8. Red Light Special

3.2K 108 8
                                    

Red Light Special
- T.L.C. -
||

Vince merunduk ke Feiying yang tergolek pasrah, mulutnya memenjarakan puting kiri sang gadis, sedangkan tangan lain meremas bongkah padat Feiying, mengakibatkan si lugu melenguh lirih.

Suara manja Feiying kian membakar libido Vince. Meski ia menganggap Feiying hanyalah sarana balas dendam, namun ia tak keberatan menaruh nafsunya pada gadis itu. Tak ada yang rugi.

Sebutlah Vince lelaki brengsek. Ruby lah yang membuat dia kembali menjadi brengsek. Dia yang sudah mentobatkan diri dari segala berbau playboy, kini kembali dalam kubangan tersebut.

Feiying menggeliat geli ketika putingnya dijajah lidah beringas Vince. "Viinhh... ernghh..."

Pemuda di atas itu kian bersemangat. Bara libido terus dipompa. Guliran lidah kian liar ke area bawah dan bercokol di pusat peka Feiying. Gadis itu kian gelisah geliatkan tubuh. Dua tangan tanpa sadar meremas-remas seprei sekenanya sembari kedua paha dilebarkan di luar kesadaran.

Pelan-pelan, Vince susupkan satu jari ke dalam liang intim Feiying. Gadis itu pun terlonjak hingga setengah duduk.

"Vin, jangan!"

Tuan muda lekas kembali ke utara sana untuk menenangkan mangsanya. "Percaya padaku, itu agar kau nanti tidak terlalu kaget bila benda sejatiku masuk."

Feiying merona akan kata-kata Vince. Benda sejati masuk. Otaknya langsung memproses maknanya. "Sakit kah? Kata teman-temanku... sakit."

"Mungkin sakit sedikit dan sebentar pada awalnya, tapi selanjutnya kau akan merasa enak sekali. Makanya aku masukkan jariku agar lubangmu tidak terlalu kaget. Oke, sayank?" bujuk Vince, yang agaknya berhasil, karena Feiying kembali rebah.

Tanpa membuang waktu, Vince melanjutkan aksi. Lidah binal menggoda klitoris Feiying, sedangkan satu jari masuk dan mengaduk pelan.

Kian lama setelah yakin Feiying mulai terstimulasi, jari lain masuk juga. Ia aduk pelan karena hanya ingin agar lubang bisa lebih elastis, sekaligus berharap menemukan jackpot di dalam.

"Angh!"

Nah! Rupanya upaya Vince berhasil. Feiying mengejang sambil memekik ketika jari Vince menekan sebuah area di dalam vagina. Ingin kepastian, Vince tekan dan usap titik tadi. Respon Feiying kian kuat. Pria itu pun yakin dia telah menemukan jackpot yang dicari.

Jari Vince terus mendera spot tadi meski Feiying merintih erotis sembari tubuh menggeliat gelisah. Vince tak peduli. Kocokan kian ganas di area tersebut.

"A-AARGHH!" jerit Feiying tanpa sanggup meredam suaranya. Sesuatu menyembur dari vaginanya. Gadis itu mendadak panik, mengira dia kencing di kasur. "V-Vin! Maaf! Ma-ARRGHH!"

Pekikan Feiying makin keras ketika Vince tiba-tiba sudah melesakkan batang perkasanya ke vagina sang gadis.

"Sakiiitt! Vinnhh, sakiitt!" Air mata meleleh karena memang terasa sangat menyakitkan di bawah sana.

"Memang harus dimasukkan ketika kau orgasme, sayank. Kalau tidak akan jauh lebih sakit lagi. Tahan, yah sayank," dusta Vince. Jelas itu hanya omong kosong. Padahal dia sengaja agar dia merasa nikmat saat penisnya terhujam secara kilat begitu.

Lady in Red (21+)Hikayelerin yaşadığı yer. Şimdi keşfedin