30

2 1 0
                                    

Kalau bulan ramadan berakhir, sebagian besar muslim—harusnya semuanya sih—pasti sedih. Seperti berpisah dengan kekasih yang cuma bisa bertemu setahun sekali. Baru bertemu sejam buat ngobrol, eh dia harus cabut. Belum tentu kita dipanjangkan usia untuk bertemu dengannya lagi tahun depan. LDR-an seumur hidup, cuy.

Selama sebelas bulan kemudian, kita akan galau dengan urusan duniawi lagi. Dan kadang, saking terbebaninya dengan stres pekerjaan di dunia nyata, semakin lama, rasa bahagia menyambut ramadan semakin sirna. Begitupun rasa sedih saat menyambut hari Syawal. Padahal, yang sepele seperti itu ada ganjarannya loh. Kebanyakan justru terbalik, mereka sedih saat bulan puasa, sebab puasa terkadang mengganggu pekerjaan mereka, dan mereka akan bahagia saat lebaran karena di hari itu, mereka bisa berlibur sehari tanpa beban. Dan kembali ke aktivitas normal.

Ah, padahal sekarang ini bagiku ramadan sudah mulai sepi. Tak ada acara sambut ramadan versi masa silam, seperti main meriam bambu, atau parade sahur dengan keliling kampung pakai obor, bedhug, dan kentongan. Mungkin pas malam takbiran saja yang ramai dengan kembang api dan petasan. Yah, selagi sponsor kembang apinya masih mampu, biar sajalah meramaikan hari raya. Demi kesenangan bersama, memang butuh biaya. Semoga tidak mengganggu dedek bayi, tiang listrik, dan kakek-kakek sakit gigi.

Terakhir kali, aku ingin sekali menghapus sedikit saja dosaku pada orang-orang. Dengan memaafkan dan meminta maaf. Perkara dosaku pada sang Ilahi, aku tidak punya hak ikut campur, karena Dia sendiri yang akan menentukan bagaimana kelanjutannya. Aku sih berharapnya, dosaku berkurang sedikit saja, tak masalah. Tuhan Maha Pengampun, apalagi netizen wattpad. Jadi, kalau di work ini ada salah kata, baik yang kusengaja atau tidak, dan itu menyinggung, aku mohon maaf. Aku khilaf.

Selamat Hari Raya Idul Fitri 1 Syawal 1440 H.

Mohon maaf lahir dan batin....

Ramadan JournalWhere stories live. Discover now