Perhatian

152 22 1
                                    

Dua hari setelah itu...

Mila kini menginjakkan kakinya di Kax's Cafe bersama seorang perempuan cantik. Perempuan itu adalah sepupu Mila bernama Prilly, Prilly Patricia Angela Latuconsina. Kini mereka berdua sudah berada di kasir hendak membayar pesanan mereka. Kali ini yang melayani mereka adalah Ali, teman Kevin yang Kevin ceritakan sebelumnya. "Nanti gue anter ke meja 18" kata Ali pada Kevin lalu mengambil pesanan Mila dan Prilly dari nampan yang Kevin bawa. Kevin yang melihat kelakuan aneh Ali berpikir bahwa sahabatnya itu sedang jatuh cinta.

'Kayaknya si Ali lagi jatuh cinta deh. Eh tapi, kalau jatuh cintanya sama Mila gimana? Ish. Pokoknya habis si Ali nganterin tuh pesanan gue langsung tanya aja deh' batin Kevin.

Ali mengantarkan pesan Mila dan Prilly ke meja nomor 18 tersebut dengan senyum di bibirnya. "Mil, ini pesanan lo. Cheesecake, Greentea, dan Capuccino" kata Ali. "Oh Ali, makasih ya. Oh ya, kenalin ini Prilly sepupu gue" kata mila sembil menunjuk Prilly. Ya, Mila kini sudah akrab dengan Ali

"Ali"

"Prilly"

Deg!

'Duh kenapa gue deg degan gini ya megang tangan si Prilly. Apa gue jatuh cinta ya. Gak gak gak. Masa iya gue jatuh cinta secepat ini' batin Ali

"Salam kenal. Oh ya Mil, Pril gue tinggal dulu ya kayaknya banyak pembeli tuh si Kevin kewalahan" ucap Ali lalu meninggalkan kedua gadis cantik itu. Kini Ali sudah berada di kasir kembali dan melayani para pembeli. Setelah pembeli sudah dilayani semua, kini Kevin menghampiri Ali dengan wajah yang sulit diartikan.

"Li, lo suka sama Mila ya?" tanya Kevin dengan tatapan tajam. Entahlah, Kevin memang seperti itu kalau sudah menyangkut Mila, selalu saja sensitif. "Gue naksir sepupunya" ucap Ali santai lalu keluar dari kasir untuk membersihkan meja.

 'Syukur deh gue kira Ali naksir Mila. Gue kenapa ya kalau nyangkut masalah Mila pasti sensitif. Aduh Kevin sadar dong. Kalau Mila udah punya pacar gimana? Ini cinta atau sekedar rasa penasaran sih? Apa mungkin Mila udah tunangan? Aduuuuhhh gue kenapa sih. Gue harap ini hanya sebatas rasa penasaran dan nyaman, gak lebih' batin Kevin yang masih menatap Mila dari tadi. Tanpa Kevin sadari, bibirnya tersenyum menatap Mila yang tertawa bersama Prilly.

10:00 PM

Kini Kevin sudah menutup cafenya itu. Hari ini pelanggan sangat banyak sampai ia harus menutup cafenya lebih lama dari biasanya. Ali, sedari tadi sudah pulang ke apartemennya. Kini Kevin ingin menaiki mobil sportnya yang berwarna putih itu, tetapi ia melihat dua gadis di depan cafenya. Sepertinya dua gadis itu sedang menunggu taxi. Ia pun mendekati gadi itu dan menepuk pundak salah satu dari mereka berdua.

Kevin kaget saat gadis tersebut balik badan dan ternyata gadis tersebut adalah Mila!. "Mila. Lo ngapain masih disini. Lo nungguin taxi?" tanya Kevin dan dibalas anggukan dari Mila. "Yaudah gue anterin pulang aja, mau gak?" tanya Kevin dan kini Mila hanya diam. "Tapi gue sama sepupu gue, lo gak keberatan?" tanya Mila pada Kevin. "Yeaelah Mil, gapapa kali. Oh ya kenalin gue Kevin temen Mila" ucap Kevin lalu dibalas oleh Prilly "Prilly". "Yaudah yuk buruan keburu malem" kata kevin dan dibalas anggukan dari kedua gadis tersebut.

Mobil Kevin

"Shit! Jalanan utamanya ditutup! Gatau ada apa sih kok ditutup. Kayaknya besok bakalan ada festival" umpat Kevin. Kevin segera membelokkan mobil putihnya ke jalan xxxxx, jalan yang waktu Kevin ceritakan pada Mila. Jalanan itu sangat sepi dn gelap. Hanya ada lampu jalan yang agak redup dan lampu mobil Kevin yang menerangi jalan tersebut.

Tiba tiba ada ada empat preman yang menghadang mobil mewah tersebut dan mengetuk pintu kaca mobil dengan kasar. Mila yang duduk di depan bersama Kevin ketakutan begitupun dengan Prilly yang daritadi sudah hampir menangis.

"Mila, Prilly apapun yang terjadi jangan keluar dan mendingan sekarang kalian telpon polisi aja. Ingat! Jangan ada yang keluar sampai polisi datang atau preman itu pergi dan kunci pintu mobil" ucap Kevin yang hendak keluar tapi tangganya ditahan oleh Mila. "Hati hati" ucap Mila takut dan dibalas anggukan oleh Kevin. Kevin pun keluar dan Mila menurut perintah Kevin untuk mengunci pintu mobil.

"Give me your handphone, wallet, and key car!" teriak salah satu preman yang membawa pisau lalu menodong pisau itu ke arah Kevin. Dengan cepat Kevin menonjok preman itu hingga tersungkur ke aspal. Banyak pukulan yang Kevin berikan pada preman preman itu dan banyak juga pukulan yang Kevin dapat dari preman preman itu sehingga membuat kedua sudut bibirnya berdarah dn mukanya lebam.

Tiba tiba preman yang membawa pisau itu mengarah kan pisaunya pada Kevin. Kevin dengan spontan menahan pisau tersebut dengan tangannya. Alhasil tangan Kevin terluka dan mengeluarkan darah hingga semua preman berhenti menyerang karena mendengar sirine polisi. Polisi langsung mengejar preman preman itu namun hanya berhasil menangkap dua preman karena preman lainnya sudah kabur duluan.

SKIP Rumah Mila

Kini Mila hanya menangis melihat keadaan Kevin sekarang. Padahal Kevin bukan kekasih Mila, melainkan hanya teman. Prilly langsung mengambilkan P3K dan memberikannya pada Mila dan membawakan Mila air hangat dan haduk untuk mengompres luka Kevin.

"Kok kamu nangis?" tanya Kevin lembut sambil membelai rambut Mila dengan tangan kirinya karena tangan kanannya berlumuran darah. "Aku cuman gamau liat kamu kayak gini" ucap Mila tulus sambil membersihkan luka tangan kanan Kevin

"Awss... pelan pelan, sakit" ucap Kevin lembut. "aduh sakit ya, maaf maaf" ucap Mila panik. Kevin yang melihat ekspresi Mila hanya bisa terkekeh. "Kok malah ketawa?" tanya Mila dengan ekspresi kesalnya. "Gapapa kok habisnya kamu lucu" ucap Kevin lembut dengan tangannya yang membelai rambut Mila. Kini wajah Mila merah merona seperti kepiting rebus. Tak terasa, Mila sudah mengompres dan membersihkan semua luka Kevin.

"Kamu nginap sini aja ya. Kasian kalau harus nyetir lagi. Tangan kanan kamu aja masih sakit. Besok biar aku yang nyetir" ucap Mila yang masih menggenggam tangan kiri Kevin. "Beneran gapapa?" tanya Kevin ragu dan dibalas anggukan dari Mila. Mila mengantar Kevin menuju kamar tamu dan setelah di depan kamar tamu Mila lansung memeluk Kevin. "Thanks" ucapnya. Kevin hanya bisa tersenyum mendengar ucapan gadis itu. 

London, I'm in LoveWhere stories live. Discover now