12

5K 512 51
                                    

Sakura terkejut saat Sasuke menciumnya, bayangan masa kecil Sasuke mengisi kekosongan dalam fikirannya. Sasuke kecil yang menggemaskan, pikirnya. Lalu visinya berubah ketika Sasuke yang berusia dua belas tahun sudah dilatih begitu keras oleh Madara Uchiha, dia memiliki beberapa luka dan tidak menunjukkan tanda-tanda akan menangis, hanya ada tekat di matanya. Beberapa memory dia lewati hingga sampai pada detik-detik penembakannya.

Dia ingin mendorong Sasuke menjauh, tapi ketika ia mengingat pikiran Sasuke mengenai dirinya, Sakura hanya diam sampai Sasuke mulai melumat bibir bawahnya setelah menunggu tanda-tanda akan penolakan Sakura.

Sasuke di sisi lain menyeringai puas setelah tahu Sakura tidak menolak, tangan kirinya memegang kepala Sakura, tangan kanan menekan pinggulnya, mendorongnya hingga membentur rak. Saat Sakura membalas ciumannya dan mengalungkan kedua tangannya di leher Sasuke, pria itu memindahkan tangan kirinya ke punggung Sakura. Sasuke mulai memasuki lidahnya, memperdalam ciuman mereka. Mereka saling memakan bibir masing-masing, pria itu melepas setelah tiga menit untuk bernafas, matanya menatap bibir bengkak Sakura yang terbuka dan kembali menciumnya.

"Sasuke, Okaa-san bilang ingin mengajak Sakura melihat koleksi barang antiknya."

Sakura dan Sasuke refleks saling melepas, Sakura membenarkan rambutnya yang sempat di remas Sasuke, begitupun sebaliknya. Ketika Sasuke mengambil acak buku di rak, Sakura mengambil buku yang tadi dia jatuhkan, memelototi halaman yang ia buka secara asal sambil melipat bibir, berharap bengkaknya hilang dalam hitungan detik.

"Kalian disini rupanya," kata Itachi ketika sampai pada rak mereka, tidak menyadari ketengangan diantara Sakura dan Sasuke. "Ayolah, apa enaknya berkencan sambil baca buku," katanya lagi, ada nada geli dalam suaranya saat melihat Sasuke dan Sakura kompak melotot padanya. "Ayo, Sakura, Okaa-san ingin mengajakmu melihat koleksinya." Matanya lalu tertuju pada Sasuke. "Dan kau, adik. Temui Otou-san di ruang kerjanya, dia ingin membahas pekerjaan."

"Kalau begitu aku akan menemui Mikoto," kata Sakura berusaha senormal mungkin, ia menaruh buku di tempatnya dan berjalan dengan langkah stabil, kontras dengan suara jantungnya.

"Sasuke?" Tanya Itachi geli melihat tatapan Sasuke yang memperhatikan kepala Sakura hingga hilang dari pandangannya.

Sasuke menatap datar Itachi, kedua tangannya di masukkan kedalam saku celana. "Hn," katanya mengambil langkah kedepan. "Aku akan kesana."

.

Sakura menatap langit-langit kamar sambil berfikir tentang ciuman di perpustakaan. Dia tidak tahu apa yang membuatnya membalas ciuman Sasuke alih-alih mendorongnya. Yang jelas Sakura suka dan tidak menyesal sama sekali. Ini bukan ciuman romansa yang berkaitan dengan cinta. Sakura pernah putus asa karena Julian, dua tahun hidupnya berantakan sampai Naruto dan Shikamaru membuatnya sadar bahwa dia harus terus menjalani hidup, seberapa besar cintanya pada Julian, Sakura tidak boleh terus berlarut dalam kesedihan.

Selama setahun Sakura mencoba memulai kembali hubungan asmara, hanya berkencan beberapa kali tanpa ada hubungan serius. Naruto sering memperkenalkan teman-temannya pada Sakura, sedangkan Shikamaru akan memberikan nasihat setiap Sakura mengeluhkan sesuatu. Lalu ada Sasuke. Dia menyukai Sasuke. Pria itu orang yang menyenangkan terlepas dari fakta suka mencampuri urusannya, sejak mereka membahas buku, mereka menemukan banyak kesamaan. Julian biasanya selalu mengatai Sakura kutu buku, Sasuke justru menyukai wawasannya tentang buku. Dia pria yang cerdas, bukan berarti Julian tidak cerdas. Julian juga cerdas dan pintar membuat topik, tapi setelah hampir seharian mengobrol dengan Sasuke, Sakura seperti menemukam teman yang cocok untuk sharing tentang kesukaannya.

Sakura menyukai Agatha Christie dan William Shakespeare, begitupula dengan Sasuke. Sejauh ini mereka cukup nyambung dan Sakura menyukainya. Melihat pikiran Sasuke secara tidak sengaja tentang dia membuat kepalanya pening. Benar kata Kiba dan Gaara jika pria itu menyukainya, hanya Sakura tidak melihat adanya cinta. Lagi-lagi di dasari ketertarikan fisik dan kagum akan pekerjaannya. Well, bisa dibilang jika mereka mulai berkencan, setidaknya tidak ada pihak yang sakit hati jika harus berpisah, ini hanya hubungan biasa tanpa suar-suar romantika. Oh lihat, apa yang akan Kiba dan Gaara lakukan dengan taruhan bodoh mereka.

JADEWhere stories live. Discover now