Lucky Day

333 21 8
                                    

Arka terus melajukan motornya dengan kencang karena langit mulai mendung dan gerimis mulai turun. Aris pun memeluk pinggang Arka karena takut jatuh. terlihat Arka tersenyum bahagia mendapat pelukan dari Aris, pemuda yang selama 2 tahun ini dia incar. Ntah apa yang membuat Arka suka dengan Aris yang aku tahu Arka terus mencoba mendekati Arga selama 3 tahun kemarin untuk mendapat ijin dan tahun ini dia mendapat ijin untuk mendekati adiknya tapi harus tunggu Aris usia 17 tahun baru boleh pacaran. Arga mengijinkannya karena dia tahu Aris juga suka dengan Arka semenjak dia ditolong Arka dari para preman pasar, dimata Aris , Arka itu sosok pahlawan. Arga tidak mampu melarang adiknya karena Aris adalah satu satunya keluarga yang dia miliki dan kebahagian Aris lah yang terpenting.

"Akhirnya sampai juga ya kak, dan masih ada satu jam buat makan."

"kamu mau makan apa Ris, biar kakak yang traktir?"

"ehm...nasi pecel di food court langganan Aris sama kak Arga aja kak"

"oh..di warungnya bu siti yang semohai itu kan , janda anak 7 yang nikah udah 5 kali".

"iya betul...dih kakak hafal banget ama bu siti...jangan jangan kakak suka sama bu siti ya?" canda Aris sambil berjalan menuju food court dilantai 3.

"dih...nggak lah..kan kakak sukanya sama kamu, eh... nggak"

"ye kakak mah malah gitu....kakak sering ya diajak sama kak Arga ke warungnya bu Siti?"

"ya gitu Ris...katanya dia kangen masakan di kampung. emang kapan kalian mau pulang kampung?"

"mungkin lebaran tahun ini kak, mau jenguk makam ayah ibu dan berkunjung ke rumah nenek. kakak mau ikut?"

"pengen sih lagian kakak sudah nggak ada keluarga disini, tapi sama kakak mu diijinkan nggak?"

"pasti diijinkan, ikut ya? biar Aris ada temennya. ya kak ya?" sambil memasang Puppy eyes.

"oke deh, jangan pasang wajah gitu kan kakak jadi.... ah sudahlah"

"apa hayo.......???" ledek aris

"sudahlah... jangan dibahas, ayo kita pesan ! kamu mau pesan minum apa?"

"aku jeruk hangat sama air putih kak, sebentar kak, emang kakak tahu nasi pecel yang Aris mau?"

"tau lah, kamu paling suka nasi pecel dengan paha ayam goreng ditambah sayuran kol, tanpa toge dan juga nggak pake mie. betul kan? ditambah sambal nya 2 sendok setengah."

"dih kakak tau banget kesukaan Aris, pasti kepo ke kak Arga kan?"

"hahaha.... ya tau lah kakak. oke tunggu ya ris"

Aris pun menunggu makanannya dan menunggu Arka menyatakan cinta nya. selang beberapa menit Arka datang membawa pesanannya tadi.

"ini sudah datang, ayo kita makan"

oke..makasih kak"

mereka pun menyantap nasi pesanan mereka dengan lahap, ditengah asyik nya makan tiba tiba Arka menanyakan film apa yang mau mereka tonton.

"Ris, kamu mau nonton film apa..?"

"kalo kakak tahu makanan kesukaan ku pasti tahu film kesukaan ku"

"nggak bisa ganti yang romantis gitu?"

"jangan bilang kakak takut film horor?"

"iya kakak nggak suka, yang romantis lah sekali kali kalo sama kakak"

"hehehe oke deh kak, kakak aja yang milih"

"yes... akhirnya berhasil juga buat dia nonton film romantis. bisa curi kesempatan nih" batin Arka bahagia.

mereka pun selesai dan pergi kebioskop membeli tiket dan nonton romantis pilihan Arka. di tengah film yang sedang diputar, tiba tiba saja Aris keluar karena bete dengan cerita cinta seperti itu. Arka pun akhirnya ikut keluar dan rencananya gagal.

"kamu kenapa keluar? kan film nya belum selesai?"

"bete kak, lagian sudah jam segini nanti kak Arga nyari dan marah marah lagi"

"oke deh..tapi kita beli es krim dulu biar bete kamu hilang"

"oke deh kak"

mereka pun berjalan ke kedai es krim lalu berjalan keluar menuju tempat parkir. setelah es krim mereka habis mereka pun bergegas pulang, namun di tengah jalan Arka menghentikan laju motor nya mereka berhenti di atas jembatan layang yang memperlihatkan pemandangan malam  kota.

"Baguskan Ris pemandangannya? disini kakak mu dan aku sering menghilangkan stres karena kerjaan sambil minum kopi dan melihat bintang."

"bagus kak, pantes saja kakak sering pulang telat jadi kak Arka yang nyulik dia. sebentar kak, aku mau telpon kak Arga soalnya udah jam 20:30 dan aku belum pulang, takutnya kak Arga mencariku"

"enak aja nyulik, oke deh Ris"

Aris pun mencoba menghubungi Arga namun tak ada respon.

"Bagaimana Ris? diangkat?"

"Nggak tuh kak, jarang banget lho hape kak Arga mati keg gini"

"Ya sudah kita liat pemandangan aja, kakakmu mungkin udah sampai di rumah dan lagi mandi jadi hape nya dia matikan. eh Ris, ada bintang jatuh disana." kata Arka sambil menunjuk ke arah langit.

"Aris pun menoleh ke arah tersebut dan Arka pun mencium pipi Aris"

"dih kakak ya , mengambil kesempatan dalam kesempitan" Aris tiba tiba marah.

"maafin kakak deh Ris, kakak tahu kalau kakak ......"

belum sempat Arka menyelesaikan bicaranya, Aris sudah mencium bibirnya, Arka pun kaget dengan apa yang dilakukan Aris. dia pun memeluk tubuh Aris dan memegang leher Aris. mereka saling berciuman, gigitan gigitan kecil Arka berikan dibibir Aris dan Aris pun terus menghisap bibir bawah Arka. Aris pun menyudahi ciuman itu.

"Kak, Aris tahu kalo kakak suka sama Aris, dan Aris juga suka sama kakak. tapi untuk saat ini Aris belum diijinkan untuk berpacaran sampai usia 17 tahun."

"yang bener kamu suka sama aku?" seperti tidak percaya mendengar apa yang diucapkan Aris. Arka pun mencubit pipinya.

"aduh sakit, ternyata bukan mimpi" Arka pun bahagia dan memberikan kecupan kecil di bibir Aris yang mungil itu. lalu mereka pergi melaju mengantar Aris pulang.

Arka melajukan motornya dengan kencang karena takut telat membawa pulang Aris. malam itu Arka seperti mendapat durian runtuh. orang yang dia suka ternyata juga menyukainya. namun dia harus bersabar menunggu satu bulan lagi agar Aris genap 17 tahun. Today is lucky day.

My First Boyfriend (Tamat)Where stories live. Discover now