29

0 0 0
                                    

Aku tidak suka berfoto selfie. Tapi kalau ramai-ramai aku akan ikut, kan itu untuk kenang-kenangan. Seringkali aku tidak ingat pernah foto dengan siapa, tiba-tiba foto itu muncul di akun sosmed orang yang kukenal. Agak kesel sih, dia upload tanpa izin. Aku tidak terlalu suka upload foto diriku sendiri. Kalau karyaku sih, niatku bukan pamer—pasti ada keinginan untuk pamer hasil pencapaian—tapi yang utama sih untuk portofolio saja. Barangkali ada yang berminat memakai jasa gambarku, hehe.

Aku tidak mau sembarangan menjudge orang lain yang suka mengunggah foto selfie mereka setiap saat. Yah, karena itu bagian dari kenang-kenangan mereka juga. Biar mudah diingat pernah di suatu tempat melakukan ini-itu, kan lebih mudah nanti kalau mau di-reupload untuk callenge sepuluh atau lima puluh tahun kemudian. Hanya saja atas dasar apa mereka mau upload, kadang aku sedikit suudzon. Ada orang yang anti dengan buka-bukaan karena suatu alasan—dosa mungkin salah satunya, tapi tetep upload foto selfie juga. Maunya apa coba? Apa yang mau dilihatin? Ini orang nggak mau dilihat tapi pengen dilihat? Maaf sebesar-besarnya kalau ada yang tersinggung. Karena mereka sendiri mungkin menyadari, sebaiknya hal-hal seperti ini untuk koleksi pribadi saja.

Oke, deh. Kalau lebaran udah ketemu dan sungkem sama guru-guru, ntar foto bareng langsung kucetak aja, hehe. Sayang, cuma setahun pisan, euy.

Ramadan JournalWhere stories live. Discover now