BTS vs Lisa

7.3K 475 25
                                    

Angin musim semi berhembus pelan, menerpa halus helaian rambut dua insan yang tengah terduduk di bawah pohon Sakura yang baru mekar itu.

Si gadis pirang menunduk dalam, menjauhkan iris birunya dari pria bersurai coklat di sampingnya.

Gadis itu terlalu takut dengan pertanyaan sama yang sejak tadi pria itu lontarkan.

Sudah cukup pria itu mengetahui sebagian rahasianya yang selama ini berusaha ia kunci rapat-rapat. Ia tak ingin pria disampingnya ini mengetahui lebih banyak. Ia tak ingin jika sampai ibu tirinya tahu, ternyata ia berteman dengan pria yang sudah dijodohkan dengan saudari tirinya.

"Lily." panggil si pria. Namun gadis di sampingnya itu tak kunjung menoleh.

"Atau perlu ku panggil, Barbie?" ucapan itu sontak membuat Barbie langsung menoleh dan menutupi mulut Ken dengan tangannya.

"Sudah kubilang, jangan memanggilku dengan nama itu ketika di sekolah!"  ucap gadis itu.

Ken menyeringai dibalik tangan Barbie. Umpannya berhasil membuat Barbie peduli.

Ken kemudian menarik perlahan tangan Barbie dari mulutnya.

"Tapi sebelumnya, itulah nama panggilanmu."

Barbie hanya menghela nafas pelan.

"Ayolah, ceritakan padaku kisah asli mengenai keluargamu! Sungguh, aku bisa mati penasaran kalau kau tak juga memberitahuku!"

"Ken, sudah kubilang aku tak bisa. Aku tak mau kau terlibat dalam masalahku."

"Oh, come on.. Kita sudah cukup lama berteman. Tidakkah kau percaya padaku?"

Barbie hanya melirik Ken sekilas melalui ekor matanya.

"Aku tak akan bilang pada siapapun! Hanya aku yang akan mengetahui ini. Aku tak akan melakukan apapun yang bisa membuatmu dalam masalah."

Barbie menoleh, menatap dalam dwinetra Ken, berusaha mencari keraguan dibalik sorot mata pria itu. Namun yang ia temukan hanyalah sorot kesungguhan dan keyakinan.

Apa ia harus percaya pada Ken?

Baiklah.

Mungkin ini saatnya ia berbagi cerita, setidaknya dengan 1 orang di dunia ini.

"Baiklah, aku percaya padamu."

Ken tersenyum lebar. Barbie kemudian menghela nafas sejenak, sebelum melanjutkan.

"Dulu,"

Flashback...

"Mommy.. Hiks.. Hiks.." seorang gadis blonde berusia 12 tahun menangis deras, memandang sendu sebuah batu nisan bertuliskan 'Velma La Rissa'.

"Don't cry, baby. Daddy is always by your side. Don't worry."  ucap sang ayah, berusaha menenangkan putrinya. Meski dirinya sendiri jelas terlihat lemah dan sangat sedih.

1 tahun kemudian....

"Barbie, this is aspirant of your new mother." Thomas memperkenalkan seorang wanita  dengan wajah cantik khas Asia, kepada putrinya. Barbie memandang lamat-lamat wanita cantik yang tengah tersenyum manis padanya.

"Hello, cutey! I'm Bae Hyerin. I'm from Korea. You can call me 'eomma'." wanita bernama Hyerin itu menjabat halus tangan Barbie dan tersenyum hangat khas keibuan.

My Fake LoveWhere stories live. Discover now