1.1

115K 25.4K 15.5K
                                    

2.30 pm 🔸

Mark Lee is calling you...

Ujung pensil yang daritadi aku pegang patah seketika. Aku terperanjat sambil mengucek mataku berharap aku salah liat.














Hendery is calling you...

Oh ternyata memang salah liat.

Aku menghela napas gusar sambil diam diam bersyukur. Ternyata Hendery. Ini pasti efek karena aku terlalu sering memikirkan bot itu.

Answer

"halo Der?"

"ebyy i have a good news for you!"

"apa?"

"aku ga jadi pulang minggu depan. Aku bakal pulang besok!! "

Dudukku menegak. Terkejut dengan sebaris kalimat yang dilontarkan Hendery.

"what seriously? Besok?? Hari minggu??"

Terdengar suara kekehan pelan disana.

"excited banget kayaknya. Iya, sengaja sih biar seninnya langsung sekolah karena aku udah banyak ketinggalan materi kan... "

"don't worry. Ada aku. Nanti kubantu,"

"woah cool! Bagaimana kalau setiap sabtu nanti aku traktir kamu ke mcd? Kamu boleh pesan chocopie sebanyak yang kamu mau, tapi kamu harus jadi tutor belajarku selama sebulan, deal?"

Aku mengulum senyuman sambil memainkan pensil yang sedaritadi menganggur.

"ok deal!"

"Btw gimana?"

"gimana apanya?"

"botnya......?"

Aku menghela napas.

"ntahlah makin kesini makin weird af. Aku bingung. Disatu sisi aku ngerasa takut tapi juga disisi lain aku ngerasa gak takut.. "

"jadi maksudmu gimana....."

"ntahlah... can we stop talking about bot?"

"ow ow okay calm, btw wanna video call?"

"ngga ah lagi jelek"

"biasanya juga tiap hari jelek,"

"maksudku sinyalnya..."

"mau sinyal mau muka tetap jelek,"

"Hendery!"

"wkwkwk just kidding, ayolah aku kangen wajahmu,"

"dih sejak kapan?"

"sorry maksudku aku kangen kamarku..."

"uhm wait,"

Aku melepas ikatan rambutku yang panjangnya sebahu dan membiarkannya terurai begitu saja. Sedikit merapikan rambutku dengan menyisir menggunakan tangan sampai akhirnya aku menyalakan video call.

"yaelah mau video call aja mesti dandan dulu ," aku melihat Hendery di layar. Ia sedang berada di mobil sambil memakan cemilan dan terus tertawa pelan.

"ngaco siapa yang dandan orang nyisir rambut doang,"

Aku berjalan ke balkon kamarku untuk mendapat lighting yang bagus. Lima meter dari sebrang sana aku bisa melihat jendela kamar Hendery yang tertutup setengah gorden.

Bot 0.1 | mark lee ✓Where stories live. Discover now