3

292 44 8
                                    

Minseok mulai jengah dengan dua pria di sampingnya, pasalnya 30 menit sudah mereka berdua bercerita dari A sampai Z . Minseok bukannya enggan bergabung ia hanya terlalu canggung untuk memulai. Bagaimana tidak pria yang kini berada di ruangannya adalah sehun, pria albino yang membuat minseok salah tingkah saat berada disekitarnya. Ya meskipun mereka bertetangga dan sering berkumpul, tapi tetap saja Minseok terlalu canggung, meskipun hanya menatapnya. 

Bagaimana dengan sehun? Ia hanya bersikap biasa seperti biasanya. Ah mungkin hanya Minseok yang ingat kejadian 13 tahun yang lalu itu. Bukan, bukan Minseok masih mencintai pria itu. hanya saja bayang bayang sehun memutuskannya di hari kedua mereka berpacaran masih menghantui pikiran Minseok. 

Sekilas Minseok kembali mengingat hal konyol itu. Hey dia seorang Kim Minseok, ia bisa saja mendapatkan gadis gadis atau bahkan pri dengan mudah. tapi apa? Sehun memutuskannya. membuatnya kesal dan harga dirinya jatuh saja. Ya mungkin Minseok tidak benar benar mencintai sehun saat itu. Hey diumur mereka yang baru menginjak 13 tahun, tidak mungkin mereka benar benar mengerti tentang apa itu mencintai dan dicintai, minseok hanya korban pergaulan di mana jika tidak memiliki kekasih saat itu di cap tidak keren. 

Mungkin perasaannya pada sehun hanya cinta monyet. Atau memang itu benar benar cinta, entahlah Minseok dibuat pusing hanya dengan nama Sehun. Tapi tetap saja Minseok masih memikirkan Sehun setiap kali bertemu atau hanya berpapasan. Ingatkan minseok agar tidak menyukai sehun lagi.

Minseok masih memperhatikan interaksi Chanyeol dan sehun, lihat betapa mudah akrabnya seorang bermarga park itu, baru saja berkenalan sudah seperti teman dekat dari kecil. AAAAAkkhh Minseok juga ingin seperti itu.

"hyung sedari tadi diam saja" ucap chanyeol tiba tiba, 

"hah? apa?" Minseok yang sibuk memperhatikan mereka terlonjak saat chanyeol tiba tiba bertanya. Ah mungkin lebih tepatnya memperhatikan sehun.

"kau ini, kau sedari tadi diam saja, kenapa?" ulang chanyeol, gemas sekali pada hyungnya ini.

"tidak apa apa, aku pergi dulu" elak Minseok dan berlalu keluar ruangan, ia harus mencari kopi. Otaknya sudah tidak beres. 

Ia bejalan menuju pantry untuk membuat secangkir kopi, hanya aroma kopi yang bisa membuat pikiran Minseok lebih tenang. Tak jauh dari ruangannya, ia hanya perlu berjalan lurus ke arah kanan, da diujung lorong ada ruangan yang disebut pantry itu. 

Minseok memasuki pantry dan mendapati Lay berada disana, mungkin Lay juga sedang membuat kopi. Minseok mendekat.

"hey yo wathsup..." sapa Minseok pada Lay yang tengah fokus pada kopinya.

"yak.... hampir saja kopiku tumpah, kau mengagetkanku saja hyung~" ucap Lay dengan nada merajuk.

"hehe mianhe..." balas Minseok dengan cengirannya, yang membuat siapapun gemaysss.

"o ya hyung, siapa pria di ruanganmu itu? tampan sekali.." tanya Lay dan tersenyum di akhir kalimat.

"Dia yang akan dikirim ke kantor cabang, untuk membantu Yesung hyung" jawab Minseok masih dengan posisi mengaduk kopinya.

"Ah aku mau berkenalan, siapa tahu jodoh" ucap Lay lalu keluar pantry, mungkin menghampiri sehun.

"dasar, sudah punya kekasih, tetap saja binal" gumam Minseok saat melihat Lay berjalan terburu buru. Yang ia khawatirkan adalah kopi Lay akan tumpah, atauu..... Sebenarnya menghawatirkan Sehun akan terjerat pesona Lay. Ya Minseok akui Lay pria yang manis sekaligus tampan, bisa saja kan Sehun akan tertarik pada Lay. 

Benar saja sesampainya Minseok diruangannya, disitu sudah berkumpul mahluk mahluk astral yang tengah menggoda sehun, ya hanya sekedar mengajaknya makan siang atau makan malam sepulang kerja. Minseok menggeleng tak percaya apa yang ia lihat. Bisa Minseok lihat ruangannya begitu penuh dengan adanya Baekhyun, Lay, Boa nonna, bahka tim medis perusahaan pun datang yaitu Jiso dan Rose tak lupa chanyeol yang ikut bergambung dengan orang orang itu.

No Longer (Hunmin/ Xiuhun)Where stories live. Discover now