"Love." Panggil Jaehyun pelan.

Taeyong hanya menatap Jaehun dengan pandangan menggemaskannya sebelum cicitan kecil keluar dari mulutnya.

"Aku lapar Jaehyunie Hyung." Cicitnya kecil.

"Aku akan memesankan makanan untuk kita bagaimana? Nanti setelahnya kita bisa pergi berbelanja bahan makanan, hmm?" Bujuk Jaehyun lembut.

Taeyong mengangguk pelan, ia lalu menatap Jaehyun yang tengah sibuk berbicara pada ponselnya;  memesankan makanan. Jaehyun menyudahi panggilannya dan berjalan pelan ke arah Taeyong duduk dan mengelus pelan surai hitamnya. "Mandi terlebih dahulu?" Ujarnya lagi.

Taeyong mengangguk lucu hingga membuat surai pirangnya bergerak lucu, sebelum mengangkat kedua lengannya di hadapan Jaehyun.

"Gendong, Butt ku sakit sekali." Ujarnya manja.

Jaehyun tersenyum pelan menanggapi ucapan kesayangannya. " Apa aku terlalu kasar padamu?" Ujarnya.

"Tidak, tapi Hyung terus menghajarku seperti tak ada hari esok."

"Maafkan aku kau terlalu memukau untuk di lewatkan, Love." Bisik Jaehyun lirih sebelum mengecup sekilas bibir mungil sang Istri.

"Kajja." Lanjutnya dan mengangkat Taeyong ala Koala Hug.

"Eungg.." angguk Taeyong lucu.

.

.

.

.

Taeyong menatap Jaehyun bingung, beberapa waktu yang lalu keduanya telah menyelesaikan makan pagi yang terlalu terlambat. Dan kini ketika Taeyong ingin membereskan semua piring dan gelas yang di pakai oleh mereka, Jaehyun dengan sigap menghalanginya dan menyuruhnya untuk duduk, padahal lubangnya sekarang sudah sedikit lebih baik karena Jaehyun yang memaksa untuk mengoleskan lubangnya dengan cream penghilang rasa sakit.

"Hyung biar aku saja yang mencuci semua itu." Ujar Taeyong pelan, ia berdiri di samping Jaehyun yang tengah sibuk membersihkan satu persatu piring kotor itu.

"Tidak apa duduklah, Hyung tau buttmu masih sakit." Balas Jaehyun lembut.

"Tapi sekarang sudah lebih baik Hyung, pekerjaan rumah adalah tugasku, jadi biarkan aku membersihkannya."

"Tidak setiap hari aku libur Love, dan ketika aku libur apa tidak boleh jika aku membantumu?" Ujar Jaehyun lembut, ia menghentikan kegiatannya sebentar sebelum membasuh kedua tangannya yang di penuhi busa.

"Jadi biarkan aku membantumu, hmm? Lebih baik kau bersiap-siap kita akan pergi berbelanja bahan makanan setelah ini." Ujar Jaehyun lagi, dan mengelus pelan pipi putih sang istri.

Taeyong hanya memandang Jaehyun sesaat sebelum mendekatkan dirinya dan berjinjit kecil di samping Jaehyun.

Cupp

"Terimakasih aku mencintaimu." Ujar Taeyong lembut, ia menundukan kepalanya untuk menyembunyikan pipinya yang mulai memerah setelah memberi kecupan kecil di ujung bibir sang suami.

"Kau memerah Love." Ujar Jaehyun menggoda.

"Ish.. menyebalkan."

Taeyong memandang Jaehyun dengan mata bulatnya yang mendelik sebal dan berjalan dengan menghentakan kakinya.

"Menggemaskan sekali." Bisik Jaehyun pelan, sebelum membalikan tubuhnya untuk menyelesaikan pekerjaannya yang tertunda.

.

.

.

.

Jaehyun dan Taeyong saat ini tengah menjadi pusat perhatian setiap orang yang berada di pusat perbelanjaan Jung Store. Karena bukan menjadi rahasia lagi jika Putra pertama, penerus kekayaan Jung; Jung Jaehyun yang terkenal dingin akan menjadi pribadi yang lembut dan perhatian hanya untuk lelaki mungil yang ada di sampingnya Jung Taeyong.

JUNG'S WIFE ✔حيث تعيش القصص. اكتشف الآن