Part 8

91 10 4
                                    

Happy Reading!

Mereka semua telah sampai di rumah Naura, semuanya masuk memenuhi ruang tamu yang sudah ber-karpet, mereka merebahkan tubuh di sofa yang cukup besar milik Naura.

"Bang, Bunda kemana?" Tanya Naura yang habis keluar dari kamar Bundanya.

"Bunda arisan sama teman temannya tadi" jawab Nolan dan hanya di balas anggukan dari Naura.

Setelah itu Nolan menaiki tangga satu persatu, dia memilih masuk ke kamarnya saja, dari pada harus gabung dengan para ciwi ciwi temannya Naura.

"Bii" panggil Naura.

"Iya non Ura" jawab Bi Ijah sambil menghampiri Naura.

"Ura?" Tanya heran teman temannya.

"Iya, non Naura kalo di rumah di panggilnya Ura dari kecil, nama kesayangan" ujar Bi Ijah.

"Boong" jawab Naura menahan tawa sambil merangkul bi Ijah lalu menutup mulutnya.

Ya mereka berdua sangat dekat, Bi Ijah merawat Naura dari sejak Naura masih sangat kecil sampai sekarang.

"Pis pis non" ucap Bi Ijah sambil menjauh dari Naura.

"Jangan di dengerin, kalian mau minum apa?" Tanya Naura.

"Bebas" balas Rahel.

"Es teh aja" balas Aurel.

"Samain" ucap Tasya.

"Oke, es teh manis 6 ya Bi" kata Naura.

"Oke non" ucap Bi Ijah sambil mengacungkan jempolnya.

"Ayo Ra di mulai ceritanya" kata Sheyna sudah tidak sabar.

"Eh jangan dulu, cemilannya belum ada, nggak enak kalo gak ada cemilan" ujar Rahel sesekali melirik Naura.

Naura hanya memutar bola matanya malas, lalu menarik Rahel ikut Naura mengambil cemilan yang ada di dapur.

"Ini, ini juga, apalagi ini harus banget, nahh ini juga" ucap Rahel sambil merampok makanan yang ada di dalam kulkas.

Naura sudah tidak heran lagi melihat tingkah temannya yang satu ini, baginya ini adalah hal biasa, tidak perlu di kagetkan lagi.

"Mending kuklasnya sekalian aja lo gotong Rel ke ruang tamu" ucap Naura.

"Serius nih Ra?" Tanya Rahel dengan mata yang berbinar tanda kebahagiaan.

"Ya nggak lah" ucap Naura.

"Yaelah gue kira beneran, padahal udah seneng banget tadi gue, berasa dapet rejeki nomplok" ucap Rahel.

"Pliss bukan temen gue" ucap Naura sambil meninggalkan Rahel sendirian di dapur.

"Busett abis ngerampok di mana lo!" Ucap Tasya sambil menghampiri Rahel.

"Di dapur Naura" jawab Rahel sambil melirik sekilas Naura lalu tersenyum tanpa merasa bersalah.

"Mantappp, aku bangga padamu nak" ucap Tasya sambil menepuk pundak Rahel sambil berjabat tangan.

"Kerad juga lo ternyata" ucap Aulia sambil tertawa.

Sedangkan Aurel hanya geleng geleng kepala, lalu mengatakan "kurang banyak malih! Ambil lagi!."

Naura hanya bisa pasrah melihat tingkah teman temannya.

"Ini diminum ya" ucap Bi Ijah sambil menaruh gelas yang berisi es teh satu per satu di atas meja.

"Makasih bi" ucap Naura.

"Siip" ucap Bi Ijah sambil meninggalkan ruang tamu.

"Udah gak usah basa basi lagi, ayo cerita" ucap Tasya.

"123 mulai" kata Sheyna sambil menggerakkan jarinya.

Seketika suasana menjadi serius, semuanya tertuju kepada Naura.

"Ah jangan kaya gitu dong" ucap Naura tak sanggup menahan tawa melihat wajah sahabatnya yang sangat serius.

