Apa Maksudnya¿

126 13 1
                                    

Wanita  bergaun putih dengan rambut pirang yang di kepang  tersenyum menatapnya dengan mata abu abu yang besar. "Jangan .... Jangan pergi...gelap gelap..."bayangan itu mulai mengingatkannya pada 8 tahun silam , saat wanita itu datang menemui dirinya. Air mata mulai membasahi pipi Lisa dan membuat-nya tersadar. Jendela, pintu, lemari tidak salah lagi ini di kamarnya " tadi itu mimpi?" tanya nya. " Gak mungkin hal bodoh tadi nyata" pikir nya.

" Kring kring kringgg" bunyi jam weker mambangunkan nya di pagi senin yang bodoh dan membosankan itu pada pukul 7.30. " mampuss telatt" teriak nya, bergegas dengan muka dan rumbut yang masih berantakan bersiap pergi ke sekolah. Selain sikap nya yang acuh pada lingkungan , ia juga acuh pada sekolah nya . Dengan peringkat bertahan di posisi ke 31 dari 31 siswa membuatnya terkesan bodoh. Sebenarnya ia gadis yang cerdas hanya saja sifat-nya yang selalu menyepelekan segalah hal lah yang membuat-nya terlihat bodoh.

" ..... itulah pesan ibu untuk siswi kelas 12 yang akan melaksanakan UN, Wassalamua'alaum warrahmatullahi wabarokhatu" khotbah bu Susi seperti biasa

" Rggg sialannn tutup lagi" kutuk Lisa pada pagar yang tak bersalah

" Sebentarrr , ada hal yang mau ibu sampaikan  pada kalian semua. Kamu siswi yang terlambat sini!" perintah bu susi memanggil Lisa

" Sialan aku kena lagi" resah nya sambil berjalan ke depan khalayak ramai

" Ini adalah salah satu bentuk kegagalan yang di alami siswa , kegagalan kecil ini akan merusak semua kesuksesan yang  telah ananda sekalian capai. Maka dari itu, sekolah membuat kebijakan baru pada siswa siswi yang terlambat, dan tidak hadir . Bagi siswa yang melanggar akan ditugaskan membersihkan seluruh perkarangan sekolah ini sendirian" pidato yang sangat membuat hati kecil
para siswa tergetar.

" Dan buat kamu , ibu masih mentolerir untuk hari ini. Tapi kamu harus membersihkan toilet wanita sebagai gantinya"

" haaa.. iiya bu" gagap Lisa

Toilet yang kotor dengan bau-nya yang menyiksa membuatnya kesal "ahhhhh, sialan", lagi lagi kata kata mutiara itu keluar. " brukkk " ambruk-nya seorang di koridor, hal itu itu membuatnya berhenti dan pergi ke arah suara tersebut. Mendapati seorang siswi pingsan tergeletak di lantai koridor, tidak ada orang lain waktu itu. Ia langsung mendekati anak yang pingsan itu, " tolong tolong" teriak nya. Siswi itu tersadar dengan mata yang terbuka lebar bercahaya biru menyala dan gadis itu langsung menggenggam tangan Lisa. " Tolong... kami butuh bantuan mu" pinta nya membuat Lisa bingung.

" Haaa apa?" bingungnya, siswi itu tersadar kembali dan matanya tak lagi memancarkan cahaya biru lagi. " Aaapa yang aku lakukan di sini?" Tanya nya bingung , pertanyaan itu tidak di respon oleh Lisa dan ia langsung pergi meningalkan siswi itu. " Tadi itu apa? Ah bodo lah aku gak mau tau" pikir nya.

Bell istirahat berbunyi , semua orang keluar dari kelas berhamburan ke segala arah. Lisa keluar dari kelas  dan  pergi ke- arah kantin. Dengan semangkuk soto dan segelas jus jeruk , ia duduk di meja paling sudut kantin. Seorang pria mendekatinya, tak salah lagi itu adalah Reno teman sekelasnya , yang juga merupakan ketua kelas . " Lisa, aku mau bilang sesuatu" katanya, " apa?" singkat Lisa. " Tolong kami butuh bantuan mu" sebut nya yang membuat Lisa terdiam.

Lisa bergegas pergi  meninggalakan pria itu, " semua orang sudah gila" pikirnya . kalung itu bersinar lagi , kali ini benda itu mengeluarkan cahaya merah  . Cahaya itu menuju ke sebuah pintu di depan-nya. Lisa mendekati  pintu itu dangan wajah penuh Tanya, "krekkkk" bunyi pintu yang dibuka oleh Lisa . Ia mendengar jeritan , tangisan ,yang bergema di segala arah, membuatnya lari dan menjauh dari pintu itu. Dengan kencang ia berlari , tanpa sadar ia berlari di sebuah jalan setapak di tengah hutan , pohon pohon yang layu membuatnya terkesan menyeramkan. Jeritan itu ada di dasar ngarai  seberang hutan, tanah hutan itu bergetar seirama membuat Lisa ke bingungan. Lisa mendekati ngarai yang hanya 80 meter di depanya dengan perlahan. Ratusan bahkan ribuan orang yang ada dibawah sana, banyak wanita dan anak anak di kurung dan dicambuk , tumpukan mayat yang membukit, ribuan pria yang di babu , seorang wanita bergaun merah duduk di kursi hitam dan berduri seperti singgasana bersama seeokor naga.

" Deretan batu safir membelah benua"

" Dengan naga putih berkepalah lima"

"Deretan batu safir menyala , merubah segalanya"

" Tujuh matahari berwarna merah , akan bercahaya"

"Di malam yang gelap akan berakhir selamanya"

Ribuan pekerja bernyanyi dengan derap kaki yang membuat tanah bergetar. Lisa melangkah mudur, berlari menjauhi tebing .Dengan cepat ia berlari dan tanpa sadar kembali kesekolahnya. Lisa kembali ke kelas mengambil tasnya, dan meminta izin pulang dengan alasan tidak enak badann.Ia pergi ke tempat ayahnya berkerja, untuk berbicara suatu hal.

"yah, yahh aku perlu bicara dengan ayah." Teriak nya sambil berlari ke kantor ayahnya.

" apa?, tenang duluu" sahut ayahnya  sambil beranjak dari meja nya dan mengajak Lisa pergi.

" Ini kalung apa yah?" Tanya nya

"kalung itu peninggalan ibu kamu, apa ada yang salah?" Balas ayahnya

" Banyak yah,  tadi Lisa ada di sebuah tempat yang..."gegas Lisa sabelum akhirnya di potong ayahnya ,untuk membuat lisa diam

" ayah tau, kalau kamu mau tau lebih jauh ,benda itu ada di lemari kamarmu." Tatap nya sambil tersenyum

" benda apa?" Tanya nya bingung

Hanya senyuman yang dibalas ayahnya, yang membuatnya semakin penasaran. Lisa bergegas pulang kerumah, " drapp drappp drapp" langkah kaki nya yang menelusuri tangga menuju kamarnya. " krekkkk" bunyi lemari kayu usang yang dibuka nya dengan cepat.Sebuah surat dengan amplop putih yang ada di rak paling atas lemari. surat itu berisi:

          

28 April 2008

    

Anakku tersayang,

    Lisa Marabella

     Hallo     nak, gimana kabarmu? Baik-baik saja kan ? Saat kamu membaca surat ini, mama     sudah tidak ada bersama mu.
Mama     ada di sebuah tempat bernama platopia, mungkin kamu bingung akan hal hal     yang terjadi ini. Tapi kamu akan tau nanti, kalung itu adalah kunci menuju     Platopia. Kalung itu yang akan membawa mu pergi dan kembali. Kamu adalah     pejuang  dari Platopia.
Ada     sebuah buku di lemari ini, itu adalah      sebuah buku tentang Platopia. Kita akan bertemu lagi, di sini.

   
Tertanda ,

Mamamu.
****
FYI, poto yang di atas cerita nya itu bapake -nya Lisa ya. Nama modelnya Chris Hemsworth okehhh. Khayal-in aja😁😁

She'sTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang