Flashback 'Yoontae 2'

Start from the beginning
                                    

Yoongi mengulurkan tangannya pada tangan yang lebih kecil di depannya, "Ayo, kita coba lagi!!"

Taehyung meraih tangan itu, kemudian kembali menaiki sepedanya yang sempat tergeletak, meskipun saat ini siku dan lututnya sedikit berdenyut perih dan nyeri. Tapi dengan melihat Yoongi yang begitu menyemangatinya membuat Taehyung senang dan gembira.

"Kau siap mencobanya lagi Taelion..??" tanya Yoongi meyakinkan.

Taehyung yang kini sudah duduk di jok sepeda, kemudian mengeratkan pegangan tangannya pada stang sepeda, "Siap Hyung!!"

"Okee. Let's go!!"

Yoongi kemudian mendorong sepeda yang dinaiki Taehyung sebelum melepaskannya kembali, tertawa kecil dan hatinya sangat menghangat saat melihat Taehyung berhasil menaiki sepedanya lagi tanpa terjatuh, bahkan dengan tawa dan senyun kotak yang tak akan pernah pudar.

'Tolong jangan pernah hilangkan senyuman itu Taehyungie..'

---------------------------
Seoul, Maret 2000
----------------------------------

Petir menyambar dan kilat membuat terang sekitar. Disusul suara bergemuruh guntur yang terdengar bersahutan diantara lebatnya hujan yang turun di siang yang dingin mencekam.

Taehyung merunduk, meremat ujung bajunya yang sudah basah kuyup dengan telapan tangan yang sudah bergetar pucat. Wajahnya tak terpoles raut apapun, memucat, namun Taehyung masih saja kokoh berdiri ditempatnya sekarang—di depan pagar rumah Yoongi.

"Taelion—"

Pelan, Taehyung mendongak. Rambut poni yang sedikit panjang jatuh menempel di dahinya karna terkena basahnya guyuran hujan. Tapi tetap tak ada satupun kata yang sanggup keluar. Taehyung mati-matian membawa diri di tengah dinginnya guyuran air hujan yang begitu bebas menusuk tubuh kecilnya.

"H—hyung..."

Taehyung menggigit kuat bibir bawahnya yang sudah memucat, tak sanggup melanjutkan ucapannya selain memanggil yang lebih tua. Kilat sekali lagi menyambar terang, dan guntur terdengar menggelegar. Dari tempatnya berdiri, Yoongi melihatnya sekilas gurat wajah Taehyung yang menyedihkan.

Sudah berapa lama Taehyung berdiri menunggunya??

Masih dibawah guyuran air hujan yang begitu lebat, Yoongi membawa dirinya mendekat ke arah Taehyung. Tak peduli lagi jika tubuhnya juga akan basah kuyup. Pelan-pelan mendekati Taehyung yang terlihat begitu ringkih, di jarak pandangannya kala itu, lalu mendekapnya dengan seluruh rasa yang dia miliki.

"Tae—"

"Kemana?? Kemana hyung akan pergi??" tanya Taehyung memotong ucapan Yoongi.

Taehyung tak berani menatap Yoongi saat ini, hanya mampu menatap dada yang lebih tua yang kini memeluknya erat dengab tatapan sendunya. Nampak jelas sekali bahwa Taehyung sangat terluka saat ini.

"London. Keluargaku akan pindah ke sana Taelion. Dan aku akan melanjutkan studyku disana" jawab Yoongi seraya memalingkan wajahnya karna tak sanggup menatap wajah seseorang yang bahkan sudah dia anggap sebagai adik kandungnya sendiri.

"London...??" lirih Taehyung.

"—"

"Kata Appa, Korea dan London jaraknya sangat jauh hyung~hikss..."

"—"

"Lalu bagaimana jika Tae membutuhkan Suga hyung?? Bagaimana jika nanti Tae menangis karna hyungdeul nakal, bagaimana jika aku terjatuh saat menaiki sepeda?? Siapa yang akan membantuku bangun?? siapa yang akan mengobati lukaku?? siapa yang akan merawatku saat aku sakit?? Siapa yang akan mengantar Tae kesana jika Tae merindukan hyung dan ingin bertemu dengan hyung??" air mata Taehyung jatuh mengalir dipipinya, kini sudah menetes deras bersama guyuran hujan.

"Tak bisakah kau tetap disini hyung?? Bersamaku??"

"—"

Yoongi tak sanggup menanggapi ataupun menjawah ucapan Taehyung. Dia sedang menahan tangis saat ini. Jika dia mengeluarka 1 kata maka air matanya juga akan ikut turun bersamaan dengan itu.

"Suga hyung, hikss... Lalu Taelion harus bagaimana jika Suga hyung pergi, hikss..."

"Cukup Tae—"

Yoongi yang sedari tadi hanya diam kini akhirnya mengeluarkan suaranya. Terdengar jelas getaran di suara Yoongi.

"Hyung akan meninggalkanku..??" kini Taehyung menatap mata Yoongi dengan mata sembabnya.

"—"

"Jawab aku hyung!! Jangan diam saja, hikss... " Taehyung semakin terisak menahan kesal karna Yoongi sedari tadi hanya diam tak menjawab.

Grep!!

Tanpa mengatakan apapun lagi, Yoongi semakin memeluk erat tubuh Taehyung yang sama basahnya dengannya.

"Maafkan hyung Tae, maafkan hyung, hikss... " runtuh sudah dinding kokoh yang sedari tadi dibangun Yoongi. Air matanya yang sedari tadi dia tahan agar tidak keluar kini justru deras mengalir bersama guyuran hujan yang menghantam.

"Hyung hikss... Suga hyung, hikss... Eottokhae..?? Apa yang harus Tae lakukan jika hyung pergi, hikss...??" isak Taehyung yang berada di pelukan Yoongi.

"Taehyungie//Taehyung-ah//Tae-ah—"

Yoongi menatap siapa yang memanggil Taehyung dari seberang sana tak jauh dari tempat mereka berada, membawa payung dan jalan beriringan sambil menangis pilu melihat pelukan antara Taehyung dengannya. Hati Yoongi begitu sakit melihat pemandangan ini, sungguh dia juga tak ingin berpisah dengan mereka, dongsaeng-dongsaengnya.

"Kalian——"

------------------------------
------------------------------

See You Next Part!!

The Last RAIN With You ✔ Where stories live. Discover now