"Ah maaf, kau tidak menyukai skinship, aku melupakan itu"
"Bu--bukan itu"
Sohyun memberanikan dirinya untuk memandangi taehyung. Matanya bengkak tapi mampu memberikan tatapan mengerikan pada taehyung.
"Kau membuat nafasku sesak!"
"A-apa kau mengidap asma?! Maaf aku tidak tahu!"
"Kau...benar-benar bodoh"
Sohyun membuang wajahnya, lebih memilih untuk memandangi rerumputan di bawah sana dari pada melihat wajah kebingungan taehyung.
'Dia benar-benar bodoh? Atau idiot?! Apa dia tidak tahu perilaku manisnya itu membuat nafasku sesak!'
"Maaf, aku tidak tahu jika kau mengidap asma sohyun-ah.."
"Berhenti membicarakan hal ini, ku mohon"
"Ba--baiklah"
Taehyung terdiam, terus memandangi sohyun yang masih terus menunduk. Rasanya aneh melihat sohyun dalam keadaan seperti ini. Taehyung merasa, sohyun bukanlah wanita lemah seperti wanita lainnya. Bagi taehyung sohyun itu berbeda. Wanita itu terlihat begitu kuat dan tegar, seperti tidak peduli dengan sekitarnya. Tapi melihat sohyun yang menangis sendirian seperti ini, taehyung sadar, wanita tetaplah wanita. Seberapa kuat seorang wanita menghadapi semua hal, hati wanita tetaplah rapuh.
"Hei..apa kau tidak malu menangis di tempat umum seperti ini?"
"Tidak"
Taehyung tesenyum tipis, seperti itulah sohyun yang dia kenal, sohyun dengan kata kata singkat nya. Matanya terus memperhatikan wanita itu, menerka-nerka kapan wanita itu akan menegakkan kepalanya.
"Kau tahu? Jika aku ingin menangis, aku juga datang ke taman ini"
Taehyung tersenyum, memandangi langit malam yang penuh dengan bintang itu, begitu terang.
"Aku akan melihat bintang itu dan menangis sepuasnya"
Sohyun mendongak, melihat ke arah sebuah bintang yang ditunjuk oleh taehyung. Bintang itu terlihat begitu mencolok diantara bintang lainnya. Terlihat lebih terang dan besar.
"Lalu aku akan berteriak sekeras mungkin"
"Untuk apa?"
Taehyung kembali tersenyum tipis, senang rasanya melihat sohyun yang begitu serius mendengar ceritanya.
"Jika aku berteriak, rasanya semua beban yang ada di dadaku hilang. Kau ingin mencobanya?"
"Itu akan mengganggu orang lain, ini sudah malam"
"Tidak masalah, tidak ada rumah di sekitar sini"
Sohyun memandangi taehyung dengan ragu, rasanya aneh mendengar sebuah saran dari lelaki alien itu.
"Lihat bintang itu, dan teriakkan hal apapun yang menganggu pikiranmu"
Sohyun mendongak, kembali menatap bintang itu, lalu dengan perlahan mengambil nafas sebanyak mungkin dan berteriak dengan keras disana"
"AKU BENCI SEMUA ORANG DI DUNIA INI!!"
Teriakan sohyun sontak membuat taehyung tersentak kaget, lelaki itu memandangi sohyun dengan mata yang membulat begitu heran.
"Semuanya? Termasuk aku?"
"YA! AKU JUGA MEMBENCI MU!"
"Hei! Aku menyuruh mu untuk berteriak ke bintang itu! Bukan berteriak di depan wajahku!"
Sohyun tertawa. Tertawa dengan begitu keras disana, bahkan sampai membuat matanya kembali mengeluarkan air mata. Jika kembali diingat, sohyun bahkan tidak ingat kapan terakhir kali dirinya tertawa begitu lepas seperti ini.
YOU ARE READING
• ALONE •
FanfictionKesepian, dan sendirian. Senjata kehidupan mematikan yang sering kali berakhir membuatmu membenci dirimu sendiri. Sohyun hanya ingin seseorang ada untuknya, namun ia tak pernah tahu bahwa kehadiran seseorang dalam hidupnya mampu membawa kebahagiaan...
• Promise •
Start from the beginning
