"Iya.. Sorry ya."

Gue kembali mengobati Jay. Tak lama, bel pun berbunyi. Gue pun masih mengobati Jay. Tak lama, gue selesai mengobati dia. Untung gurunya belum dateng. Gue pun segera berlari menuju ruang UKS untuk mengembalikan beberapa obat-obatan yang gue pinjem dan isinya gue minta.

***

Author's POV

Kring....

Bel tanda istirahat pun berbunyi. Semua anak Persada International School pun berhamburan keluar kelas. Kecuali Giselle dan Jay. Mereka masih di dalam kelas.

"Sel.. Kok lu bisa tau kalo kita.. Saudaraan?" tanya Jay.

Giselle pun menceritakan segalanya ke Jay.

"Oh... Gitu.. Yaudah.. Mulai hari ini gue mau, lu sama mama lu tinggal di rumah gue." ujar Jay.

"Tapi Jay, emangnya papa kita bisa terima? Masalahnya, mama aku dan papa kita itu kan udah cerai." ujar Giselle.

"Ya.. Aku tahu.. Kita harus bikin mereka rujuk lagi.." usuk Jay.

"Oke.." Giselle pun menyutujui pernyataan Jay.

"Jay.. Gue laper.." ujar Giselle dengan nada melas.

"Sel." panggil Michael.

Giselle pun mendongak dan memutar bola matanya malas.

"Apa?" tanya Giselle.

"Aku mau minta maaf sama kamu.." ujar Michael.

"Gimana ya.. Menurut aku, kamu udah kelewatan. Kamu kaya anak kecil." ujar Giselle.

""Sel.. Please.." mohon Michael.

"Oke.. Aku maafin kamu." putus Giselle.

"Yey! Thank you Selly! You are the best!" ujar Michael lalu memeluk Giselle.

"Sel, lu makan aja sama Michael. Gue ke perpus dulu ya." ujar Jay.

Giselle hanya menjawab dengan anggukan lalu berjalan dengan Michael.

"Sel, aku mau ngomong sesuatu sama kamu." ujar Michael.

"Apa?" tanya Giselle.

"3 hari lagi, ada acara prom buat anak kelas 11. Kamu mau gak? Jadi partner aku?" tanya Michael.

"Hmm... Gimana ya?" ujar Giselle.

"Please..." mohon Michael.

"Aku tanya mama ku dulu deh ya.." jawab Giselle.

"Oh.. Okay.." ujar Michael.

Mereka pun meneruskan perjalanan mereka menuju kantin.

"Kamu mau makan apa?" tanya Michael.

"Apa ya? Hmm... Menurut kamu yang enak apa?" tanya Giselle.

"Siomay?" usul Michael.

"Oke.. Kamu mau apa?" tanya Giselle.

"Aku.. Siomay juga deh.." jawab Michael.

"Haha okay.. Aku beliin sekalian.." ujar Giselle.

"What?! No no no.. Sebagai cowok yang keren dan gentle, aku yang bakal bayarin. Kamu gak boleh keluar biaya sama sekali. Oke.." ujar Michael panjang lebar.

"Tapi Mikey.. Kamu udah sering banget beliin aku barang. Aku gak enak sama kamu." ujar Giselle.

"Selly! Kamu itu pacar aku. Kamu gak perlu ngerasa kaya gitu. Oke.." ujar Michael.

"Yaudah.. Makasih ya Mikey." ujar Giselle.

"Iya.. Sama-sama Selly cantik.." jawab Michael lalu mencubit pipi Giselle dan langsung pergi untuk membeli siomay. Sementara Giselle, dia ngedumel gara-gara dicubit oleh Michael.

"Sel, gue boleh duduk disini?" tanya Nick yang membuat Giselle mengangkat kepalanya.

"Hmm... Gak tau sih gue.. Soalnya gue disini bareng Michael.

"Oh.. Yaudah kalo gak boleh.. Gue cuma mau ngundang lo ke acara ulang tahun gue nanti sore." ujar Nick. "Lu boleh kok.. Ngajak Michael." lanjut Nick.

"Oke.. Gue usahain ya.." jawab Giselle.

"Sip.." ujar Nick lalu pergi.

"Tadi itu Nick kan?" tanya Michael.

"Iya.." jawab Giselle.

"Ngapain dia kesini?" tanya Michael dengan nada tidak suka.

"Dia ngundang aku ke acara ulang tahunnya nanti sore." jawab Giselle.

"Oh.. Terus kamu mau dateng?" tanya Michael.

"Gak tau deh.. Kamu dateng?" tanya Giselle.

"Kalo kamu dateng aku dateng. Kalo gak ya aku gak dateng." jawab Michael.

"Loh? Kok gitu?" tanya Giselle.

"Ya biar serasi gitu.." jawab Michael.

"Hahaha.. Kamu tuh ya.. Yaudah.. Makan yuk." ajak Giselle.

"Yuk." jawab Michael.

Mereka pun memakan siomay mereka masing-masing.

Kring...

"Selly.. Belajar yang bener ya.." ujar Michael.

"Iya.. Kamu juga ya Mikey.. Jangan mikirin aku terus." ujar Giselle.

"Dih.. Geer banget sih kamu.." ujar Michael.

"Bodo! Kan geer nya sama pacar sendiri." ujar Giselle.

"Yaudah.. Bye Selly." pamit Michael.

"Bye Mikey.." jawab Giselle.

Mereka pun berpisah dan menuju kelas masing-masing.


Hey readers! Vomments yaa don't be silent reader.. thanks

Bully Boy and Nerdy GirlTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang