"Bersenang-senang tentu saja! Dan Tuan Jung namaku ini Lee Taeyong... Lee Taeyong, bukan Jung Taeyong.. apa kau lupa?" Ujar Taeyong di selingi kekehan kecil, tubuhnya beberapa kali hampir merosot.

"Tidak aku bersumpah sebentar lagi kau akan menyandang marga Jung di belakang namamu." Ujarnya mendesis.

Taeyong hanya memandang Jaehyun datar sebelum mendorong tubuh kekar pria itu dari hadapannya. "Kau bermimpi Tuan." Gumamnya, sebelum berjalan dengan kesusahan menjauhi Jaehyun.

Jaehyun kembali menahan Taeyong sebelum pria mungil itu pergi dari hadapannya, ia membalik tubuh mabuk itu sebelum memeluknya erat.

"Lepaskan aku Jung!"

"Tidak! Maafkan aku, ku mohon, kembali padaku Taeyongie."

"Dari awal hubungan kita ini kesalahan Jaehyunie Hyung! Dan dari awal pula kau tidak menginginkanku! Kau hanya menjadikanku selingan ketika kau sudah merasa bosan pada jalinan cintamu bersama Seulgi." Ujar Taeyong datar, dengan kasar ia melepaskan pelukan Jaehyun pada tubuhnya.

.

.

.

.

Sedangkan Mingyu dan Wonwoo hanya menatap datar pertengkaran mereka. "Apa kita harus membiarkan mereka sendiri Hyung?" Tanya Wonwoo.

Mingyu menganggukan kepalanya pelan dan memandang lembut kekasihnya. "Biarkan Jaehyun yang mengantarkan Taeyong pulang, aku yakin Jaehyun tidak akan macam-macam pada Taeyong, hanya pastikan jika duo evil itu memberitahu kita jika Taeyong telah kembali." Ujar Mingyu.

Wonwoo mengangguk patuh saat mendengar ucapan Mingyu, sebenarnya ia sedikit tidak rela jika Taeyong harus pulang bersama Jaehyun karena bagaimanapun ia mengkhawatirkan keadaan pria mungil yang sudah ia anggap seperti adiknya sendiri.

.

.

.

.

Taeyong terus berjalan tak tentu arah dengan tubuh sempoyongannya, ia tak memperdulikan Jaehyun yang masih mengekori langkahnya kemanapun ia pergi.


"Yongie ayo ku antar pulang." Ujar Jaehyun.

"Tidak, aku bisa pulang sendiri." Balas Taeyong.

Jaehyun menghela nafas pelan sebelum berdiri tepat di depan Taeyong yang memandangnya bingung. "Mau apa kau Jung." Ujar Taeyong datar.

"YAK!! TURUNKAN AKU." Teriakan bernada protes terdengar tak lama setelahnya, Jaehyun menarik tubuh mungil Taeyong dan memanggulnya di bahu, ia tak memperdulikan Taeyong yang bergerak heboh di gendongannya.

"Diam atau kau akan jatuh."

"Lebih baik kau jatuhkan aku saja Jung! Yak!! SIALAN."

"Mulutmu Baby."

"Siapa yang kau sebut Baby Jung!" Geram Taeyong tak terima.

Tanpa mendengar perkataan Taeyong lagi Jaehyun membawa tubuh mungil itu untuk masuk kedalam mobil sportnya.

"Jaehyunie Oppa?" Bisikan pelan terdengar begitu lirih, Jaehyun menghentikan langkahnya dan berbalik ke asal suara yang memanggilnya.

Disana tak jauh dari tempatnya berdiri Seulgi bersama Jr memandang mereka dengan tatapan berbeda. Seulgi yang memandangnya dengan terluka sedangkan Jr memandangnya dengan benci.

Jaehyun menurunkan tubuh Taeyong dari panggulannya, ia mencoba menahan tubuh Taeyong yang kembali sempoyongan dengan memeluk erat pinggang pria mungilnya itu.

"Jadi ini lelaki yang membuatmu meninggalkan adikku?" Tanya Jr datar.

Seulgi memandang tak percaya pada sang kakak, ia mencoba menghentikan tingkah Jr dengan menggenggam lengannya erat.

"Apa maksud ucapanmu itu?" Ujar Jaehyun datar.

"Ya kau membuat adikku terluka dan menangis hanya karena laki-laki malam seperti dia." Ujar Jr datar sembari menunjuk Taeyong.

Jaehyun hanya menanggapi datar ucapan Jr, ia memandang sebentar ke arah Seulgi yang menunduk tak berani memandangnya.

"Aku dan Seulgi berpisah bukankah kau sendiri yang mendapat keuntungan Jong-hyun -shi? Aku tidaklah buta jika selama ini kau juga menyukai ㅡah bukan, kau bahkan mencintai Seulgi." Ujar Jaehyun.

Taeyong hanya mendengar perdebatan itu bosan. Ia memang mabuk tapi bukan berarti ia tak sadar dengan apa yang terjadi. Ingat bukan dia hanya sedikit minum alkohol tadi, dan ia rasa efek alkohol pada tubuhnya sudah sedikit menghilang.


"Aku akan pulang, kalian bisa menyelesaikan masalah kalian." Ujar Taeyong pelan, ia menghempaskan tangan Jaehyun dari pinggangnya dan berbalik ingin pergi.

"Tetap disini aku akan mengantarkanmu." Ujar Jaehyun.


"Lebih baik kau selesaikan urusanmu bersama mereka, karena urusan kita sudah selesai lebih dari tiga minggu yang lalu Jaehyun-shi." Balas Taeyong datar.

"Oppa, bisakah kita berbicara sebentar?"

Seulgi dengan suara kecilnya menyela perdebatan Jaehyun dan Taeyong, ia memandang Jaehyun dengan penuh harap, sedangkan Taeyong hanya mendengus tak ketara.

"Tidak ada yang perlu kita bicarakan lagi Seulgi-ah, semua ini sudah selesai. Aku tidak bisa bersamamu lagi karena aku sudah tidak mencintaimu. Ku mohon mengertilah." Ujar Jaehyun datar ia memandang Seulgi dengan lembut sedangkan tangan kanannya tetap menahan Taeyong agar tidak bergerak sedikitpun dari tempatnya.

Seulgi merasakan sesak yang teramat sangat di dadanya, ia mencoba untuk tidak menangis tapi air mata itu bahkan keluar tanpa ijinnya. Ssedangkan Taeyong memandang terkejut pria di sampingnya hatinya sedikit menghangat ketika mendengar ucapan pria Jung di depannya.


BUUGGG


"HYUNG!/OPPA!" Teriak Taeyong dan Seulgu bersamaan ketika melihat Jr Memukul telak pipi Jaehyun.

"Kau brengsek Jung! Aku akan membunuhmu!" Ujar Mingyu dan hendak menghantam kembali wajah Jaehyun sebelum gerakannya di tahan oleh Seulgi.

"Berhenti Oppa kumohon, jangan seperti ini, mari kita pulang." Ujar Seulgi ketakutan.

"Kau jika bukan karena Seulgi kau akan mati di tanganku Jung!" Geramnya marah.

Jr memandang Jaehyun dengan penuh kebencian, ia kembali meludah di depan pria Jung itu, sebelum pergi menyeret Seulgi tanpa berbicara lagi.

Sedangkan Jaehyun hanya terkekeh pelan melihat kepergian kedua orang yang tidak di undang itu. Jaehyun meludah pelan ketika di rasa bau anyir merengsak dalam indra pengecapnya.


"Sialan." Gumamnya.


"Apa kau tak apa Hyung?" Ujar Taeyong, ia memandang Jaehyun khawatir sebelum tanpa sadar tangannya menyentuh pelan luka lebam di sudut bibir pria kekar di sampingnya.


"Aku baik-baik saja, terimakasih karena telah mengkhawatirkanku Baby." Ujar Jaehyun dengan senyum tulus. Tangannya menggenggam lembut tangan Taeyong yang menyentuh luka lebamnya.

Taeyong hanya mendengus pelan sebelum melepaskan genggaman tangan mereka dan berbalik pergi.

"Aku akan mengantarkanmu." Ujar Jaehyun tanpa mau di bantah. Kali ini Taeyong hanya menuruti apa yang Jaehyun inginkan.




~TBC~


Dont forget leave vote and comment.

See you next chapter..

아프다 / APPO [JaeYong] ✔Donde viven las historias. Descúbrelo ahora