5. Vega and Altair

575 73 35
                                    

Story by ririiku

Promt :

"Aku kehilangan dirimu. Tetapi, aku berhasil mendapatkan diriku kembali. Jadi, akulah pemenang sesungguhnya."

Pemuda itu telah berdiri sekitar setengah jam lalu di pertigaan jalan gang, dekat protokol jalan utama distrik Yangcheon

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

Pemuda itu telah berdiri sekitar setengah jam lalu di pertigaan jalan gang, dekat protokol jalan utama distrik Yangcheon. Dia menunggu dengan bersandar pada tembok salah satu pagar rumah besar di sana. Tangannya memegang sebuket bunga. Sebelah tangannya lagi, terlihat memainkan ponselnya.

Pemuda itu menggeleng-geleng, tetapi tersenyum tipis. Dilihat dari gelagatnya, tampaknya isi chat di ponsel itu membuatnya senang barusan. Sepertinya iya. Karena setelahnya, dia celuskan ponsel itu ke saku celananya lalu berdiri tegap―tak lagi bersandar.

Wajah si pemuda mendadak cemerlang, bak melihat bintang dengan pendar yang bayan. Ya... memang melihat bintang, sih, menurutnya. Sebab sesosok gadis yang tampak berkilauan bagai bintang itu datang menghampiri si pemuda―sambil tersenyum simpul dan menyampirkan untai surai hitam legamnya yang terurai ke belakang telinga.

Maka setelah beberapa langkah si gadis mendekat padanya, pemuda itu mematung. Matanya berbinar. Mulutnya siap menyapa dengan ramah. Gadis yang sering dia jumpai tiap hari itu ternyata bisa bertransformasi menjadi indah dalam sehari, setelah lama mereka tak bertemu---tiga tahun lalu.

Setelan kemeja putih dan blazer formal berwarna hitam yang dikenakan gadis itu sangat cocok untuk tubuhnya yang semampai sampai tiga setengah kaki. Benar-benar. Jungkook seperti melihat bintang.

"Hai, Jungkook! Ternyata kau menunggu di situ." Ternyata si gadis lebih dahulu menyapa, membuat pemuda itu―yang dipanggil Jungkook―terkekeh.

"Hai, Gyumi Noona." Jungkook balas menyapa. Tangannya tetapi tidak melambai. Sebab berada di belakang punggung demi menyembunyikan buket bunga. Namun, biar disembunyikan bagaimana juga, gadis itu―Gyumi, tetap melihat. Dia melongok dengan mata berbinar.

"Wah, kau bawa bunga?"

"Ah... ya. Ini untukmu," jawab Jungkook. Sudah terlanjur kelihatan. Jadi, Jungkook berikan saja bunga itu.

"Ah... terima kasih. Kau manis sekali."

Senyum Gyumi melebar tatkala menerimanya, membuat kantung bawah matanya terlihat cantik. Jungkook suka sekali senyuman belia gadis itu, yang kadang membuatnya tidak percaya kalau gadis di hadapannya berusia tiga tahun lebih tua darinya. Dan, pemuda itu semakin tak percaya jika bintang indah di hadapannya sudah mencapai kesuksesannya.

"Seharusnya kau tak perlu seperti ini," desis Gyumi.

"Ini 'kan hari penting untukmu. Aku hanya ingin memberi semangat di hari pertamamu menjadi reporter."

Gyumi mengulum senyum. Matanya menatap Jungkook dengan bangga. Tak menyangka bahwa pemuda itu cukup baik memberikan dukungan padanya. Gadis itu jadi semakin bersemangat sekarang.

GALAXYWhere stories live. Discover now