7. Sonder

3.9K 587 340
                                    

Daniel tahu dia akan dianggap subjektif kalau mendeskripsikan rupa Seongwoo. Jelas saja, saat dua orang ditakdirkan untuk berjodoh dengan julukan sepasang 'mate' maka tidak ada orang lain ataupun hal lain yang mampu menandingi pesona sang mate.

Namun tetap saja, Daniel ingin membanggakan Seongwoo-nya pada dunia, bahwa sang mate tidak hanya menawan wajahnya tapi juga hatinya.

Daniel tidak pernah memiliki kriteria pasangan sebelum ini, tampan, kurus, senyuman manis dan sebagainya juga tidak ada. Karena Daniel belum pernah jatuh hati sebelumnya, namun saat Seongwoo hadir di dalam kehidupannya. Ia memiliki satu kirteria pasangan hidupnya, ialah Seongwoo!

Bagi Daniel bibir tipis merah muda itu sangat pas di wajah Seongwoo yang kecil, saat bibir itu menyunggingkan senyum, saat bibir itu memberenggut kesal saat bibir itu belepotan saus ketika makan, Daniel tidak pernah sekalipun tidak gemas, dan ia pun... ingin mengecap rasa manis darinya. Jujur saja, ia sering kali membayangkan apa rasa yang mungkin terbagi saat ia mencoba bibir Seongwoo.

Selain bibir, hal terfavorit Daniel adalah rasi bintang indah yang berada di pipi Seongwoo. Apakah langit pun menyerah dan merelakan bintangnya untuk Seongwoo? Benar! Seongwoo-nya memang seindah itu.

3 titik samar itu seringkali merebut atensi Daniel saat ia diam-diam memandang Seongwoo yang tertidur. Kalau boleh jujur, ia juga sering menyentuh sang bintang, mengusapnya sayang dan memperlakukan bak galaksi terindah di dunia ini.

Sepertinya rasi bintang milik Seongwoo memiliki daya pikat tersendiri.

Berbicara tentang daya pikat, mata jernih Seongwoo selalu berhasil menjerat Daniel ke dalamnya. Binar senang, redup saat bersedih juga benderang saat mereka saling menatap. Daniel bersumpah tidak pernah melihat mata sejernih milik Seongwoo.

Hal yang akan membuat kalian kesal mungkin kalau Daniel bilang ia menyukai lubang hidung Seongwoo. Sungguh! Daniel tidak berlebihan. Baikah, kalian boleh mengatakan Daniel budak cinta dan sebagainya. Tapi Daniel bersumpah, lubang hidung Seongwoo juga sangat imut dan menarik baginya. Jangan tertawa! Daniel sedang serius saat ini!

Berbicara tentang Seongwoo tidak boleh kalau melewatkan bahasan helai surai hitam legam milik sang Omega. Saat melihatnya kalian pasti tertarik ingin mengelus dan merasakan lembutnya! Namun jangan harap, karena hanya Daniel yang boleh menyentuhnya!

Cukup. Daniel tidak ingin menceritakan bagian tubuh lain yang hanya ia yang bisa ia lihat dan sentuh. Daniel tidak ingin membagi ataupun membuat orang-orang berfantasi lebih pada mate-nya.

***

Malam itu di Jeju adalah malam paling berkesan untuk Daniel. Dimana ia tidak menyangka akan mendapat kesempatan untuk mencicipi lagi bibir yang selama ini hanya ada dalam angannya. Rasanya manis dan memabukan. Candu dan membuat Daniel menginginkannya terus-terusan. Sama seperti pertama kali Daniel mencicipinya.

Insting seorang Alpha membuatnya begitu lihai dalam mencium, bahkan Seongwoo kewalahan dan kehabisan nafas. Beruntung Daniel memaklumi dan mencoba memberikan Seongwoo waktu bernafas dengan cara mencicipi bagian leher Seongwoo lainnya.

Dan sialnya Daniel lebih mabuk karena feromon Seongwoo. Ia kehilangan kesadaran. Bergerak mengikuti insting dan akhirnya menandai Seongwoo di tengkuknya.

Daniel sudah kacau dan berantakan, terlebih lagi Seongwoo yang sudah terbuka bagian atasnya apalagi leher penuh tanda merah keunguan dari Daniel. Sedikit merasa bersalah, Daniel pun mengecupi wajah Seongwoo lalu mencium kening Seongwoo lama.

"Terima kasih, Niel," bisik Seongwoo dengan senyuman sebelum akhirnya ia jatuh tertidur.

Benar, tertidur dan meninggalkan Daniel yang sedang berapi-api. Meninggalkan Daniel dengan gairah sudah di ubun-ubun. Meninggalkan Daniel yang sangat kacau dan frustasi.

Dawn - OngNielTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang