who r u?

25 5 2
                                    

Aku mengerjap beberapa kali karena cahaya masuk ke mataku. Perasaanku, belum lama aku sedang di ruangan kaleng,  eh, maksudku robot punya Kak Jun. 

Ah iya. Kak Jun kemana?

××××××

Other side

"Lain kali, kamu harus lebih berhati - hati, gadis itu punya feeling yang kuat. Dia pasti sudah berfikir Bahwa aku itu bukan orang yang baik" Kata seorang laki - laki berjas putih ala dokter kepada bawahannya

"Ba-baik Tuan. VF12-SK akan segera saya revisi. Maaf atas kesalahan... "

"Saya tidak mau mendengar ceramahanmu lagi. Kalau anda merasa tidak... "

"Tidak Tuan, tidak. Tolong, jangan pindahkan saya.. "

Ting!

Sebelum karyawan tua itu selesai menjawab, sebuah pesan singkat masuk ke smartphone kepunyaan professor muda itu. 

💌: Nona muda
|Kak, aku pulang ya? Aku kangen ayah: (
Read

Professor itu Tanya tertawa melihatnya. Lucu. Mungkin itu yang bisa menggambarkan arti dari muka professor pada sesuatu yang ada dalam smartphone nya itu

💌: Me
|Kau mau kemana? Bahkan kita belum sempat makan
|Kalau kamu kesepian kamu bisa panggil robot di depan kamu untuk sekedar berbasa - basi
Read

💌: Nona Muda
|Aku mau pulang, Dan
|Aku mau Natha
Read

Bukannya membalas pesan, professor muda itu tergesa - gesa pergi ke kamarnya. Oh iya, jadi tadi saat Alea pingsan, nomor smartphone, sudah terlebih dulu aku taruh, dan aku menaruhkan sticky notes di atas smartphone nya Alea 'Kalau ada apa - apa, langsung kirimkan pesan padaku, atau, telfon saja'

123

134

145

155

Apa? Terlewat? Bukankah kamar professor berada pada angka 155?

Ohh bukan karena dia seorang professor, ia tidur pada sebuah kamar kelas VVIP yang berisi tempat yang sangat bagus. Ya karena, ia tidur pada gedung apartment punya nya Dan berada dalam kelas 1 saja,  sama seperti kamar VIP untuk hotel berbintang 5.

678

Kamar dengan fasilitas VVIP yang berada di lanai paling atas itu, tempat penyekapan Alea. Sepertinya untuk disebut tempat penyekapan, itu terlalu jelek, terlampau jelek lebih tepatnya. Dengan kamar seperti ini, dan dengan view sebagus dan seindah ini, tidak rela jika untuk disebut sebagai tempat penyekapan.

Jun tergesa - gesa membuka pintu kamar tersebut. Dengan nafas yang masih terengah - engah, Jun masuk ke kamar itu. Dia melihat 'Nona Muda' itu sedang berguling - guling dikasur empuk itu sambil sesekali memukul - mukul kasurnya, dan menyumpah serapahi dirinya. 

"Sudah selesai ngehina nya? " Kata orang yang merasa terhina dengan kata - kata gadis itu

Gadis itu -Alea- langsung menengadahkan kepalanya, ia kaget. Ia hanya cengengesan.

"Jagan pulang sekarang, kita bahkan belum melihat.. "

"Aku mau pulang, laper" Kata nya

"Kamu lapar? Pesan saja apa yang kamu mau, apa saja" Kata Jun

"Aku mau....

Aku mau Natha"

××××××

Natha's side

Akhhhh

Honestly man, ini sakit banget. Kalian bisa rasain sendiri gimana sakitnya dikeroyok lima orang sekaligus. Dan bedanya gua di keroyok sama lima robot yang gua yakin bukan dibuat dari besi lagi. Mungkin tembaga, atau bisa aja baja. Who knows?

Ah, ini kali ketiganya gua bangun dari pingsan. Kalau kalian lupa, gua kasih nih list -nya.

1. Di scan sama robot, bangun langsung dikeroyok lima robot

2. Pingsan abis di keroyok, bangun di jatohin pas banget di depan Alea

3. Pingsan sama gas racun di tempat terakhir gua sama Alea, dan berakhir di sini

Sebenernya, gua gatau pasti ini gua dimana, tapi kayaknya, gua ada di satu lorong tapi gua ada di paling ujung, kayak mentokkan nya gitu loh. Gua nyoba bangun, but, please God ini perut gua abis di pukulin sama baja yang berjumlah lima, dijatohin dari langit - langit, dan baru aja di kasih gas racun.

Gua diri pelan - pelan, nyoba jalan pelan - pelan. Ini masih kerasa dimana gua ngeliat si robot itu nendang pas banget di tulang kering gua. Kalo kalian pernah main bola terus keselengkat kakinya dan jatoh, ini rasanya lima kali lipat dari itu, ya iyalah, di tendang pakai besi, siapa yang kuat?

"NATHHH, KAMU DIMANA SIH"

Lah? Itukan suara Alea.

Gua nyamperin ke arah suara itu, ada cahaya dari situ, oh, mungkin Lea bawa senter? Atau apa gitu yang terang.

Awalnya gua berniat untuk ngerjain dia dengan nutupin matanya sama tangan gua.
"Hayo tebak gua siapa" Kata gua

"Natha Jafhri, anak tunggal dari dr. Jeffrey. Bukan begitu?"

Aku segera melepaskan pegaganku pada mata Alea. Bukan, ini bukan Alea, tapi teriakan itu? Tubuhnya juga? Ini kan Alea. Tapi, kenapa ini....?

Cyborg Where stories live. Discover now