Mendadak Feiying jadi bahan perbincangan banyak orang. Ingin tau segala asal usul gadis itu.

"Apakah dia pacar baru Vince?"

"Sepertinya iya."

"Waahh, tak ada kesempatan untuk kita, nih. Ohohoho..."

"Hei, kau lupa pacarmu, Gildan?"

"Ahh, aku tak keberatan jadi pacar gelap Vince."

"Eh, tapi kenapa gadis itu duduk di meja keluarga?"

"Jangan-jangan mereka sudah bertunangan?"

"Oh tidak! Aku ingin sekali saja mencicipi jadi pacar Vince!"

"Mungkin itu termasuk kerabat mempelai?"

"Ah, benar juga. Pasti begitu! Pacar jika belum menjadi tunangan tentu tak elok duduk di meja khusus keluarga."

"Iya! Iya, kau benar! Berarti dia hanya kerabat mempelai saja!"

"Syukurlaahh..."

"Apa aku terlihat cantik?"

"Ya, kau cantik. Tapi lebih cantik aku, jangan kuatir."

"Cih!"

Begitulah dengungan kasak-kusuk di meja wanita-wanita muda yang masih lajang, meski para wanita bersuami juga diam-diam berharap bisa sekali saja ada di pelukan Vince Hong.

Vince edarkan pandangan.  Satu tangan berlabuh santai pada sandaran kursi Feiying. Mereka berada di meja khusus keluarga pihak pengantin lelaki. Vin sudah meminta ijin ke ibunya Feiying membawa gadis itu ke mejanya.

Sesekali Vince mengangguk dan tersenyum pada tamu yang bersiborok tatap dengannya.

"Feifei..." panggil Vince ke Feiying seraya dekatkan wajahnya.

Otomatis Feiying pun ikut mendekatkan wajah. "Ya?"

"Kau... cantik sekali malam ini." bisik Vince di dekat telinga Feiying.

Muka gadis itu sontak merah padam saking tersipu. "Kau... ah, kau terlalu memuji, Tuan muda Hong."

"Hei... panggil aku Vin saja. Atau... boleh juga kalau kau punya panggilan kesayangan untukku. Seperti aku memanggil kau Feifei. Bagaimana?"

Feiying lekas tarik kembali kepalanya. Ia tak tau harus merespon apa. Ucapan dari Vince begitu menyentak jiwa lugunya. Seumur-umur dia tak pernah diberikan pujian seperti Vince memujinya, apalagi sikap Vince begitu romantis.

Tuan muda Hong tersenyum diagonal melihat sikap salah tingkah Feiying.

Ballroom pun penuh terisi. Semua telah menempati kursi masing-masing dan hidangan sudah diedarkan para pelayan.

Tak lama, musik berkumandang syahdu melantunkan lagu khas pernikahan. Tak pelak, semua mata menoleh ke pintu masuk ballroom. Di sana sudah berdiri Benetton Hong menggamit sang istri.

ओह! यह छवि हमारे सामग्री दिशानिर्देशों का पालन नहीं करती है। प्रकाशन जारी रखने के लिए, कृपया इसे हटा दें या कोई भिन्न छवि अपलोड करें।
Lady in Red (21+)जहाँ कहानियाँ रहती हैं। अभी खोजें