07

2.3K 333 20
                                    

Festival kampus semakin dekat, Yeonjun dan Soobin semakin giat berlatih.

Mereka juga sering berlatih di studio pribadi di penthouse Soobin seperti sekarang ini.

Jam sudah menunjukan pukul 10 malam, tapi kedua Choi ini tidak menunjukan tanda-tanda akan berhenti menari.

Brak!

"Sudah kuduga, kalian berdua akan terus menari tanpa henti"

Ucap pemuda yg baru saja membuka pintu studio Soobin.

Yeonjun dan Soobin langsung berhenti meliukan tubuh mereka.

"Jeno? Sedang apa kau disini?"

Tanya Soobin, sambil menghampiri sahabatnya.

"botol minum Yeonjun Hyung tertinggal"

Yeonjun segera menghampiri Jeno dan mengambil botol minumnya.

Soobin mengangkat sebelas alisnya, sambil menatap Jeno sengit.

"terima kasih Jeno!"

"no probs"

"sejak kapan kau memanggil Yeonjun Hyung dengan sebutan 'hyung' memangnya kalian dekat?"

Jeno mendengus, apa di dunia ini hanya Soobin yg boleh memanggil Yeonjun dengan sebutan 'Hyung'.

"hanya ingin lebih dekat dengan nyaㅡ tenang saja bro, dia tetap akan menjadi milikmu"

Soobin tersenyum miring.

"tentu saja"

"omong-omong, Jun Hyung terlihat sexy dengan keringat yg mengucur ditubuhnya"

Ucap Jeno sambil menatap Yeonjun intens yg membuat Soobin ingin sekali meninju wajah sahabatnya.

"keparat"

.
.
.
.

Soobin dan Yeonjun baru selesai latihan, mereka berdua juga sudah mandi.

Jeno sudah pulang sedari tadi, diusir oleh Soobin pastinya.

Sekarang Soobin tengah memasak Ramyeon, latihan tadi menguras energinya, perutnya kembali lapar.

"Bin, sedang apa?"

Yeonjun tiba-tiba saja muncul dan mendekati Soobin.

"memasak Ramyeon, Hyung mau?"

Yeonjun menimang-nimang, sekarang sudah terlalu malam untuk makan Ramyeon, bisa-bisa berat badan nya bertambah.

Ukh, Yeonjun tidak mau.

Tapi disisi lain, ia juga lapar.

Soobin memandang aneh Yeonjun yg terdiam sambil memandang Ramyeonnya.

Pertanyaan nya yg tadi juga belum dijawab.

Tapi melihat Yeonjun seperti itu, Soobin sudah tau jawaban nya.

"Hyung?"

"i-iya?"

Soobin terkekeh kecil saat melihat raut gelagapan Yeonjun, manis sekali.

"Ayo duduk, Ramyeon nya sudah matang"

"aku tidak laparㅡ"

Kruyuuuuk!

Tiba-tiba saja bunyi perut Yeonjun terdengar, dasar perut sialan, tidak bisa diajak kompromi, batin Yeonjun.

Soobin tertawa terbahak mendengarnya.

Wajah Yeonjun sudah tidak terbentuk, ia malu sekali, ingin rasanya lari kekamar nya dan menyembunyikan dirinya didalam selimut.

"kemari Hyung, kita makan bersama"

Dengan langkah berat, Yeonjun menghampiri Soobin dan duduk disampingnya.

Soobin sudah memberikan sumpit dan sendok untuk Yeonjun, tapi pria manis itu masih enggan memakan ramyeon nya.

Masih malu.

Soobin yg sadar menyendok Ramyeon tadi dan di berikan pada Yeonjun.

"buka mulutmu Hyung"

Yeonjun menatap Soobin sebentar, lalu membuka mulutnya dan memakan Ramyeon nya.

Kedua pipi Yeonjun masih memerah, entah karena masih malu atau karena Soobin yg menyuapinya tadi.

Soobin tersenyum kecil melihatnya, ia seperti sedang menyuapi bayi.

Saat Yeonjun sudah menelan makanannya, Soobin kembali menyuapi Yeonjun.

Tak lupa juga Soobin makan sesekali, dan Soobin terus menyuapi Yeonjun sampai mangkuk Ramyeon kosong.

"Aku akan menyalahkan Binbin kalau berat badanku naik, dietku~"

"Hyung sudah kurus begitu untuk apa diet segala?"

"hanya ingin menjaga berat badan"

Soobin menggelengkan kepalanya maklum, menjaga berat badan dan diet, seperti perempuan saja.

.
.
.
.

Soobin dan Yeonjun tengah menonton film bersama, sesekali Yeonjun akan mengoceh tentang tokoh dan alur ceritanya yg mudah ditebak.

"ayo putar lagi film yg lain"

Ucap Yeonjun saat film yg ia tonton sudah selesai.

"tidak Hyung, sudah malam, lebih baik kau tidur"

"aku belum mengantuk Binbin, ayo putar film lain"

Yeonjun menggenggam lengan Soobin sambil memberikan tatapan memohonnya.

Kalau begini mana bisa Soobin menolak.

Akhirnya Soobin memutarkan film Doctor Strange, dan mereka menonton film untuk ke 3 kalinya.

Film yg pertama adalah Jack and the Giant, lalu Hansel & Gratel, dan yg terakhir Doctor Strange.

Yah, Soobin harap ini yg terakhir.

"Dr. Stephen terlihat tampan"

Ucap Yeonjun tiba-tiba, entah kenapa Soobin yg mendengarnya jadi panas.

Aku jauh lebih tampan saat memakai Jubah merah itu - csb

Saat di pertengahan film Soobin mendengar dengkuran halus, ia menoleh pada Yeonjun yg sudah terlelap.

Wajah damai nya saat tidur sangat manis.

Tanpa sadar Soobin memandangi Yeonjun lama.

Ia baru tahu kalau menatap seseorang yg sedang tertidur bisa jatuh cinta.

Kau berlebihan Choi Soobin, dasar bucin.

Soobin mematikan film nya, lalu menggendong Yeonjun ke kamar.

Saat menaiki tangga, tubuh Yeonjun sedikit terhentak, reflek Yeonjun langsung mengalungkan lengan nya pada leher Soobin.

Soobin terkekeh saat melihatnya, manis sekali.

Berapa banyak kalimat manis yg kau ucapkan pada Yeonjun Soobin?

Dengan hati-hati Soobin membaringkan tubuh Yeonjun di kasur, tak lupa ia menyelimuti Yeonjun dan mematikan lampu kamar.

Setelahnya ia memandang sebentar Yeonjun di tempat tidur, sambil tersenyum kecil.

Lalu menutup pintu kamar Yeonjun dan pergi kekamarnya.

.
.
.
.

TBC.

Chae up 2 hari sekali gpp kan?

Semoga kalian ga bosen :')

VOMMENT JUSEYOOO

LUV YA'ALL

Ur Side °BinJun - SoobJun°[REST]Where stories live. Discover now