuang rasa itu walau sulit.

Walau sampai sekarang rasa itu tetap sama, tak pernah berubah sedikitpun. Cemburu,? pasti. munafik banget kalau Irwan tidak cemburu.

Ketika melihat Anna lebih mencintai sahabatnya ketimbang dirinya.

"pliss..wan, jagan marah degan ku, aku begini bukan diriku yang memintanya tapi hatiku.!" balas Danu sambil menatap Irwan, yang terus melihat langit langit.

"iya Nu, seterahmu,"

"wan."

Irwan merubah posisinya menjadi duduk sambil menyila kan kaki, "aku bangga dengan mu Nu, tetapkan pilihanmu jagan dari pikiran tapi dari-"
Tunjukknya pada dadanya.

Danu yang melihat itu seperti ada dorongan sendiri seperti sebuah semangat yang harus ia Perjuankan.

Mereka tertawa bersama, lalu memutuskan untuk pulang karna  sunset.  Telah Berubah menjadi malam.

Jagan di tanya taufik dia sudah pulang duluan, dia bilang mau nemenin ibunya ke salon ck,ck

****

Danu merebahkan tubuhnya di atas kasur. Setelah pulang dari alun alun-golong gilig tadi ia memutuskan langsung masuk kamar.

Danu menatap langi langit kamarnya . Pikirannya mulai menjelajah, mengingat apa saja yang telah ia lakukan.

Mengganggu JANI.

Danu tertawa pelan.benar, yang di lakukan nya sekarang hanya sekolah lalu mengganggu Jani. Membuat ia kesal sekarang akan menjadi kebiasaan nya, membayangkan wajah kesalnya,senyumnya. Hal itu cuma membuat seorang Danu senyum senyum sendiri.

"Dulu kayaknya tuhan lagi bahagia deh, ciptain Jani sampai manis begitu."lirih Danu "gak sabar buat ketemu dia besok"

Bayangan wajah Jani terus sja memutari pikiran Danu. Entahlah, Danu juga tidak tau sejak kapan gadis itu lebih menarik di matanya. Atau karna  pertemuan di metromini itu membuat di kecanduan oleh senyuman.

Danu bangun, turun dari kasur. Danu mangambil buku catatannya di atas meja belajar. Danu memulai membuat list.

"list yang harus tercapai di waktu  dekat"

Untuk Dea anjani : bidadari bumi

Danu menuliskan di sana.

"satu pulang sekolah bareng jani"

"dua, lebih dekat dengan jani"

"tiga, jadi alasan jani tersenyum"

"empat, di panggil mas. oleh jani"

"lima, bahagia bareng jani."

Danu langsung meletakkan penanya. Lalu menyandarkan kepalanya di kursi. Sambil membayang kan semoga ini bukan hanya khayalan tapi sebuah kenyataan.

Tokk.tokk.tok.

Danu langsung bangkit dari duduknya lalu membuka pintu ceklekk...  Menemukan adik nya- Ranti sedang memeluk boneka tedy bear kesayangannya sambil tersenyum ke arah nya.

JOGJA A PERFECT LOVEWhere stories live. Discover now