아프다 / APPO [JaeYong] ✔

PART 17 END

.

.

.

Don't Like Don't Read
Jaeyong Fanfiction
By. Anna.

.

.

.

Happy reading..

Taeyong menatap pantulan wajahnya di depan cermin besar di salah satu ruangan yang berada di Mansion Jung. Ia menyentuh lembut pahatan wajahnya yang terlihat sempurna pada cermin itu, tak lama lengkungan manis terlukis di bibirnya ketika ia menyadari tidak lama lagi marga Lee akan tanggal dari namanya dan di gantikan oleh Marga Jung; marga sang kekasih.

Baru kemarin ia memafkan Jaehyun, Baru kemarin ia memberi Jaehyun kesempatan untuk memperbaiki hubungan mereka, tapi kini tepat satu bulan dari hari itu, ia akan resmi menjadi seorang Istri dari Jung Jaehyun.

"Taeyongie."

Panggilan bernada lembut itu membuat Taeyong mengalihkan perhatiannya, ia tersenyum kecil saat mendapati Wonwoo dan kedua orang tuanya mendekatinya, ia menerima sebuket bunga mawar dari tangan Wonwoo dan meletakannya di meja riasnya.

"Aigoo... kau cantik sekali Taeyongie." Ujar Mrs. Jeon lembut, ia berjalan mendekati Taeyong dan merapihkan letak dasi yang sedikit miring.

Taeyong hanya menundukan kepalanya dengan rona merah yang terlihat jelas di pipi tirusnya, bibirnya yang berpoles lipstik pink mengerucut lucu. Mata bulatnya yang terdapat segaris eye liner memandang lantai. "Berbahagialah eoh.. Ahjumma dan Ahjussi akan selalu berada di sampingmu." Lanjut Mrs. Jeon lembut.

Taeyong mengangguk pelan, matanya memandang Wonwoo yang terdiam di tempatnya tanpa mau mendekat ke arahnya. Manik kecoklatan Wonwoo terlihat memerah menahan tangis. Taeyong berjalan pelan ke arah Wonwoo dan memeluk tubuh itu erat. "Hyung jangan menangis di hari bahagiaku." Ujar Taeyong lembut. Wonwoo yang sedari tadi menahan tangis akhirnya tangisnya pecah.

"Hikss... kau sudah akan menikah dan mendahuluiku.. hikss.. adik kecilku." Ujar Wonwoo ditengah isak tangisnya ia menghambur ke dalam pelukan Taeyong.

Mr. Jeon hanya tersenyum melihat interaksi keduanya ia berjalan kearah keduanya dan memeluk keduanya erat. "Aku seperti ayah yang akan melepaskan salah satu anakku." Ujarnya lembut.

"Berhentilah menangis kalian cukup Jeno dan Jisung yang sudah membuat kekacauan di luar." Lanjutnya.

"Apa yang mereka lakukan?" Tanya Taeyong heran.

"Kedua anak nakal itu menangis dan menjadi tontonan para tamu undangan. Ibu mertuamu sendirilah yang menghandle keduanya sekarang." Ujar Mr. Jeon dengan kekehan kecilnya.

Taeyong menggelengkan kepalanya pelan ia lalu ikut tertawa ketika Mr. Jeon berusaha merubah suasana suram itu menjadi lebih ceria.

ㅡㅡㅡㅡㅡㅡㅡㅡ

"Astaga bisakah kalian diam? Aku tidak akan membawa kabur Hyung kalian!" Ujar Jaehyun frustasi. Matanya memandang malas Jeno dan Jisung yang kini tengah berpelukan dengan tangisan yang memenuhi ruangan itu.

"Kau mengambil Hyungku!" Ujar Jisung menyedihkan.

"Kau pasti akan membawa Taeyongie Hyung pergi." Ujar Jeno dengan sedih.