"Hyung ini untukmu dan ini untukku."

Ucapan Jisung kembali membuat mata Jaehyun membelalak semakin lebar, sebelum tubuhnya jatuh duduk kelelahan.

"Hyung jika kau haus kau bisa ambil minuman sendiri di dapurkan?" Ujar Jeno. Jaehyun hanya mengangguk pasrah. Kali ini ia tahu apa yang di maksud Taeyong waktu itu.

Flashback end.

Suara pintu yang terbuka dan kemudian tertutup kembali. Jaehyun yang sedang memejamkan matanya dengan badan yang bersandar penuh pada sofa dan lengan yang menutupi sebagian wajahnya sedikit terusik.

Jaehyun jatuh tertidur kelelahan beberapa saat yang lalu, Taeyong yang mendapati Jaehyun berada di rumahnya hanya mengangkat alisnya bingung, dan tak lama kebingungannya terjawab saat mata bulatnya menatap bungkus bekas makanan kosong dan bungkus snack yang berserakan di sekitar mereka. Dan kedua adiknya yang tengah menatapnya polos.

"Kalian ikut Hyung." Ujar Taeyong.

"Tapi Hyung."

"Sekarang! Anak-anak." Ujar Taeyong tajam.

Jeno dan Jisung hanya mengangguk pasrah dan mengikuti Taeyong dari belakang. Jisung yang berada di samping Jeno sibuk menggerutu pelan dan menyenggol lengan dan tubuh Jeno heboh dan di tanggapi serupa oleh Jeno.

Keduanya kini masih tidak sadar jika saat ini ketiganya telah sampai di dapur. Taeyong hanya melihat tingkah kedua adiknya saja sudah tahu apa yang mereka lakukan.

"Jadi ide siapa ini semua?"

"JENO HYUNG! JISUNGIE!!" Teriak mereka bersamaan, hening sesaat sebelum Jeno dan Jisung kompak menutup mulut mereka yang dengan mudahnya membongkar kenakalan mereka. "Dasar mulut bodoh." Batin keduanya.

"Jadi ini alasan kalian merengek padaku tadi siang untuk meninggalkan ponselku di rumah?"

"Iya.. ah.. Hyung tidak, bukan seperti itu.. aku.. ah bukan kita.." Ujar Jeno panik

"Hyung tidak mau mendengar pembelaan kalian, kalian harus minta maaf pada Jaehyun Hyung nanti jika ia terbangun."

"TIDAK MAU!!"

Desisan kesal keluar dari bibir mungil Taeyong mampu membuat kedua adiknya mengerut seketika, manik bulatnya yang sekelam malam memandang tajam kepada keduanya.

"Jadi? Minta maaf atau tidak?"

"Kami akan meminta maaf nanti Hyung."

"Bagus.. sekarang pergilah Hyung ingin memasak sesuatu untuk makan malam kita nanti." Ujar Taeyong.

"Jaehyun Hyung akan ikut makan bersama kita?" Tanya Jisung cepat.

"Ya." Taeyong menjawab dengan senyum manis nan mematikan.

"ANDWAEE!"

"LEE JENO!" Teriakan kesal itu berhasil membuat kedua adik nakalnya berlari meninggalkannya di dapur. Taeyong menggelengkan kepalanya pelan melihat tingkah mereka.

 Taeyong menggelengkan kepalanya pelan melihat tingkah mereka

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

"Jaehyun Hyung... mmmhhh... berhenti..." desah Taeyong pelan.

Jaehyun tidak memperdulikan ucapan Taeyong kali ini, ia semakin bersemangat memangut bibir mungil itu. Jilat, kecup, gigit, ia lakukan berulang kali hingga membuat tubuh mereka sedikit memanas.

"Nngghhh... Stopphh..." Ujar Taeyong lirih.

"Jeno dan Jisung pasti mengerti Baby. Jadi tenanglah dan nikmati perlakuanku saat ini." Ujar Jaehyun lembut.

Taeyong hanya mengangguk pasrah dan mencengkram erat rambut Jaehyun ketika Pria tampan itu ingin menciumi bahu mulusnya.

BRUUKKK

"OWHHH... SHIT." Umpat Jaehyun pelan, ia mendesis lirih ketika merasakan sakit di bagian kakinya, ia memandang linglung sekitarnya. "Kenapa aku ada di sini? Bukankah tadi aku akan bercinta dengan Taeyong?" Ujarnya dalam hati.

"YAK JAEHYUN HYUNG APA YANG SEDANG KAU MIMPIKAN." Teriak Jisung heboh tepat di hadapan Jaehyun yang sedang berjengit kaget.

"AYO MENGAKULAH... APA YANG KAU MIMPIKAN HYUNG! KENAPA BIBIRMU MENCIUMI DAN MENJILATI TANGANKU SAAT INGIN MEMBANGUNKANMU!" Balas Jeno kini. Ia melap bekas saliva yang berada di lengannya pada baju yang ia pakai saat ini.

Beberapa waktu yang lalu Jeno dan Jisung di perintahkan oleh sang Hyung untuk membangunkan Jaehyun untuk makan malam, tapi apa yang ia dapat? Jaehyun malah menangkap lengannya dan menciumi serta menjilatnya seduktif sebelum nama Taeyongie Hyungnya keluar dari mulut Jaehyun Hyung. Dan dengan sadisnya keduanya mendorong jatuh Jaehyun dari soffa merah itu. Dan seperti inilah kenapa Jaehyun bisa berada di lantai bukan di soffa.

Taeyong yang mendengar keributan itu, berjalan pelan dengan raut wajah yang datar. Kedua tangannya ia letakan di pinggang dengan salah satu tangan yang masih memegang Spatula.

"Kali ini apa lagi yang terjadi?" Ujar taeyong datar dengan pandangan menusuk kearah Jaehyun, Jeno dan Jisung.

"Hyung.. ta.."

"Tidak ada apa-apa Yongie." Ujar Jaehyun memotong ucapan Jeno.

"Jaehyun Hyung bermimpi sesang bercinta denganmu Hyung." Ujar Jisung cepat.

"APAA..."

Jaehyun hanya bisa menghela nafas pasrah saat kedua adik Taeyong sama sekali tidak bisa di ajak berkompromi, ia hanya menunduk ketika Taeyong memandangnya intens.

"Jung kau..."

~TBC~

Untuk bulan puasa semua ff akan saya publish di malam hari. Selamat berbuka puasa......

And

Leave voment please...
See you next Chapter...

아프다 / APPO [JaeYong] ✔Where stories live. Discover now