"Buru Ra" ucap Rahel tidak sabar.

"Ish makanya biasa aja, jangan pada ngeliatin gue kaya gitu" keluh Naura.

"Ampun dah, oke oke" ucap Tasya.

"Oke jadi gini..." Naura menceritakan semuanya dari awal, tepatnya saat jam istirahat berbunyi sampai ketika Naura menghampiri Bumi waktu pulang sekolah.

Semua teman-temanya sangat histeris ketika mendengarkan Naura bercerita tentang Bumi, ada yg menggoda, meledek, ada yang terus menuntut Naura bercerita, dan ada yang melihat Naura dengan ekspresi tidak suka.

"Ra, apa jangan jangan ka Bumi.." kata Rahel menggantungkan ucapannya.

"Jangan jangan apa?" Tanya Naura dengan satu alis yang menaik.

"Jangan jangan dia suka sama lo" ucap Rahel ngasal.

"Ngaco lo" ucap Naura sambil mencubit perutnya Rahel yang membuat Rahel memekik kesakitan.

"Gak usah muna Ra, pasti seneng kan lo" ucap Tasya menggoda sambil menunjuk pipi Naura yang sudah merona.

"Ahayyy" ucap Aurel

"Apaan sih lo semua" kata Naura sambil menyelipkan sehelai rambutnya ke belakang telinga. salting

Jujur saja, sebenarnya aku senang di perlakukan seperti itu tadi siang oleh ka Bumi, tapi aku masih bertanya- tanya buat ada dia menghampiriku? Lalu membelikanku minum? Aneh sekali. Seperti kesambet di siang bolong haha.

***

"Dadah Naura, gue pulang dulu" kata Aurel dan Tasya sambil melambaikan tanganya.

"Gue juga, dadah" kata Sheyna dan Aulia sambil melambaikan tanganya.

"Gue pulang, dadah mwah" kata Rahel sambil melambaikan tanganya lalu memberikan kiss dari jauh yang menjijikan.

"Iyaaa ati ati ya sayang-sayangnya aku" kata Naura.

"Dahh, makasih Ra" ucap ke 5 sahabatnya lalu meninggalkan Naura.

Setelah teman temanya pulang, Naura bergegas untuk membersihkan badanya yang sudah kucel. Setelah bersih Naura merebahkan tubuhnya di atas kasur sambil membaca Novel yang tak kunjung ia selesaikan, dan sesekali memainkan handphone.

Naura telah menamatkan novelnya, lalu beralih ke benda pipih yang berada di sampingnya, lalu menekan aplikasi berwarna hijau, lalu membuka room chat.

Naura: seriusan nih gak gue ganti?

Ka Bumi: nggak usah

Naura: yaudah, makasih

Ka Bumi: hm iya

Naura asal melempar ponselnya, dan kini yang ia lakukan hanya melihat langit langit tembok kamarnya, lalu memikirkan kejadian tadi siang di sekolah sambil senyum senyum sendiri.

Drtt drtt drtt drtt
Ponselnya berdering, ada telpon masuk. Naura segera mencari benda pipih yang baru saja ia lempar tadi, dan akhirnya benda tersebut ketemu. Baru saja ingin mengangkat telpon masuk tersebut, tetapi sudah dimatikan dari sumber suaranya. Naura berinisiatif untuk menanyakan kepada orang yang telah menelponya tadi.

Naura: kenapa?

Ka Bumi: maap maap, kepencet

Naura: kepencet apa kepencet

Ka Bumi: besok berangkat sama siapa?

Naura: kayanya sama abang

Ka Bumi: masih kayanya kan? Berati blum pasti.  Besok gue jemput

Naura: gausah, besok gue sama abang aja

Pesan yang Naura kirim tidak di balas, maupun dibaca, hanya di deliev saja.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
Haiii, gimana ceritanya??
Jangan lupa vomment ya🙏❤
Tunggu part selanjutnya!😊

Next part➡

That GazeWhere stories live. Discover now