1

620 54 21
                                    


Setelah pengakuan yang terburu buru itu, sungguh aku meneysal. Ah mungkin aku mngutuk diriku sendiri. Mengutuk tindakan bodoh ku, bukan, bukan hal membobol bank atau merampok minimarket. Tindakan bodok tepat 13 tahun yang lalu. Dengan bodohnya mengutarakan perasaanku pada teman kecilku. Entah perasaan macam apa itu, hanya perasaan konyol seorang bocah berumur 13 tahun.

Flashback on

Sore itu aku berjalan disekitar rumahku, entah pikiran apa yang terlintas di otakku saat melihat pria dengan tinggi tak jauh beda denganku tengah bersepedah melintas didepanku.
Dengan otak bodohku aku memberhentikan pria kecil itu,

"Aku menyukaimu..jadilah pacarku." ucapku dengan menahan sepeda yang ditumpangi pria didepanku. bodoh, kenapa kalimat itu keluar dari mulutku.

"oke...." 

Apa itu? dia menerimaku? bodoh . ak membelalakan mata... sungguh dia menerimaku?

aku tak membalas lagi, tanpa sadar bibirku tersenyum. lalu meninggalkan pria kecil itu.

aku berjalan dengan sedikit bergumam. Perasaan apa ini. Konyol memang saat mengingat aku menyukai pria kecil itu sejak bangku Sekolah Dasar. 3 tahun berlalu hingga akhirnya aku mengungkapkan perasaanku. berasaan bocah kecil.

.

Pria dengan tubuh mungil pagi sekali sudah rapih dengan seragam sekolahnya, tunggu apa yang sedang ia lakukan di dapur.

"seokie.. apa yang kau lakukan dengan kotak makan siang itu?" sang ibu menghampiri anaknya yang sibuk mengemas bekal makan siang.

"tentu saja untuk aku makan omma.." balas sang anak santai lalu memasukan kotak makan siang itu kedalam ranselnya.

"maksud omma, kenapa bawa banyak?"

"hehe,, untuk temanku omma... tak apa kan?"tanya pria kecil yang di panggil seokie.

"tak apa, yasudah berangkat sana, nanti kau telat"

"nde omma.. seokie pergi dulu... bye bye"

"ya ya sana hati hati, jangan sampai jatuh dari sepedah nde.." teriak sang omma 

"nde omma.." Balas sang anak yang kini sudah berlari keluar rumah"

---------

"sehun-ah.... ayo makan siang bersama..." ajak minseok semangat dengan dua kotak makan siang di tangannya tak lupa sebotol air minum yang iya peluk.

"emmm itu, ah iya aku harus berlatih basket dengan chen" sehun langsung berlari meninggalkan minseok yang dibuat kesal oleh sehun.

"hah.. yasudah kumakan sendiri saja."

Minseok menikmati makan siangnya seorang diri, ya karena dia sudah menolak ajakan makan siang dari temannya yang lain karena ingin makan siang bersama sehun. Bahkan ia sudah membuat kimbap sepecial untuk sehun. Minseok melahap makanannya dengan malas.

"hey... kenapa makan siang sendiri? oh liat itu kau bahkan memakan dua porsi sekaligus.. " 

"kau mengagetkanku saja ch--" ah tunggu bukankan chen berlatih basket dengan sehun? minseok tidak mengerti.

"sini bagi makananmu, jangan terlalu banyak makan kimbap, liat pipimu itu" chen menusukkan sumpit pada pipi minseok.

"diam kau.. makan saja. tidak perlu mengejek" dengus minseok, masih kesal.

-----

"sehun? ada apa?" minseok tersentak saat sehun tiba tiba menghadangnya yang hendak pulang dengan sepdahnya.

"kita akhiri saja, aku tidak mau berpacaran denganmu"

Bagai tersengat ubur ubur, demi celana dalam appa minseok. apa ini? baru sehari meresmikan hubungannya dengan sehun, dan sekarang sehun meminta putus. Minseok masih diam membeku. meskipun ini perasaan seorang bocah tapi sungguh hati minseok sakit.

"TERSERAH" bentak minseok setelah sadar dan pergi meninggalkan sehun yang masih diam ditempatnya.

Flashback off


Minseok tertawa geli saat mengingatnya, kenangan itu lagi. kenangan yang sangat tidak waras menurutnya.

ia kembal pada Pc didepannya, sedikit teralhkan dari penatnya pekerjaan yang ia kerjakan di kantor tempatnya bekerja.

"hyung... kau baik baik saja?" pria disampingnya terheran heran dengan partner kerjanya yang tersenyum sendiri didepan pc.

"aku baik baik saja Chan.." jawab minseok datar.

"hyung, nanti siang mau makan apa? sepertinya kimbab dan tteokbokki enak" chanyeol mulai mebayangkan makanan itu dengan mulut menganga

'sial kimbap, mengingatkanku pada si bodoh sehun saja' batin minseok

"tidak, aku mau ayam goreng saja, kau makan kimbap saja sendiri"  minseok beralih pada dokumen dokumen yang harus ia kejakan. mendengar kata kimbab cukup membuatnya kesal.

"kau ini kenapa sensi sekali. yasudah ayo makan ayam goreng," 

-------

"kalian makan berdua saja. hyung kau jahat sekali tidak mengajaku makan bersama" baekhyun dengan segala isi mulutnya mengomel pada minseok yang tengah makan dengan tenang dengan chanyeol.

"baek bisa kau diam, menjijikan kau tau?" chanyeol menarik tangan baekhyun agar berhenti menggoyang goyangkan tubuh minseok

Seseorang dengan tatapan tidak suka menatap minseok dan chanyeol bergantian.

"kulihat kalian akhir akhir ini sering pergi bersama. apa kalian berkencan?" kai yang sedari tadi diam mulai angkat bicara

"TIDAK' jawab minseok dan chanyeol bersamaan.

"awww liat bahkan kalian sangat kompak" lay berucap dengan kedua tangannya ia tepukan.

"tidak lay, kubilang tidak. kita hanya kebetulan ada urusan yang sama." oh ayolah minseok masih trauma dengan kisah cintanya dengan pria china yang ia kencani sejak tingkat satu sekolah menengah atas. 

"sudah ayo makan, kalian berisik" ucap chanyeol menghentikan kerusuhan yang teman temannya buat. seisi restauran bahkan menatap ke arah meja mereka. membuat malu saja.

"hey, kudengar besok jungwo akan membawa temannya untuk di kirim ke kantor cabang" baekhyun yang memang ratu gosip memulai pembicaraan disela makan siang mereka.

'jungwo? temannya? apa aku juga menegnalnya?' batin minseok yang penasaran. secara tempat tinggal minseok dan jungwo itu satu komplek, hanya berbatasan satu block. mungkin saja minseok mengenal teman jungwo itu.




tbc..

hay hay.. aku bawa ff baru gusy.. masih tentang hunmin. gatau ngapa masih ga bisa lepas dari shiper hunmin.. gemes aja.. ekduanya bias wreaker kimi sih..... 

ya udah next or no?



No Longer (Hunmin/ Xiuhun)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang