Hari Pertama Sekolah(?)

4K 200 2
                                    

Hikaru POV

Setelah memperkenalkan diri, aku dipersilahkan duduk di samping seorang anak laki-laki yang kelihatannya tidak baik.

Setelah itu kami langsung memulai pelajaran, pelajaran matematika.

Mungkin karena aku masih kelelahan aku setengah tertidur di kelas. Aku mendengar anak laki-laki disampingku berkata

"Sensei, Kudo mau menjawab"

Menyadari yang dia katakan aku terbangun dan melihat soal yang belum terjawab di papan tulis. Soal itu mudah sekali, ketika aku terlonjak aku langsung menyebutkan jawabannya.

"Jawabannya 285" kataku tenang, dan aku melihat ke arah anak laki-laki itu dan melihat wajah kecewanya. Entah apa yang terjadi.

Time Skip~

"Kriiiiiiiing~~~"

Saat istirahat, aku mengeluarkan bekal yang dibuatkan Ran untukku, isinya hanya berbagai macam buah, yah aku tidak terlalu suka makan makanan berat.

Saat aku sedang memakan bekal itu, banyak sekali anak laki-laki mendatangiku, memperkenalkan nama mereka, dan masih banyak lagi. Tapi ada satu anak laki-laki yang hanya diam di bangkunya memakan bekal sendirian.

Setelah semua gerombolan itu pergi, aku menghampiri anak laki-laki itu.

"Hai! Boleh aku duduk disini?" Tanyaku pada anak itu.

Dia mendongak,"tentu saja" anak itu menjawab sedikit ragu.

"Boleh aku tau namamu?" Aku bertanya padanya

"Namaku?" Tanyanya tak percaya. Aku menjawab dengan mengangguk.

"Umm...n-n-namaku Kenta, Kumoru Kenta." Dia menjawab dengan suara yang sangat pelan.

Setelah itu, aku mencoba mengajakanya bicara, sebenarnya dia anak yang sangat menyenangkan, dia hanya butuh sedikit keberanian.

Time Skip~

"Kriiiiiiiiing~~~"

Bel pulang sudah berbunyi.

Aku sedang berjalan ke arah kelas 1-A untuk menjemput kakak, tapi di tengah perjalanan aku melihat anak yang duduk disampingku, yang ku dengar namanya Fuuta. Dia anak yang paling ditakuti di sekolah. Dia sedang memegang kerah seseorang, tak lama aku menyadari itu Kenta.

Aku langsung berlari menuju mereka.

"Hentikan, kau tidak boleh melakukan itu!" Teriakku pada Fuuta.

"Hei anak baru! Lebih baik kau pergi agar tak terlibat masalah." Jawabnya dengan sok.

"Aku tidak akan pergi" jawabku dengan nada tenang ciri khas ku.

Dengan satu kata itu, aku memancing kemarahan Fuuta, dia melepaskan Kenta dan mulai berlari ke arah ku dengan tinju mengepal. Di satu sisi

"Hikaru! Pergi dari situ!!" Kenta berteriak kepadaku.

Tepat saat itu Tinju Fuuta sudah tinggal beberapa senti dari wajahku. Aku sudah pernah bilang kalau aku, ahli dalam berbagai macam bela diri.

Dengan mudah aku menghindari tinju amatir itu. Fuuta terlihat marah dengan ini. Aku tidak mau dianggap bertarung, jadi aku memasukan kedua tanganku di saku celana yang kupakai. Yang kulakukan hanya menggerekan kepala,badan, dan kaki untuk menghhindar.

Saat pukulan terkuat Fuuta siap diluncurkan, seorang guru datang dan menghentikan pertarungan. Aku melihat sekeliling dan menemukan kakak dan teman-temannya. Saat aku melihat ke kakak dia tersenyum.

Time Skip~

Setelah di berondong pertanyaan oleh beberapa guru, akhirnya aku bisa pulang, kakak dan temannya pun masih menunggu.

Seperti biasa, kami berjalan bersama, aku,kakak, dan Kak Shiho atau lebih dikenal Haibara Ai.

"Apa kalian yang memanggil guru?" Tanyaku pada kakak.

"Bukan, ayumi yang memanggilnya" kakak menjawab dengan nada tenang ysng menyebalkan.

"Kalau aku hanya sendiri, aku tak akan memanggil guru." Kakak menyambung kalimatnya.

"Kenapa?" Tanyaku dan kak Shiho bersamaan.

"Hahah! Jelas itu semua karena aku senang melihat caramu menghindar. Dan aku juga ingin melihat anak nakal itu jatuh tersungkur"

kakak menjawab pertanyaan dengan senang.

"Aku masih tidak mengerti" kata kak Shiho.

"Maksud kakak, kalo guru tidak dipanggil dia pasti sudah jatuh. Karena di posisi menghindarku dan cara menyerangnya dia pasti terselengkat kakiku, jadi dia akan jatuh" aku bercerita dengan lebih jelas. Barulah kak Shiho mengerti, saat itu kami berpisah di jalan dan berjalan ke rumah Paman.

"Kami Pulang!"

Detective Conan: Adik Perempuan ShinichiWhere stories live. Discover now