Sad Girl

18.8K 2.4K 613
                                    

Di rumah dengan Steve itu menyenangkan. Kelihatannya dia itu seram dan tegas. Sebenarnya, dia jauh lebih santai dari Drey.  Dia memang bilang, "Selama orangtua kalian pergi, kalian adalah tanggung jawabku. Sebagai orang dewasa, aku punya aturan yang harus kalian patuhi. Jadi, hidup kalian ada di tanganku sekarang. Menentangku, sama artinya mengibarkan bendera perang. Aku yakin, kalian tidak mau berperang denganku."

Dan Archie menentang dengan mengatakan, "Kenapa harus orang dewasa yang menetapkan peraturan? Kenapa bukan anak kecil? Apa karena kalian lebih dulu sekolah? Kalian merasa lebih hebat dari anak kecil?"

Tapi, dia nggak seburuk yang diucapkannya, kok. Dia menyuruh kami mengerjakan tugas rumah musim dingin sambil mendengarkan musik klasik, menemaninya menonton berita ekonomi di RTN, dan membantunya memasak chicken cordon bleu. Hanya saja, kami cuma diberi waktu dua jam untuk bermain dengan tetangga. Selebihnya, Seraphine dan Caleb yang harus datang ke rumah kami. Kami mengikuti aturannya dengan senang hati karena dia mengizinkan kami makan cokelat biasa, bukan cokelat rendah lemak seperti yang diwajibkan Drey.

Seraphine dan Caleb datang ke rumah kami setelah dua jam kami bermain di sana. Seraphine sudah terlihat lebih segar dari kemarin. Pipinya merah lagi. Walau matanya masih seperti orang mengantuk, dia sudah bisa tertawa waktu Archie memberinya kartu monster hologram.

(Jangan tanya monster apa. Cuma Archie yang hapal nama-nama monster di jagad raya ini.)

Waktu aku menyisiri rambut Seraphine dan Archie pamer robot mainannya ke Caleb, Fred datang. Dia membawakan kotak kecil yang ternyata isinya kabel dan alat elektronik.

"Aku membawakan alat-alat untuk memperbaiki robot Archie," kata Fred pada Steve. Di sekeliling matanya masih ada bekas pukulan Drey. Lukanya memang lwbih cekap sembuh biasanya, kalau kena pukul begitu butuh seminggu untuk terlihat seperti luka Fred.

Percaya, deh. Dulu aku sering berkelahi. Luka seperti itu kudapatkan hampir setiap hari.

"Rambutmu jadi bagus, Cher," kata Uncle Fred melihat Seraphine yang rambutnya kukepang dan kuhiasi dengan jepit rambut warna-warni.

Mom membelikanku sekotak besar jepit rambut yang sampai mati nggak bakal kupakai. Untuk hal ini, aku minta maaf banget ke Mom. Aku nggak bisa jadi anak cewek sejenis putri seperti anak lain. Geli rasanya melihat berbagai macam benda itu menggantung di rambutku.

"Uncle Fred nggak marah sama Drey, kan?" tanyaku pelan waktu dia berjongkok di meja, memperhatikan robot Archie

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Uncle Fred nggak marah sama Drey, kan?" tanyaku pelan waktu dia berjongkok di meja, memperhatikan robot Archie.

Dia tersenyum. "Tidak, sayang. Drey cemburu. Siapa pun begitu kalau cemburu. Dia sangat mencinti istrinya."

"Terima kasih," kata Archie pelan. "Maafkan ayahku yang kadang suka kekanakan."

"Tentu, sobat." Fred menepuk bahu anak itu. "Nah, sudah jadi. Ada beberapa bagian yang lepas tadi. Kemungkinan hanya karena benturan. Jangan sakiti mainanmu lagi, ya."

Unbroken Vow (Terbit; Shinnamedia)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang