Chapter 3

3 0 0
                                    

Sebuah keajaiban yang luar biasa. Setelah sekian lamanya pria koma tanpa alasan jelas telah sadarkan diri. Dibangunkan melalui cara spiritual dan keyakinan dari seorang gadis yang memang mempunyai kekuatan dan penglihatan lebih sejak ia lahir.

Dan saat ini lah Alfa sedang melakukan masa pemulihannya kembali, setelah tidur panjangnya. Tubuhnya mulai berisi lagi seperti dulu kala, matanya yang telah lama tertutup sekarang terbuka dengan indah. Ia memang pria yang tampan bahkan sangat tampan. Badannya tinggi, rambutnya halus, membuat banyak yang menginginkan pria itu tapi tidak berani berterus terang atau berhadapan dengannya.

"Hai, Alfa? Bagaimana keadaanmu hari ini hm?" tanya seorang wanita cantik yang baru saja masuk melalui pintu besar dan menghampiri Alfa yang sedang makan di meja makan sendirian.

"Seperti yang kau lihat. Aku adalah anak kecil yang dikurung dirumah." sahut Alfa pada perempuan yang menjaganya sejak ia pulih bahkan perempuan itu juga yang membuat Alfa bangun dari koma. Ya, Dia Tari.

"Bukan mengurungmu. Hanya menunggu badanmu benar-benar sudah pulih."

Tari terkekeh lalu menaruh satu ekor ikan goreng pada piring Alfa yang isinya hampir habis. Pria itu menatap Tari terkejut dengan kedua mata tajamnya, seakan berkata kenapa kamu menaruh makanan lagi pada piringku?

"Satu lagi! Kau mau aku pergi meninggalkanmu karena hanya menolak seekor ikan yang ingin dimakan lagi olehmu?"

Ketika diancam Alfa mau tidak mau memakan lagi ikan itu dengan diam sedangkan Tari, perempuan itu tersenyum lalu ikut duduk memperhatikan pria dihadapannya yang mengunyah malas.

Sesudah Alfa bangun dari tidur lamanya. Ia meminta Tari untuk tetap bersamanya, karena Tari yang berhasil menyelamatkan hidupnya. Tapi mereka bukanlah sepasang kekasih. Alfa hanya meminta Tari untuk disampingnya. Ia takut suatu saat nanti penyakitnya kambuh dan sudah pasti ia membutuhkan Tari yang mengertinya, mengetahui sakitnya. Perempuan itu juga mendapatkan balasan atau imbalan terimakasih dengan uang yang jumlahnya sangat besar dari Alfa, dan jika Tari meminta uang lagi pun Alfa akan memberikannya.

Pria itu tiba-tiba berdiri dan meminum air putihnya. Makanannya tidak dihabiskan. Ia tidaklah sering menuruti keinginan Tari yang mengesalkan untuknya. Ia masih berhak melakukan apapun pada dirinya sendiri, tanpa banyak aturan yang melekatinya. Sebenarnya juga ia masih sanggup hidup tanpa ada Tari disebelahnya. Hanya saja ia harus berjaga-jaga dan tetap membawa perempuan itu.

"Kau mau kemana?" tanya Tari, bingung melihat Alfa yang berjalan kearah kamarnya. Belum ada jawaban. Pria itu hanya sebentar didalam kamarnya dan keluar dengan menggunakan jaket serta memegang kunci mobil.

"Aku akan jalan-jalan keluar."

*
*
*

"Selamat ulang tahun Andre. Adik kakak yang tampan, baik, pintar dan lucu."

"Wah... Ulang tahunku?"

Ane mendekatkan kue tar kecil dengan lilin menyalah dihadapan Andre yang histeris senang. Tangan kecilnya bertepuk sambil bernyanyi sendiri untuknya lalu sudah memonyongkan bibirnya siap untuk meniup lilin.

"Tunggu Andre. Kamu harus membuat permohonan dulu sama Tuhan." kata Ane tersenyum, menghentikan Andre.

"Baiklah. Aku akan berdoa."

Andre melipat tangannya dan memejamkan matanya rapat-rapat, Ane pun ikut terpejam masih memegang kuenya. Menunggu adik kecilnya itu berdoa.

"Tuhan, hari ini aku ulangtahun. Aku mau aku, kak Ane selalu bersama dan bahagia selamanya. Amin."

Ane membuka matanya dan berkata, "Ayah kenapa tidak didoakan?"

"Oh iya lupa."

"Tuhan, semoga ayah tidak marah-marah terus. Amin." lanjut Andre, dengan polosnya. Ane mengusap rambut adiknya, sayang. Mengerti semua yang dirasakan Andrenya yang masih kecil itu. Sampai-sampai ia mendoakan supaya ayahnya menjadi baik. Dan ketika anaknya bertambah umur saja, ayahnya itu tidak ada dirumah. Ia malah berada diluar menyenangkan dirinya sendiri. Beruntungnya Ane masih memiliki Andre yang mandiri, ketika Ane dan ayahnya pergi keluar anak kecil itu masih bisa mengurus dirinya sendiri. Padahal adiknya sering sesak napas jika sangat kelelahan. Tapi sangat bersyukur, adiknya masih kuat sampai saat ini.

LOST & FOUNDWhere stories live. Discover now