DELVAN POV
Udah tau kan nama gw? yaudah. mau tau gw orangnya gimana? gw juga gatau gw orangnya gimana, ya gini-gini aja sih. males punya temen sebenernya, apalagi temen cowo. Males, kerjaannya bersaing jadi yang paling jagoan, paling nakal, gajelas buang-buang waktu doang.
Tapi gw pengen gitu punya temen cewe, yang seru diajak ngobrol cerita-cerita gitu, tapi kalo ribet petakilan cerewet lebay juga ogah si. Dan gw ga liat hal itu di Naura, yang gw liat dia orangnya suka ketenangan sama ga jutek, so i try to be her friend.
Abis kenalan, dia langsung lanjut baca buku gitu, gw ngapain ya? bingung juga sebenernya, karena gw suka gambar yaudah gua sketsa aja muka dia.
Muka dia itu, ga chubby ga tirus, kulit cukup putih, matanya intens lentik gitu, terus bibirnya merah mungil gitu, dan hidungnya kecil ga terlalu mancung. Oh iya! rambutnya bergelombang dikuncir kuda sama dia.
Cantik sih.
Gw ga pinter dah,bikin kata-kata kaya cowo lain "kau bagai bidadari" "kau indah" "cantikmu laksana senja" geli gw dengernya. Tinggal bilang cantik aja ribet.
Tapi gw akuin si,
Ibu gw cewe paling cantik menurut gw,
Nah Naura yang kedua.
============
AUTHOR POV
"Gurunya mana sih? ko ga dateng-dateng?"
Naura yang bosan membuka percakapan dengan Delvan dengan gerutuannya.
"Ngga tau tuh, berisik banget ni kelas jadinya kalo ngga ada guru"
Jawab Delvan dengan mata masih berpusat pada sketsa wajah Naura.
"Au, annoying banget gaduh. Btw lu gambar apa sih? boleh tau ga?"
Naura mulai mencondongkan badannya ke arah Delvan. Naura terkejut dan terkagum melihat bahwa yang sedang digambar oleh Delvan adalah dirinya.
"Kaget banget ya? Gausa kagum,belom apa-apa ini dibanding yang asli"
Delvan menciduk Naura yang sedang mengagumi gambarannya dengan senyum jahilnya. Naura mendengar kata-kata Delvan sontak salah tingkah dan berpura-pura tenang.
"Makasih ya"
Hanya kata-kata itu yang terlintas di pikiran Naura yang sedang panik bercampur malu tersebut.
Mendengar ucapan Naura, Delvan hanya menatap mata Naura dan memberikan senyum kecil. Karena Naura tidak ingin menghancurkan fokus Delvan, ia pun lanjut membaca buku.
Sketsa yang digambar Delvan pun selesai,dan tiba-tiba Delvan mengangkat sketchbook nya dan disandingkan di sebelah wajah Naura.
"Dah selesai? Mirip ga?"
"Beda jauh ra,asli dah"
"Masa si? Coba-coba fotoin,penasaran gw"
Delvan pun langsung mengambil hp nya dan memfoto Naura yang memegang sketsa gambar dirinya di samping wajahnya.
"Nih,beda jauh kan?"
"Ih bagus banget, mirip ko Van, tapi ko yang di gambar lu cantik? Kan aslinya biasa aja"
Ucap Naura diiringi tawa kecil.
"Gw sketsa ga make filter beauty plus Ra, yakali bisa bikin tambah cantik"
"Idih sa ae lu,abis ini mo diapain sketsanya?"
"Gw bakar"
"Ih Delvan!"
Naura pun langsung mencubit lengan Delvan karena geram.
"EHHH IYA IYA GA GW BAKAR! Sakit raaaa"
"Bodo"
Tiba-tiba,
"Eh woi woi ada guru lagi jalan ke arah sini tuh"
Ucap salah satu siswa yang dari tadi menyender ke pintu depan.
Delvan dan Naura pun menghentikan perkelahian kecilnya dan langsung memasang posisi duduk rapih
.
.
.
Thanks for read,semoga suka<3
tunggu kelanjutannya yaa!!
YOU ARE READING
Introvert X Introvert
Teen FictionPas awal kenalan berasa keringet dingin deg-degan bukan main, pas deket kaya gini, asik juga ternyata -Naura Kejora Cara gw ngajak kenalan bener ga sih? bikin ga nyaman ga ya? semoga aja bisa jadi temen cewe pertama gw -Delvan Adhitama Putra
