Lagi dan lagi, aku merasakannya. Sungguh, aku tidak ingin merasakannya lagi. Karena aku ingin tenang, tanpa dibayang-bayangi akan debaran, bahagia, hingga patah dan berakhir dengan rapuh. Lalu menyembuhkan diri dan dengan bodohnya kembali
pada siklus yang sama. Aku masih menyayangi hatiku.Entah mengapa ia selalu datang tanpa pernah diminta. Aku lelah.
KAMU SEDANG MEMBACA
für Sie
PoetryHanyalah sebuah ungkapan hati yang enggan dituturkan melalui lisan. für Sie, since 2016.